Patah Hati Terhebatku

 Patah Hati Terhebatku

Kadang kita gak pernah tahu kepada siapa hati ini akan dijatuhkan.
Kemudian kepada siapa hati ini akan dipatahkan.
Sejauh ini aku hanya ingin kamu menjadi yang terakir.
Karena semuanya tidak ada yang sedalam kamu.

Mungkin kamu adalah patah hati terhebat dalam sejarah hidupku.
Kamu dan semua kenanganmu, semuanya masih ada disini.
Dan itu selamanya.
Entah mungkin kelak kamu pergi.
Aku tidak akan melarangmu.
Karena bagiku, merelakan adala salah satu bentuk mencintai yang paling dalam.

Aku tidak menangis jika suatu hari nanti kamu bertemu dengan seseorang yang memang sudah semestinya berada disampingmu.
Aku akan jauh lebih bahagia.
Karena akhirnya seseorang tadi bukan aku.

Aku tau aku tidak layak untuk menjadi yang selamanya.
Tapi aku mohon, aku ingin selamanya mengenal kamu.
Setidaknya kalau kita tidak bisa menyatu.
Kita masih bisa bertemu bukan?
Mungkin untuk sekedar menanyakan "HAI APA KABAR?"

Aku benar-benar gapapa kalau misalnya kamu memang harus pergi.
Karena itu sudah seharusnya.
Hadirku selama ini mungkin hanya akan menjadi pelengkap dalam sejarah hidupmu.
Dan terimakasih sudah menjadikan aku sebagai tokoh utamanya.
Semoga cerita kita tanpa akhir ya.
Sebelum kita berpisah dan bertemu dengan pasangan kita masing-masing.

Aku benar-benar ingin kamu yang terakhir.
Aku ingin kamu menjadi patah hati terhebatku.
Karena sebelumnya, kamu sudah berhasil membuatku jatuh sedalam ini.
Sebelumnya aku tidak pernah sedalam ini perihal mencintai.
Sebelumnya diriku ini baik-baik saja.
Namun sejak sosok kamu hadir semuanya berubah.
Hari hariku menjadi lebih berwarna padahal tadinya aku abu-abu.

Senang bisa menjadi pendengar yang baik untuk setiap keluh kesahmu.
Senang pernah menjadi jalan keluar terbaik dari setiap masalah yang kamu hadapi.
Setelah ini kamu harus jadi lebih kuat ya.
Meski nanti tanpa kabar dariku.
Meski nanti tanpa senyuman hangat dari bibirku kamu harus tetap berjalan. pelan-pelan.

Senang pernah menatapmu malam itu.
Senang pernah menjadikanmu yang pertama.
Walaupun pada akhirnya aku harus tetap tinggal di ruang kedua.
Siap atau tidak semuanya akan berubah.
Kamu berubah.
Rencana kita berubah.
Bahkan pilihanmu juga.

Kita bisa mencintai dalam bentuk berbeda.
Merelakanmu tumbu dan berkembang diluar sana.
Adalah bentuk mencintai yang akan aku saksikan selamanya.
Kalau mau pergi, pergi aja gapapa.
Bukankah setiap temu akan berpisah.
Ya itula kita, lucu ya.

Terimakasih karena pernah datang di waktu yang tepat.
Tepat waktu aku sedang butuh-butuhnya pelukan.
Terimakasih karena selalu bisa menenangkan.
Aku benar-benar sayang. Dan itu benar.
Maaf kalau kadang aku banyak maunya.
Salah satunya tentang menyuruhmu pergi.

Khoirul Trian, Kalianda, 31-05-2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DARI AKU YANG HAMPIR MENYERAH

Kamu Tidak Harus Menjadi Seseorang

izinkan aku bahagia Karya Pengagum