SYAIR TERAKHIR

 CWO
Syair terakhir ini lahir dari getir yang terus mengalir
Bagai seorang penyihir, kau hadir menghantui takdir
Membuat kerja otakku lumpu
Kau benalu pada masa lalu
Dan menjadi hantu hingga waktu tak tentu
Apa kau tau aliran darahku membeku?!
Apa kau tau pikiranku kacau tak menentu?!
Apa kau tau tersiksanya aku?!
Melihat kau berlalu dengan yang baru
Heii...
Candu...
Jangan hanya diam membisu!
Jawab pertanyaanku!
Pakai Hatimu!
Lalu rasakan deritaku!

CWE
Aku tau hatimu pilu
Bibirmu membisu
Ragamu kaku
Derita itu datang bagai serdadu yang terus menggebu
Rintihanmu menjerit dilangit angkara
Tapi tak seorang pun kau izinkan mendera
Aku yang bersalah
Aku yang menyiksa
Aku yang menjadi penyebabnya
Tapi aku tak tau harus bagaimana
Aku tak tau harus berkata apa
Semua terjadi begitu saja
Diluar kendali hati dan logika

CWO
Hahahah
Kau lucu sekali..
Berfantasi tanpa memikirkan hati nurani
Menari di atas hati yang tersayat belati
Lalu mengakui diri seakan-akan memiliki hati.
Dan aku, hanya kepingan hati yang tak berarti,
Tidak memiliki arti.
Lihat apa yang terjadi!
Lihat apa yang terjadi!
Yaa Tuhan..
Lihat apa yang terjadi!
Dimana nuranimu?!
Dimana hati kecilmu?!
Dimana kau tempatkan aku dihatimu?!
Dulu kau jamu aku dengan penuh harapmu
Dulu kau anggap aku bagian dari hidupmu.
Sekarang aku tidak bisa berkata apa-apa
Yang aku mau kau merasakan derita
Dari segala cerita antara kita
Yang tidak memberikan makna indah
Membuat aku harus terkapar berdarah

CWE
Berdarah?
Tersayat?
Derita?
Aku sangat paham akan semuanya
Lalu mengapa tidak kau kabarkan berita itu hingga ke pelosok kota?
Agar semua orang tau bahwa kekasih lamamu kini berubah menjadi iblis
Yang tidak tau malu mengiris
dan pantas dihadiahi kata najis

CWO
Candu!

CWE
Hahaha
Tanpa kau tau, berbulan-bulan lamanya karma yang kau inginkan datang dengan angkuhnya merajam hidupku
Dia tidak hanya merenggutmu dariku
Dia merenggut kehormatanku
Duniaku hancur seketika
Langitku runtuh tak tersisa
Penyesalan itu menjadi pil pahit yang harus kurasa.
Lalu belum cukupkah petaka ini menjadi tebusannya?

CWO
Ada banyak luka yang belum kau ketahui
Ada banya duka yang terus menyelimuti
Meski saat ini kau tersakiti oleh jerat yang tidak dapat kau setujui
Meski kau terlihat tidak memiliki arti sama sekali
Sungguh..
Aku tidak akan pernah peduli lagi

CWE
Pandu!

CWO
Nikmati kemalangan itu
Relakan aku tertawa bersama senyuman palsu
Terimalah karma yang tengah berlaku
Meski ada angan yang kini membeku

CWE
Yah..
Aku tau apa inginmu
(Dan kau tau pilihanku)
Yah..
Aku tau untuk semua itu
(Nikmati rasaku di masa lalu)
Yah..
Yah...
Yah....
Berhenti membenciku dan menganggap hina segala janjiku
Berhenti menghabiskan energi untuk setiap hati yang tak berarti.
bila tiba saatnya nanti, kau akan melihatku mati bersama segala penyesalan ini.
Dan kupastikan, tidak ada hati yang mecintaimu sepertiku.

CWO
Aku tidak akan menyesali
Karna segala yang terjadi
Telah aku nikmati
Hingga membuat kerja sarafku hampir mati

CWE
Tapi Izinkan aku berkata maaf
(Aku tidak perlu maafmu)
Tapi izinkan aku mengibah
(Aku mau kau merasakan sakitku)
Tapi itu semua sudah terjadi
(Kau hanya merasakan sebagiannya saja)
Tapi ini sudah terlampau sakit
(Kau sendiri yang memintanya terjadi)
Berhenti menyiksaku seperti ini
Aku tidak tahan lagi
Ambil belati lalu tusukkan ke dadaku sebelah kiri
Dan silahkan tersenyum melihatku melepas bumi

CWO
Dengar..
Dengarkan aku,
Dengarkan segala jerit deritaku yang tak mampu kukemukakan lagi
Dengarkan teriakan dari dalam palung hatiku yang tertindas tanpa hati nurani
Dengarkan aku yang hampir mati karna diperlakukan
Yang keji oleh wanita yang aku cintai

CWE
Aku akan Mendengarkan pun juga merasakan

CWO
Kau tau goresan luka yang terus menganga di permukaan hatiku?
Kau tau setiap jeritannya terjadi berulang-ulang seperti detak jam yang terus berputar itu?
Kau tau aku terus tersiksa, terusik, terasingkan akibat tikaman derita yang kau hunuskan kepadaku?
Dan kau menyuruhku membuatmu mati dan berlalu?
Tidak..
Bukan itu yang aku inginkan.....
SEKALI LAGI
DENGARKAN AKU!

CWE
Harimu kian mengharu
Maafku tak lagi berlaku
Ibahmu pun tak ada lagi untukku
Bahkan seribu cara kucoba tak akan mampu membuat segala yang telah terjadi
Kembali seperti dulu lagi.
Percuma aku seperti ini
Hanya akan membuatmu tersenyum dengan kepalan jari.
Tatap mataku dan silahkan beralih
Pintaku pada tuhan
Apa yang kau inginkan
Semoga akan kau raih

CWO
Aku enggan untuk berdarah lagi
Aku tidak ingin kecewa kedua kali
Aku ingin bangkit kembali
Dan akan menganggapmu seperti
TIDAK PERNAH TERLAHIR DI MUKA BUMI!



Goresan Tinta Beradu
Palu - Makassar : 20 Oktober 2021
Karya : PANDU dan CANDU

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DARI AKU YANG HAMPIR MENYERAH

izinkan aku bahagia Karya Pengagum

Kamu Tidak Harus Menjadi Seseorang