DIALOG Prahara Cinta Part.1 - Papi Radja
👦
Dipersimpangan jalan yang kita lewati
Aku menemui pelabuhan yang inginku hampiri
Bahkan aku bertanya pada diri sendiri
Kenapa ini bisa terjadi
Mungkinkah cinta tak ada lagi, atau separu hati ini t'lah berlabuh ke lain sisi
Tapi bukan berarti cinta untukmu akan aku bagi
👧
Aku Memilihmu,, Untuk menemani perjalanan panjangku, Bukan hanya di persimpangan jalan itu
Aku memiliki jiwa dan ragamu..
Menjadikanmu khayalan yang nyata dalam hidupku.
Tetapi ada yang tak bisa ku miliki, ya..habibi
Ya...
Tuhan mengabulkan semua pintaku tentangmu
Membiarkan kau menjadi teman hidupku
Tapi tidak untuk cinta, rasa, bahkan dimatamu aku tak melihat itu
👦
Maafkan tentang hati ini yang sering kali membuatmu kacau
Membuat hatimu mengarungi cela-cela ragu
Percayalah,,,,, tak ada niat mendua, apalagi berniat meninggalkan mereka, tapi tak bisa terpungkiri lagi, ingin membawanya ke keluarga kita, nyata adanya
Ya,,habibati
Sungguh,, saat ini hatimu sedang di uji
👧
walau aku menangis dalam tawa
Air mata, aku balut senyum bahagia
Karna hatimu bukanlah kepunyaanku saja
Ada dermaga baru dalam hatimu
aku hanya memiliki ragamu
Tidak dengan hatimu
Dimana dirimu yang dulu yaa,,habibi,,, 😭
Hatiku, jiwaku, bahkan waktuku aku serahkan semua padamu.
👦
Sungguh aku tak ingin air matamu turus mengalir
Tapi perjalanan ini memaksa aku tergelincir
Biarkan waktu menguraiku lalu mencibir, laksana gunung es yang perlahan mulai mencair
Tapi,,
Bukan aku ingin menggantikanya denganmu
Sedikit saja kau pahami, hati ini tak bisa menepiskan tentang kenyaman yang dia berikan
Ya,,habibati
Aku tak ingin kau sederita ini
👧
hari demi hari mengharuskan menjadi kuat sekuat kuatnya
Apa yang salah denganku??
Apa yang tak aku miliki??
Apa yang harus aku perbaiki??
Apa semua pengorbanan yang ku beri masih belum cukup menjadikan ku satu satunya untukmu?
Ya..habibi
Hari ini aku menangis tersedu kembali
Aku mencoba untuk tetap memaafkan walau aku menelan kepahitan tentang kekesalan
Aku mencoba tenang walau kecemasan terus menerus mencoba untuk mengacaukan
Aku sering menyalahkan diri ku sendiri prihal waktu yang tak kunjung membuatmu menerima sepenuh hati
👦
Tidak ada yang salah, bahkan kau lebih dari segalanya,
Kau menemaniku dengan ketabahan luar biasa, melangkah bersamaku dengan satu arah, menuju janahnya bersama-sama
Tapi,.
Rasa ini tak tau darimana asalnya,
Karna aku hanya penikmat rasa, bukan penciptanya.
👦
Ya,,habibati
Apakah aku salah?
👧
Aku takut akan menyerah
👦
Jangan katakan itu, aku tak ingin mendengarnya
👧
Mengapa kau masih bersamanya?
👦
Aku tak tau kenapa ini terjadi
Rasa apa ini?
Kenyamanan apa yang sedang aku nikmati?
Dia menata kembali semua yang sudah kita susun rapi
Bahkan membuat semua warna menjadi baru kembali
👧
Kau tau?
Aku wanita yang siap melengkapimu
Aku wanita yang terus memapahmu dikeadaan apapun
Suka dan duka kita sudah menjalani.
hujan badai telah terlewati
Mengapa hanya rinai, kau mengigil seperti ini
Dimana dirimu ya,,habibi...
Ya..rob,, di mana habibiku yang dulu
Aku tengah mencarinya ya,,robb
(dengan lirih) aku tengah mencarinya
👦
Jika tak cinta, bukan tak mungkin aku sudah lama pergi.
Aku tengah mempertahankan semua yang sudah terekam
Aku sedang berusaha meninggalkan pelabuhan tua, namun prahuku karam di tengah samudra, tenggelam hingga ke dasarnya
Aku hanya bisa bungkam ketika warna itu perlahan mulai memburam
Ya,, habibati aku masih hababimu yang dulu
(dengan lirih) aku masih habibimu
👧
Saat ini aku hanya memperlambat waktu kematian akan cinta.
atau perjuangan akan diusaikan dengan kebahagiaan?
Ntahlahh.. Habibi
tuhan hadirkan aku untuk apa dalam hidupmu.
Goresan tinta hitamku
Lampung, 17 November 2019
Karya Papi Radja
Komentar
Posting Komentar