DEBU-DEBU ALMANAK

 Eksistensi Malam Hari, Sebuah Puisi Malam
detik berpacu
menit di arena pacu memintal deru
hari adalah kuda, berpacu di arena deru
almanak telah bicara lantang,  sepotong rambut terurai pilu

tapak menggebu menghentak rindu
deru debar menebar debu
debu menutup tabu menjadi abu
tanya harap pada ibu
" bu, ada apa ditahun baru?"
--sepotong rambut pun terpangkas baru,  isi kepala selalu samudra tanggal-tanggal yang harus tertinggal di almanak yang berdebu.

tapi...
tahun ini rindu
tahun depan rindu
akhir tahun tetap rindu
tahun baru pun rindu
bertahun-tahun rindu
lalu kusimpan rindu
ia bersembunyi tapi bernyanyi
di ventilasi jantung yang abadi
mengintip dan merangkai sebuah cerita bernama ; c-i-n-t-a
cinta dan rindu tersenyum jenaka

selamat tahun baru
hai rindu
tersenyum dan tertawalah
aku sirna
jancukku pun, tetap kun tanpa fana
sampai semesta tak punya judul cerita

Magelang, 26122022
B i y a n

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DARI AKU YANG HAMPIR MENYERAH

izinkan aku bahagia Karya Pengagum

Kamu Tidak Harus Menjadi Seseorang