Suatu Ketika Nanti Karya: Arief Siddiq Razaan
Suatu Ketika Nanti
Karya: Arief Siddiq Razaan
Suatu ketika nanti
Saat langit kehilangan hujan
Matahari kehilangan cahaya
Bunga kehilangan wangi
Kuharap aku tak pernah kehilangan harapan untuk memuliakanmu dengan cinta
Meski pada akhirnya Tuhan menghilangkanmu sekali pun
Aku tetap ingin mencintaimu dalam doa
Dengan harapan, kamu bisa dikembalikan untuk menemaniku selama-lamanya
Entah di kehidupan saat ini, atau kehidupan yang akan datang aku tetap mencintaimu
Bukan karena aku tak bisa hidup tanpamu
Tetapi karena aku telah memilihmu dari hati yang paling tulus
Hati tempat keberadaan iman, tempat terbaik mengabdi pada Tuhan
Sehingga meletakkan adamu dalam hatiku juga bagian dari ibadahku dalam mencinta atas dasar keimanan
Mencintaimu adalah sebagian dari imanku
Sebuah keyakinan, bahwa Tuhan menghadirkanmu di sisiku untuk kumuliakan dengan keseluruhan kasih, sayang, rindu dan kesetiaan
Suatu ketika nanti
Saat bunga kehilangan wangi
Matahari kehilangan cahaya
Langit kehilangan hujan
Aku masih mencium keharuman dari tubuhmu
Mendapat cahaya dari matamu
Dan menemukan tetes air dari bibirmu yang selalu berucap;
"Kita ialah sepasang doa yang dipertemukan Tuhan dalam segala keberadaan
Maka, membersamai jadi takdir terindah yang lebih dari puisi
Sebab cerita cinta kita tidak pernah bisa dimaknai oleh seluruh kata-kata."
Jambi, 22 Juli 2024
Komentar
Posting Komentar