7 Purnama

 USAI – Veritas Unika

Ku susuri kembali jalan cerita kita
Mengulas kenangan yang perlahan mengalas
7 purnama telah kita lalui bersama tanpa batas
Entah aku, atau kamu, kini perlahan kita saling melepas

Ini bukan kisah perjalanan sufi
Bukan pula kisah mulia yang harus tetap abadi
Aku hanya menggoreskan ingatan yang perlahan mulai memudar
Sembari mendekap cahayamu yang tak lagi berpendar

Kepada purnama ke 7 ini
Aku menitipkan segudang luka dengan iringan tawa
Derai tangis yang mulai mengikis hati yang teriris
Hingga mengoyak segala duka diladang asmara

Kepadamu yang paling hebat perihal menyakiti
Aku mencintaimu, dengan segala keinginan untuk berhenti
Sampai rasa ini punah dan tak ingin bersemi lagi
Sampai hati ini pulih dan mencoba berjalan kembali

Untukmu, luka yang terlalu lama ku pendam hingga rasa cintaku menghitam
Kini sudah berakhir,
Langkahan kakiku mulai terhenti
Patahan demi patahan telah ku akhiri

Enyahlah, sejauh kakimu melangkah pergi
Hilanglah, sejauh angin menghembuskan rasamu yang telah mati
Perjuangan ku usaikan disini
Do'a-do'a kita biarlah tetap menggantung di ar-rasyi
Sampai nanti Tuhan membangkitkan lagi hidup yang abadi



Jawatimur, 24 Juni 2020
Aurora Senja

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DARI AKU YANG HAMPIR MENYERAH

izinkan aku bahagia Karya Pengagum

Kamu Tidak Harus Menjadi Seseorang