Kisah Terjeda Doa
(P)
Redup malam ini telah menjadi saksi
Di mana doa-doa perihal kita masih mengisi sepertiga malamku
Tentang nama yang kularungkan di antara untaian tasbih
(L)
Lihatlah gegap gemintang
Sebanyak itulah asa yang terus kugantung di ujung nabastala
Berharap abhati nan suci memberi restu untuk sebuah janji
(P)
Aku ingin bersamamu menggenggam setia
Melewati masa tua bersama
Setalah kau jawab ijab ayahku
Dan alam memberikan Aamiin yang paling megah
(L)
Rasaku ini sungguh
Aku ingin meniti hari bersamamu
Hingga keriput dan uban menghiasi
Sampai nanti kau berikan pamsukula pada para biksu
(P)
Haruskah kugemakan genta di wiharamu
Agar cinta kita abadi tanpa sekat
Atau sudikah kau lafadzkan syahadat
Kemudian kita berdoa menghadap kiblat yang sama
(L)
Beda yang nyata sungguh membuatku tersiksa
Kisah kita di antara dua doa
Haruskah kutinggalkan dupa, lalu mengimamimu sepanjang waktu
Atau mungkinkah kita bisa menangkupkan tangan bersama wangi hio
(P)
Aku menyayangimu walau Sajadah dan dupa menjadi jarak
(L)
Aku mencintaimu meski kita tak bisa bertukar antara tasbih dan mala
(P)
Mungkin
Aku memang harus tetap dalam balutan mukenah di atas sajadah bersama untain tasbih
(L)
Dan aku kembali membakar hio, menghitung mala sambil merapalkan mantra
(L/P)
Sebab cinta tak harus bersama
Jambi, 03 Juli 2020
D'Poetry
Komentar
Posting Komentar