Sulung

 SULUNG

Sejak hari dimana aku mendengar tangisan seseorang dari ibuku
Sejak saat itu namaku sebagai sulung terbentuk
Aku masih sangat kecil untuk menjadi contoh
Tapi sebisa mungkin aku mencoba untuk menjadi tegar
Kalian tahu, aku pernah menangis dibalik pintu

Agar tidak ada yg tahu titik lemahnya diriku
Aku malu kalau harus menangis didepan kalian
Pundakku harus kuat, banyak bahagia yg bergantung disana
Sebagai sulung, aku kehilangan banyak waktu
Karna semuanya habis untuk menjaga kalian

Sementara diriku sendiri sedang sangat butuh perlindungan
Aku adalah tameng untuk adik²ku
Aku adalah mercusuar untuk orang tuaku
Setiap langkah yang aku pilih
Akan selalu ada langkah kecil dibelakang yg mengikutiku secara perlahan

Maaf, kadang saya salah langkah
Maaf yaa, sulung juga berhak salah kan?
Capek selalu dituntut sempurna
Capek selalu dijadikan pusat titik sempurnanya kehidupan adik² saya
Sulung juga manusia, berhak patah, berhak terluka

Sesekali aku adalah airmata yg membeku diatas kebahagiaan keluarga ini
Aku dipaksa sembuh, padahal lukaku masih benar² merah dan berdarah
Aku kehilangan makna kecil yg sebenarnya
Karna sejak kecil, namaku adalah dewasa
Rajin mengalah dan membawa diriku menjadi sosok orang tua yg kedua

Aku memang perusak atas pilihan kalian
Tapi sebenarnya aku hanya ingin yg terbaik untuk kehidupan kalian
Aku pernah jatuh duluan
Jadi sebelum kalian tahu rasanya luka
Aku akan selalu bilang jangan lebih awal

Sulung, lukamu masih hangat
Yang kuat yaa,
Manusia² yg dewasa terlalu dini menjadi tanggung jawab atas kebahagiaan orang lain
Ingat ya, sulung juga berhak menangis, sulung berhak terluka
Sulung berhak berkata " aku sebenarnya tidak baik² saja"
Sesekali boleh menyerah, sesekali boleh payah , tapi tidak untuk selamanya
Seperti tulang, sulung berhak patah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DARI AKU YANG HAMPIR MENYERAH

Kamu Tidak Harus Menjadi Seseorang

izinkan aku bahagia Karya Pengagum