INDONESIA RAYA Karya DJONG WANTER


 

Menjelang seabad INDONESIA RAYA(??)

Demokrasi dikiamatkan


De jure berasaskan selera pembesar bukan tunduk pada keharusan

Namun ketika de facto berkata lain, maka de jure seketika berubah pendirian

Institusi dan lembaga negara palingkan sikap secara frontal

Pelemahan anti rasuah berujung penyuburan kejahatan berbasis fiskal

Beda kelas perlakuan terhadap koruptor berakibat hukuman tanpa jera

Kontras terhadap sekedar pelanggaran Prokes namun di penjara

Lantas di mana letak RAYA INDONESIA jika kebijakan negara di kekang?

Kedaulatan digadai kepada hantu berjubah suci, bernama hutang!


Pasal 1 ayat 3 UUD disalahgunakan demi membungksm ayat 2!

Penundukan sila ke dua dan kelima mengamputasi hak asasi manusia! 

Demokrasi omong kosong jika kritikan ditafsir, makar! 

Ratusan nyawa 2019 hingga KM 50 menandai abuse of power! 

Pendahulu berkabung atas wafatnya demokrasi

Anak bangsa berbelasungkawa marwah bangsa diamputasi



Jangan bersedih pendiri Bangsa, separuh generasi masih berjuang mempertahankan 

Namun rest in peace untuk marwah bangsa Indonesia yang wafat setelah di vaksin 

Kepada seluruh pemangku kepentingan, PULANGLAH! 

Redam bara dengan kesadaran guna patahkan taring penjajah! 


-------------------------------------

#DEFACTO


76 tahun merdeka hanya milik orang kaya

Slogan siapa punya uang dia punya daya

Seraya tertawa hukum adalah tameng bagi mereka.

Ia tumpul ke atas namun tajam ke bawa..


Suara ini adalah wakil keresahan anak negeri Nusantara.

Yang menolak tunduk pada diam, kala kita sedang di jajah..

Kita sudah lama menelan pil kebijakan. Yang menganaktirikan tuan tanah negeri ini..


Lihatlah wajah-wajah sukarno muda, yang eksis meramaikan Agustus

Sebatas euforia tanpa memaknai merdeka dengan sepenuh tulus, 

Sio merah putihku yang rapuh, kibarnya tak lagi segagah dahulu.

Tanyalah pada diri sendiri, masihkah, 

Masihkah indonesia raya?


Hutan hutan kita yang di jarah, asing asing di layani penuh hormat.

Bejat, pribumi di jajah atas nama aturan,  kita sakita dan sekarat.

Lalu datang pandemi yang terlihat melawak, vaksin pemburu rakyat.


Pejabat dan dogma prokes bikin sesat.

Sedang di jalanan kita mesti bertarung penuh keringat.

Indonesiaku, semoga tua-mu selamat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DARI AKU YANG HAMPIR MENYERAH

izinkan aku bahagia Karya Pengagum

Kamu Tidak Harus Menjadi Seseorang