SEPOTONG HATI MAMAK

 Ibuku Inspirasiku - Kompasiana.com

Karya Am Lentera


Pukah sampai tak tertata
Arunika kini tak pernah lagi menampakan diri
Rekah atma berlarut-larut sepanjang jarum jam berputar

Mak
sejak pergimu
Senja yang ku rawat dengan baik
Turut ikut meninggalkanku

Ada nelangsa yang tak berujung
Menegak kepala menjadi mata
Depan mereka yang merawat bundanya
Afeksi yang tak lagi terasa
Membuat riak datang mendera

Mak
Ada hujan yang ku paksa reda
Pulanglah sebentar biarkan raga memeluk
Ada sedu sedan yang harus kau dengarkan
Ada luka yang tak dijanjikan untuk pulih Dibiarkan lembap oleh hujan yang membasahi hingga Ia siap untuk bernanah kembali

Sepotong hati mamak ku letak rapi dilemari
Memasuki sembilan tahun ini
Tentang lara, bahagia serta rindu yang rimpuh
Yang tak pernah lagi terjamah olehmu
Kini sudah usang dan acap kali rayap turut mencicipi
Ada lebih dari seribu pesan suara yang ku simpan
Dan siap kau dengarkan.


Pekanbaru, 22.12.22

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DARI AKU YANG HAMPIR MENYERAH

izinkan aku bahagia Karya Pengagum

Kamu Tidak Harus Menjadi Seseorang