Alasan mengapa aku berhenti
Perlahan akhirnya kita sudah sampai di jalan yang tak tentu arahnya akan kemana.
kita saling mundur, karena kemungkinan untuk maju,isinya hanya tentang patah dan Kehilangan.
kamu yang ajak aku berlari,
tapi kamu juga yang jalannya tidak pasti
kamu yang buat aku percaya, bahwa akan ada perjalanan yang menyenangkan denganmu
buktinya aku sendirian yang terkapar
menangisi pengalaman yang tidak sempurna darimu.
hingga di jalan pulang, sisa aku yang kalah
kamu itu mempersilahkan orang lain untuk masuk kapal,
lalu dengan mudahnya kamu berenang sendirian ke tepi pantai.
lantas, apa guna aku duduk sendirian disini?
kamu yang memberi perjalanan panjang, tapi ternyata jalanmu buntu.
bukan salahku kalau aku Bertanya harus kemana?
kamu yang membiarkan aku untuk tetap disini
tapi kamu sendiri yang ga bisa kasih alasan
tentang kenapa aku harus bertahan.
kasih, bukan kisah abu-abu yang aku mau.
dari aku yang sudah setengah mati menyiapkan skenario terbaikku untuk kamu
tapi malah kamu sendiri yang merusak ceritanya.
sudah terlalu banyak puisi yang isinya hanya tentang kamu,
tapi sayangnya kamu tidak suka membaca sebuah narasi.
padahal tentangmu, sudah di tulis dengan diksi yang terbaik.
lalu untuk apa lagi Pergi-pergi.
buat apa dulu kamu datang dengan membawa banyak harapan,
kalau pada akhirnya harapan tadi hanya
cuma untuk dikenang bukan diwujudkan.
tentang alasan mengapa aku berhenti, sepertinya bukan urusanmu.
yang harusnya kamu urus adalah tentang kepergianmu yang sia- sia.
pergi tak tahu waktu, dan menghilang tanpa mau dikenang.
kamu tahu, waktu terakhir kali kamu pergi, itu sebenarnya tidak ada yang sedang baik- baik saja.
waktu itu aku tidak menangis didepanmu,
hanya tidak mau terlihat lemah karena kehilanganmu.
sampai pada akhirnya, banyak cerita yang harus disudahi.
dan akhirnya, aku punya satu alasan tentang mengapa aku berhenti .
yaitu kamu, kamu tidak tentu arah.
kamu kasih Bahagia, tapi dalam satu waktu kamu juga yang kasih aku luka.
jadikan aku yang terakhir ya,
lain kali, kalau belum bisa menetap jangan pernah mengetuk.
terima kasih ya lukanya..
aku yang babak belur disini, selalu berdoa yang terbaik untukmu disana.
semoga bahagia dengan siapa pun yang nanti berhasil memilikimu yah.
sampai jumpa manusia keras kepala.
Komentar
Posting Komentar