DIALOG Wanita Penggod Karya Papi Radja & Rasa Suci


 Cewek:


Dia datang untuk bertamu 


di September itu menjadi saksi bisu


Selayaknya teman yang belum pernah bertemu.


Dengan tersenyum bahagia bersama bait-bait aksara cara aku menyambutnya


Kedatanganya pun disambut simpul senyum kita bertiga


Ternyata ini awal bencana dari sebuah cerita



Cowok:


Masih dengan cerita lama


Awal bencana cerita, saat pertemuan aku kamu dan dia


Dia datang atas nama persahabatan


Semua kejanggalan ini dimulai ketika kesalah pahaman yang kamu rasakan, dan kau yakini aku berlabuh dilain sisi


Padahal sama sekali kau tidak mengerti apa yang terjadi



Cewek:


Malam pun datang bersama mendung yang kelam


Perlahan dia jungkirkan aku ke jurang yang dalam


Dia datang dengan beragam kepalsuan


Aku terbius pada perbincangan prihal begitu besar rasa cinta pada lelakinya


Mungkin aku tidak memahami apa yang terjadi


Tapi,


Setiap aku mengingatnya jantungku berdetak dengan cepat,


Seluruh tubuh terasa disayat-sayat


luka yang kau berikan telah mengarat


Dan meninggalkan noda yang hitam pekat



Cowok:


Mengapa cerita lama ini harus terungkit kembali


Menggapa tidak bisa sedikit saja kau mengerti, Lalu membiarkan hujan membasahi bumi


Agar luka yang masih dengan sengaja kau simpan di hati tidak mengabadi


Kau pulang lebih cepat dan semuanya tidak kau lihat


Lalu kau pergi dan meninggalkan kalimat bejat.


Pahami dulu kondisi dan situasi


Jangan kau memfonis lalu meninggalkan kami 



Cewek:


Heeeh


Jelas-jelas mataku yang melihatnya


Dia tidak bisa berkata,


Yang terlontar dari bibirnya hanya bercanda


Tapi, Seluruh permukaan wajahmu bahkan sampai ke lehermu terlihat bercak noda yang sama seperti di bibirnya


Mata ini pula yang tak mampu menahan deraianya


Aku jauh dari surabaya hanya menemui orang yang aku cinta


Memperjuangkan dengan pekerjaan yang tak pantas aku kerjakan


Aku hanya berdiam diri dengan kepalan jari


Tak ada sedikitpun suara dari bibir ini


Hanya sebuah penyesalan yang terucap lirih



Bagai kapas putih dan bersih


Jika terkena noda kapas itu pun tidak akan kembali pulih



Cowok:


Sudah aku katakan kepadanya untuk tidak mengodaku


Sudah aku katakan bagaimana jika kau tau


Sudah aku peringatkan untuk menjauhi tubuhku


Aku tidak menolak apa yang ia lampirkan tapi aku mengacuhkan


Demi kamu aku pun membiarkan dia berlalu


Aku hanya sedikit tidak bisa melarang apa yang dia lakukan 


Percayalah aku tidak menyambut apa yang betubi-tubi menghampiri


Percayalah,



Cewek:


Aku tak tau apa aku masih bisa menpercayaimu,


Kamu bisa melerainya


Jika benar ada hati yang kau jaga


Aku sebuah kaca yang terpaksa hancur,bahkan melebur, pecahan kaca itu pula kini tak berupa,


Aku wanita memperjuangkan pria yang jauh dari kotaku berada 


Aku wanita yang terhianati dengan cinta yang luar biasa


Aku wanita yang dihianati atas nama persahabatan yang dia bawa


Dia sang penggoda yang berhasil menjadikanmu mangsa 


pada saat itu aku tidak marah,,meskipun dia membuatku patah, dia tau aku yang membersamaimu melangkah, namun dia pula yang membuat hatiku mengalirkan darah,



Cowok:


Sudah



Cewek:


Kenapa ? Kau terbuai juga?



Cowok:


Maafkan aku



Cewek:


Kau tak ingat perjuanganku?



Cowok:


Jangan buat aku merasa bersalah padamu



Cewek:


Aku meningalkan orang tuaku untuk hidup bersamamu



Cowok:


Tidak adakah pengampunanmu


Sekali lai


Maafkan aku



Cewek:


Kau tau apa yang paling menyakitkan dalam hidup ini?


Sebuah penghianatan


Dan apakah kau tau wanita yang paling berbahaya?


Sang penggoda


Dan memang seharusnya 


sang penghianat dan sang penggoda bersatu dalam cinta yang hanya nafsu belaka.






Goresan Tinta Hitamku

Lampung - Malang, September 2019

Karya Papi Radja & Rasa Suci

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DARI AKU YANG HAMPIR MENYERAH

Kamu Tidak Harus Menjadi Seseorang

izinkan aku bahagia Karya Pengagum