KEPADA JIWA DAENG BASSE
KEPADA JIWA DAENG BASSE
Ku baca tragedi kematianmu di Seputar Indonesia
Namamu Daeng Basse
Suamimu Daeng Basri, tukang beca yang bingung, setres dan putus asa kar’na
tak pernah sanggup beli beras dan lauk-pauk ‘tuk kalian sekeluarga
Walau sekuat tenaga ia kayuh pedal-pedal becanya
Susuri jalanan aspal Makassar si kota tua
Yang tersohor ke mana-mana...
Hari-hari kelaparan jadi kawan setia
Tahun-tahun kefakiran berjalan seperti biasa
Dukamu tak lagi berairmata
Dan deritamu derita rakyat jelata Indonesia yang tanpa menyebut nama
Jadi isi pidato-pidato para pejabat negara dan bahan korupsi mereka
Dan jargon partai politik-partai politik dalam kampanye pilkada-pilkada
Dan seminar-seminar orang-orang terpelajar yang berbusa-busa
Dan khotbah-khotbah para penjaja moral, para penyiar agama-agama
Dan manusia-manusia sejenis mereka
Yang gelap nurani
Dan mati rasa..
Ku baca ironi itu, Daeng Basse
Pada hari penghabisanmu di dunia
Bersama bayi berusia tujuh bulan dalam rahimmu yang gelap gulita
Lapar berbisa membelit mematuk dirimu
Kau makan bubur nasi basi berlauk minyak jelantah pemberian s’orang
pemilik warung nasi yang babi-babi pun tak pernah diberi makanan sejenis itu
oleh para gembala mereka
Belum lagi habis, makanan jahat itu mematukmu, Daeng Basse !
Perutmu tersayat-sayat !
Kepalamu pusing !
Matamu berkunang-kunang !
Kau menggeliat ! Meronta-ronta !
Kau merintih ..
Mulutmu berbusa-busa !
Kau keracunan, Daeng Basse !
Kau merintih..
Kau terkapar ! Menggelepar-gelepar !
Di dekat masjid terbesar di kotamu
Kau terkapar ! Tumbang !
Bersama bayi tujuh bulan dalam rahimmu, kalian mati penasaran !
Apa kau kenal Andi Muhammad Jusuf, Daeng Basse ?
Ia s’orang Jenderal, ia bekas Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia !
Apa kau kenal Burhanuddin Jusuf Habibie, Daeng Basse ?
Ia s’orang pembuat pesawat terbang yang ditukar dengan beras ketan
menteri ‘super’, bekas Wakil Presiden di era rezim out of order Soeharto
Dan setelah ‘oom Presidennya itu’ direformasi, ia pun jadi Presiden R.I !
Apa kau kenal Muhammad Jusuf Kalla, Daeng Basse ?
Ia Ketua Umum Partai Golongan Karya
Dan Wakil Presiden Republik Indonesia !
( Apa kau pernah dengar tentang Westerling, Daeng Basse ?
Ia s’orang tentara Belanda ! S’orang algojo haus darah yang membantai rakyat tak bersenjata
di kotamu, di masa penjajahan dulu ! )
Mereka tak mengenal ‘mu, Daeng !
Mereka tak kenal kamu dan bayi tujuh bulan dan bubur nasi basi
bersaus racun minyak jelantahmu...
Diamlah di tempatmu, Daeng Basse..
Raga boleh mati, tapi jiwa tak terkuburkan !
Ku ‘kan tanya mereka ! Semua !
Tentang pidato-pidato mereka..
Tentang jargon-jargon dn slogan-slogan mereka..
Tentang seminar-seminar dan diskusi-diskusi mereka..
Tentang khotbah-khotbah mereka..
Yang berbusa-busa..
Dan barangkali mereka lupa, ‘ku kirim seuntai puisi karya manusia
yang paling dahsyat di dunia :
Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dll., diselenggarakan dengan cara seksama
dan dalam tempoh yang seingkat-singkatnya.
Jakarta, 17 Agustus 1945
a.n Bangsa Indonesia
Soekarno, Mohammad Hatta
Disahkan oleh Teguh Esha, jiwa Daeng Basse
dan jiwa bayi tujuh bulan dalam rahimnya
Merdeka !
Karya: Teguh Esha
Komentar
Posting Komentar