BIRAMA PENGHIANATAN Karya Am- Resah-Andrian



Embun pagi kian semakin pekat

menutup lara yang kian terbelenggu

Terpuruk seorang diri

Merenung diseparuh memori  


aku tidak pernah berharap suatu kebahagian muncul dari seseorang, tapi bolehkah kali ini aku berharap pada Anjangsana? 


Atma tak lagi mengenali 

perasaan ini

Masih teringat kisah yang tak terjalin lagi

Hatinya mulai lelah

Raut wajahnya sudah berubah

memori itu kembali lagi menyekat

Memperlihatkan tawa canda yg semakin candu 


Hingga tak terlihat lagi raut wajah yang biasanya menenangkan itu

Aku mencintaimu dalam diam

menahan rindu yang kian tak terpendam

Kini hanya Tinggalkan luka yang masih membiru 

Dan perih bagai di sayat sembilu

Kalian tinggalkan aku dengan hati yang kian patah ini

Mungkin cukup Tuhan yang tahu

Tentang apa dan bagaimana perasaanku kini


Sampai akhirnya aku menjalani hari demi hari dalam kepura-puraan.

Pura-pura bahagia

Pura-pura tersenyum

Pura-pura tertawa

Dan, pura-pura tidak terluka. 


Teringat lagi, dan lagi. 

Sakit itu, nuansa yg harusnya indah

menjadi hitam 


Dan apa maksudmu? Dibelakangku dengan beraninya memberi ruang pada dia yang kau tau adalah temanku..

Dan Sekali lagi aku tenggelam bersama linang yang kau tanam bersama luka yang kau hujam 

Kepastian sudah diberikan

Namun pengkhianatan menjadi jawaban 

Lantas adakah karma itu untuk patah yang kau suguhkan, atas upaya sembuh yang kau jatuhkan


Semoga ini hanya sebuah kisah

Dan bukan sisah-sisa debu asa


30 Agustus 2021

Am-Resah-Andrian

Karya: "Sajak Bersajak"wave

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DARI AKU YANG HAMPIR MENYERAH

Kamu Tidak Harus Menjadi Seseorang

izinkan aku bahagia Karya Pengagum