SENJA LARA DIUJUNG DESEMBER
Hari ini langit terlihat mendung
Tidak ada mentari menyapa pagi
Tidak ada senja yang merona dengan jingganya
Pula tak ada bintang yang menghiasi malam
Yang ada hanya semilir angin yang menusuk kulit
Yang terlihat hanya berupa awan kelabu
Juga hanya pekat malam yang tak pernah gagal membunuh jiwa yang sunyi
Tiba-tiba bumi dilanda senyap
Hanya ada suara daun jatuh yang luluh
Lalu menggubah sajak di hamparan gelap
Membuka ingatan menciptakan kaleidoskop
Perasaan gamang kian menyelimuti hati
Menyekam nestapa di dalam bara derita
Desember kali ini sungguh demikian lara
Menguarkan aroma nelangsa di langit negeri
O indonesiaku yang acap dirundung masalah
O negeriku yang senantiasa ditimpa musibah
Kalau bukan bencana, kekerasan dan pembunuhan
Ya korupsi yang semakin bersemi
Disertai senyum tak berdosa dari para penguasa yang gila materi
Hei, para manusia bedebah!
Apa kau anggap semua ini hanya sekadar musibah?
Apakah tidak kaulihat,
Ketika seorang istri dibanting, hingga terpelanting
Ketika kobaran api menghanguskan rumah-rumah
Amukan angin bikin ambruk rumah yang semata gubuk
Hujan deras menghantam bumi dengan ganas
Banjir bandang senantiasa datang bertandang
Dan baru-baru ini tragedi gempa bumi di Cianjur
Telah meratakan rumah dengan tanah
Beserta tubuh-tubuh yang bergelimpangan
Kaku, maupun bersimbah darah
Telah musnah akibat alam yang marah
Adakah semua ini adalah bahasa
dan isyarat dari Tuhan
Yang semata tak mampu kita baca
Dan gagal kita tafsirkan
Kecuali, di dalam keheningan?
Desember 2022, Syair Luka/ ZHEANA
Komentar
Posting Komentar