Pada akhirnya aku hanya butuh kamu
Hai, senjanya sudah hampir turun ya
Apalagi yang harus ditunggu?
Tadi, kita 'kan sudah menemani matahari kembali ke tuannya
Lantas sekarang, apakah aku sudah boleh bicara?
Sedang dari tadi kau asik memandangi matahari yang pergi
Sampai-sampai aku harus diam
Dan mendengarkan semua puisimu yang itu-itu saja
Tidak jauh-jauh dari kehilangan dan kepergian
Kau pikir, hanya kamu yang pernah kehilangan?
Kau pikir, untuk bisa sekuat ini aku tidak pernah kehilangan?
Maaf, tapi ceritamu itu membosankan
Terlalu banyak senja yang kamu diceritakan
Tetap saja akan berakhir dengan malam gelap yang mengenaskan
Pelan-pelan kutebak isi hatimu yang tak tentu
Setidaknya agar aku tahu
Apakah ini sudah waktunya untuk pergi atau terus melaju
Pelan-pelan kutebak apa maumu
Tapi maaf kalau sampai sekarang, aku masih belum bisa mengerti apa maunya kamu
Memang sebaiknya mungkin aku tak banyak tahu, agar aku tak terlalu banyak menaruh
Setelah sejauh ini bersama, mungkin akhirnya sekarang aku mengerti
Tentang baiknya kamu
Tentang bagaimana setiap hari yang isinya hanya tentangmu
Dan setiap harimu yang hanya tentang mantan-mantanmu
Sebenarnya dari mantan yang mana sih, sampai-sampai lukamu egois—tidak mau untuk disembuhkan
Kamu itu sulit dicerna, jadi kamu keras kepala hanya untuk mempertahankan rasa sakitmu yang itu-itu saja
Tolong kasih sedikit alasan logis, tentang mengapa kamu tidak mau sembuh?
Kamu harus berjalan,
Matahari tidak hanya menyinari kamu
Matahari tidak akan menunggu sedihmu reda, ia akan terus berputar
Bahkan ia saja rela meninggalkanmu setiap sore
Lantas hanya dengan iming-iming senja, kamu rela menunggu sendirian tidak bahagia?
Kasihan kamunya,
Kamu itu baik, sayang kalau baikmu tidak dijaga
Sudah sedihnya?
Aku cuma mau bilang
Pada akhirnya, aku hanya butuh kamu
Terlalu banyak hal yang tidak bisa kulakukan sendiri
Banyak sekali harapan-harapan indah yang sepertinya aku butuh pundak untuk bersandar, kalau nanti di tengah jalan aku kelelahan
Banyak hal-hal menarik yang membutuhkan kamu
Dan banyak waktu-waktu menyedihkan yang kadang tidak butuh banyak orang untuk tau
Tapi hanya perlu tanganmu untuk sekedar memastikan bahwa semuanya akan tetap baik-baik saja
Aku, butuh kita
Tapi bukan kita yang tanpa kata
Kata "kita" yang selalu aku aminkan
Semoga bisa segera menjadi
Semoga bisa cepat pulih
Sampai pada akhirnya
Ya, aku hanya butuh kamu
Itu saja
Kitanya sudah ada aku
Hanya kurang satu lagi untuk dijadikan pemeran utamanya
Yaitu kamu
Komentar
Posting Komentar