BERCENGKRAMA DENGAN SENJA

100 Background puisi ideas | pemandangan, fotografi alam, latar belakang 

Lagi-lagi aku harus kembali menyaksikan jingga di bibir cakrawala, melihat sang mentari seolah melambaikan keindahanya di pelupuk mata,sebuah rasa yang semakin larut dalam keheningan senja membuat jiwa raga tak berdaya.


Sayup ku mendengar suara merdu binatang dari semak belukar seakan mengiringi mentari yang tergantikan oleh rembulan malam,kemerlap bintang mulai bermunculan di langit-langit angkasa seolah memberikan kedamaian di hati yang penuh luka.


Tak lupa ku dekap dengan kencang suatu impian agar aku tak tenggelam di lautan kenangan untuk kembali menata rencana masa depan yang belum kesampaian.


Sembari berbincang tentang luka bersama jingga di cakrawala, mentari pun memberikan cahaya pada lingkup luka yang membara.


Aku pun menuju cahaya mencari penutup hari sebelum sang rembulan menyinari bumi dan keramahan langit sebelum aku lupa diri.


Di pinggir pantai ini aku berdiri menyantap kenangan terbilah kasih, menatap senja dari keheningan sunyi, bercengkrama dengan jingga bertanya tentang esok apakah masih ada bahagia yang tersisa.


Dengan malam yang menjadi gerbang dan doa-doa yang mulai terbang,mari bersiap untuk memulai hari lupakanlah luka yang membuatmu lupa diri.


Hidup memang tak selamanya memberikan kenyamanan,terkadang pun bisa memberikan kesengsaraan terutama dalam hal kasmaran yang berujung penyesalan.


Mayang koro

Yonif 132 bima sakti

1 maret 2021

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DARI AKU YANG HAMPIR MENYERAH

izinkan aku bahagia Karya Pengagum

Kamu Tidak Harus Menjadi Seseorang