BIRAMA PENGHIANATAN Part 2 Karya Am-Resah-Andrian


angin sayup mataku menciptakan rintik. 

Di atas pipiku bermuara linang kian tak terbendungkan. 

Angin, rekah jiwaku berhenti bersama retak nadi hatiku

Rudira membeku dilingkaran aksaku

Menjelma lembayung lara

Angin, aku telah mati sebelum dia benar-benar pergi 


Dan Waktu yang kita jalani terasa sangat lama 

Hingga membuat rasa ini benar-benar terdayuh

Mungkin bagimu itu sangat indah

Namun, perlu engkau tahu 

Bahwa aku takkan pernah melaluinya dengan mudah.


Ketika kau datang lagi membawa sepucuk penghianatan yang memuncak

Dan kembali dengan bodohnya aku menangisi mahluk sepertimu

Yang masih mampu menyuguhkan penghianatan ini.


Terlebih amat menyakitkan 

Ketika namamu dan dia terlihat jelas pada kertas undangan itu

Ada apa ini?! 

Aliran rudira ini seperti terjeda

Sendi tak lagi berkerja

Tak sanggup lagi menopang diri


Sekuat tenaga coba pandangi

Hanya senyuman penghianatan yg tertampak jelas pada wajahnya

Sungguh ini adalah Penghianatan berselimutkan persahabatan gila!


Dan aku

Kembali lagi mencoba menerka-nerka

Apakah ini akhirnya,


"Akhir dari semua kisahku denganmu"


Mungkin aku terlalu memaksa diri untuk bahagia denganmu

Namun kenyataannya 

lebih pahit dari yang aku bayangkan.


31 Agustus 2021

Am-Resah-Andrian

Karya : "Sajak Berantai" Apk wave

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DARI AKU YANG HAMPIR MENYERAH

Kamu Tidak Harus Menjadi Seseorang

izinkan aku bahagia Karya Pengagum