Cinta Yang Mengalah

 Detail Background Puisi Sedih Koleksi Nomer 14

Ada rindu yang tak utuh ketika bunga mekar di bawah langit jingga. Juga ada rindu yang sembunyi saat semilir angin bawa kesejukan. Aku masih menatapmu dari sudut sepi berharap temu meski dalam mimpi. Dulu... Sua kita selalu menjadi candu, bercanda tawa, memeluk hangat. Namun kini sapa kita telah menjadi asing. 

Bagaimana lagi kuuntai harap, sedang senyummu telah lenyap. Aku lelah pada rindu yang tak mau mengalah juga cinta yang tak bisa lagi kudekap. Haruskah kulukis namamu di ujung pelangi agar kau baca bahasa rinduku atau aku berteriak di puncak rinjani agar kau dengar suara kalbuku. 

Senja kini bukan lagi tentang langit yang merona. Akan tetapi sebuah luka yang masih menganga. Pernah kutanyakan pada purnama perihal singgahmu yang sementara padahal harapku nyata. Dengan segala upaya kukubur semua cerita tentang kita. Bukan karena tak ada lagi cinta melainkan karena restu yang tak seirama. 



D'Poetry Mable
Jambi,  24 Desember 2021

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DARI AKU YANG HAMPIR MENYERAH

izinkan aku bahagia Karya Pengagum

Kamu Tidak Harus Menjadi Seseorang