DOA DAN AIR MATA
Kembali tuhan melukiskan tintanya pada awan Membuat seisi langit menjadi kabut hitam Hujan pun turun bersama suara petir yang teramat mengerikan Dengan keruh air bercampur sampah menggenangi hampir setiap rumah Tentara air itu datang Tidak ada satu pun yang mampu menghentikannya Bahkan gedung-gedung runtuh dan rata Rumah mewah hayut bersama tangisan penuh luka Semua habis tertelan bayu hingga tiada satu pun yang tersisa Banjir itu kembali menyapa begitu dahsyatnya Aku resapi jeritan mereka berlarian sembari menyerukan nama Tuhan Seraknya suara mereka meminta pertolongan Untuk dapat perlindungan Namun hanya sia-sia yang mereka temukan Tuhan... Entah sampai kapan kami mampu bertahan dari segala cobaan Setelah gunung memuntahkan laharnya Jalan-jalan retak terbelah dua Bahkan besi terbang tenggelam di dalam samudera Kini air pun turut melahap harta dan nyawa Tiada yang mampu menghentikan kehendak-Mu Meski sujud simpuh serta air mata terkuras habis ...