ANGELINE 1 Karya Tanpa Bait
Sempat terpikir dalam angan, dari kisah gadis kecil mati karena di aniaya, dan di kubur di bawah pohon pisang di belakang rumah dan di tutup oleh sampah.
Saat tengah malam tiba, aku mencoba berinteraksi, kubuat secangkir kopi, ku ambil sebatang rokok ku nyalakan dan ku hisap perlahan, sembari di temani dupa yang menyala di depan ku bersila.
Kukejamkan mata mencoba fokus ke titik permasalaan yang ada, dengan membuka mata batin menembus ruang hampa.
Tiba tiba wangi melati menyeruak menyentuh hidung ku, lantas ku panggil namanya.
Angeline... angeline.... angeline...
Namanya ku panggil kali ke tiga.
Sosok gadis kecil berjalan lunglai.
Rambut panjang terberai.
Menangis menahan luka lebam yang ter urai.
Datang menahan luka sembari bercerita,tentang siapa yang membunuhnya.
.
Sembari menangis,
Angeline terunduk dalam tunduk,meracau dalam busuk bagai mantra mandraguna.
Huu.......huu........huu........
Tolong aku..........ampuni aku.........aku masih ingin hidup...
Huu......huu.... Huu....
Ambil jasad ku.....
Rawat jasad ku.....
Kucoba membaca alur kalimat berantakan, teragedi mati angeline..
Tolong aku......dia menyiksa ku......dia membunuh ku.......
Tolong cari jasad ku dibelakang rumah di bawah pohon pisang tertutup oleh sampah, aku kedinginan tak memakai baju.......
Tolong aku.......
Tangis pilu angeline..
Tanpa bait 30 mei 2019.
Senja bali
Komentar
Posting Komentar