Menyelamatkan Hati
L : Assalamulaikum puan
P : Waalaikumsalam Tuan
L : Duhai puan berselendang Jingga,
Kemana saja dirimu puan
Sudah hampir sepekan aku mencari dirimu
P: Wahai tuan berkuda hitam
Aku masih disini dan ingin sendiri
Tak perlu lagi kau cari diriku
L: Apa salah yang ku perbuat, hingga kamu tak ingin bertemu diriku?
P: kamu tidak melakukan salah apapun tuanku
L : Lalu mengapa engkau pergi menjauh?
P : Aku hanya ingin menyelamatkan hatiku
Aku hanya ingin kembali tersenyum tuan
L : Biarkan aku melukiskan senyum di bibir indahmu puan
P : tidak...Tidak.. Tuan
Hati ini tlah terluka karnamu
L : Dosa apa hingga diriku menggoreskan luka di hatimu?
Aku begitu sangat mencintamu dan begitu sangat mendambakanmu
P : iyaa...tuan...
Akupun begitu sangat mencintamu
Namun semesta tak mengizinkan kita bersama
L : apa yang tengah kamu katakan puan
P : aku mengatakan suatu kenyataan yang sulit untuk ku jelaskan
L : duduklah sejenak dan ceritakanlah padaku
Aku mempunyai begitu banyak waktu untukmu, wahai bidadariku
P : waktu...
Waktu mana yang tengah engkau bicarakan wahai raja dalam hatiku
Disaat aku terbujur kaku merindumu.
Kemana dirimu?
Disaat aku menantikan pelukan hangat tubuhmu,
Kamu sibuk bersama duniamu
L : puan...
Percayalah, hanya kau tujuan hidupku. Dan semua prasangkamu tentangku adalah kesalahan
P : sudah tuan...
Jangan lagi kau goreskan luka dengan kata-kata manismu
Biarkan aku bahagia, dan ijinkan aku membawa semua luka ini sendiri.
L : maafkan aku yang tanpa kuasa melukai hatimu.
Sedikit pun tak pernah terbesit di fikiranku untuk menyakitimu.
Yang ada di kepalaku hanyalah membahagiakanmu
P : sudut mana yang kau pikir bisa membahagiakanku...
Maaf, aku harus pergi tuan
L : apa yang harus aku lakukan agar kau mau menerimaku kembali.
Seluruh malam pun mengetahui bahwa kau bintang di hatiku.
Dan langit pun tau bahwa kau matahari yang menyinari pagiku.
P : tidak...kamu salah tuan
Aku adalah senja.
Aku seorang yang setia mencintaimu, namun hadirku tak pernah kamu rasakan.
Kini senjaku harus pergi bersama keheningan malam ini.
L : beri aku kesempatan puan...
Ijinkan aku memperbaiki kesalahanku
Biarkan aku kembali memulai kisah ini.
P : aku tidak bisa menjanjikan apapun di luar kuasaku.
Cinta kita adalah fitrah Sang Maha Cinta
Dan sayang kita adalah fitrah dari Sang Maha Bijaksana
Dialah dzat yang membolak-balikkan hati setiap umatnya
Sebut namaku dalam setiap sujudmu
Perjuangkanlah aku dalam istikhorahmu
L : baik, akan aku lakukan semua untukmu
Akan aku ubah takdir yang tengah membelenggu
Akan ku ukir kembali senyum di bibirmu dulu.
Dan akan segera ku temui kedua orang tuamu, untuk menghalalkanmu
P : lakukanlah wahai tuanku.
Karna sejatinya cinta yang suci ini hanya bisa di selamatkan oleh pernikahan.
L : Tunggu aku puan,
Sekarang kuatkan iman dan cintamu.
Tunggu sampai aku mewujudkan impian indah kita puan.
Dan jangan kau biarkan ada sosok lain yang mengisi relung hatimu selain aku.
P : aku tidak bisa berjanji tuan.
Karna sejatinya, wanita itu di pilih bukan memilih pria yang menikahinya.
Dan aku akan mengabdikan seluruh jiwa ragaku kepada ia yang datang untuk mengkhitbahku.
L : tunggu, bolehkah aku bertanya perihal kita puan?
P : silahkan tuanku
L : apakah kau masih mencintaiku saat ini?
P : hhhmmm
Sebaik-baiknya cinta, hanyalah cinta kepada Allah.
Maaf, aku sangat mencintai Tuhanku Yang Esa
L : terima kasih, kau sudah menunjukkan padaku dan membuatku percaya tentang bidadari surga
P : Baiklah, aku pamit tuan.
karna tidak baik bila kita terus berlama-lama disini.
Assalamualaikum...
L : Waalikumsalam, wahai engkau calon istriku.
"Langit Utara"
Bekasi 5 April 2020
Komentar
Posting Komentar