AKU MENCINTAIMU, TAPI...

AKU MENCINTAIMU, TAPI…

Karya: Am Lentera 





W :"Hai, Tunggu! 

Kau mau kemana? Kenapa langkahmu yang besar itu tiba-tiba berubah menjadi belati yang kau tancapkan pada hatiku.

 Mengapa begitu keras ingin meninggalkanku? 



L :"Apa kau lupa?



Kita tak pernah bersama! Hatiku tak pernah bisa menerima. Hati yang paling baik ini telah menjadi penjahat berdarah dingin di matamu. Lantas mengapa kau masih mempertanyakan hal itu. Aku manusia yang paling jahat, bukan? 



W :"Lalu mengapa mengajakku bermain dengan teman baik yang kau sebut, hati?



L :"Hati? 



Aku tak punya hati, hati ini telah sepenuhnya ku berikan pada ibu. Dan kurasa kau terlalu perasa bukan? Ruang yang kau namai Cinta itu hanya kehampaan, seharusnya kau paham.



W :"Apa kau tau?

Aku tak percaya jika hatimu sudah tak di aku. Kau membual lalu memintaku untuk percaya dengan mudah.. 



L :"Aku tak berharap kau percaya.. Aku hanya ingin kau berhenti! 



W :"Semudah itu?

Aku bahkan menunggumu berbulan-bulan lamanya memberi kabar halu yang tanpa sengaja kau ciptakan untukku. 



Meski, pada akhirnya tanpa sengaja itu berulang-kali terjadi. Yang tanpa kau minta, dengan tolol aku masih mau mempercayainya!



L :"Saat itu hatiku sedang sibuk mempacari lelah.. aku merasa banyak yang kurang.

Kau telah mengerti keadaanku saat itu, menungguku memberi kabar untukmu.. 



Namun aku tak bisa, aku terlalu sibuk dilema karena menyetubuhi lelah...

Masihkah kau tak paham? Akulah penyebab utama dari patahnya hatimu!



W :"Lalu sekarang kau mulai meneriaki ku, seakan-akan kau begini adalah salahku?

Aku selalu memaksa mu bercerita...maaf, aku salah!

Aku terlalu memaksamu bercerita, membuka kekesalan yang berhasil memporak-porandakan hatimu itu..

Aku bahkan selalu menunggu, padahal seharusnya aku tau kita ini akan tetap menjadi halusinasi yang aku ada-adakan. Bodoh, bukan?



L :"Apakah semuanya kurang jelas?  

Lipat saja semua mimpimu tentangku. Aku tak membutuhkannya! Dan cobalah untuk tidak mengharapkanku lagi..



W :"Aku tak akan menunggu kabar yang tak pasti. Tapi bagaimana jika rinduku ingin tau kabarmu?



L :"Jangan mengikut sertakan keingintahuan mu tentang diriku.. Kau dengar? aku tak butuh.



W :"Terimakasih karena sudah sedalam ini rasaku, tapi tak pernah bisa membuatmu mengerti hal itu.. kau sibuk memikirkan luka yang sengaja kau peluk perihnya. Lantas haruskah aku yang kena imbasnya?



L :"Akan ku beri kau waktu lalu tanyakan sesukamu, agar kau bisa pergi jauh dariku..



W :"Apakah semua penyebab kita bisa tertawa ini hanya lelucon semata?



L :"Jika kau menganggap seperti itu, silakan.



W :"Aku tak ingin beranggapan seperti itu, 



itu pertanyaan yang harusnya kau beri jawaban bukan tuduhan!



L :"Semua itu hanya komedi yang sengaja ku putar agar sedikit tawa bisa membasuh lukamu yang basah..



W :"Lalu mengapa saat ini kau membuatku menangis? Apa kau pikir lukaku tak akan kembali berdarah? 



L :"Aku tak ingin kau terus menangis.. aku tak ingin lukamu semakin basah.. maka, hari ini mari kita selesaikan saja.. Atau kau bisa beri pertanyaan lain, agar tanda tanya besar dalam hati itu tak terlalu menyakitimu lagi..



W :"Kita ini apa?



L :"Awan tak pernah diam saja pada langit yang sama.. kau paham?



W :"Jangan memberi kosakata yang susah ku cerna! Terus terang saja..



L :"Aku hanya penasaran denganmu.. kau baik, sangat baik.. 

Aku bahkan belum pernah bertemu gadis sepertimu, banyak yang mendekati. Tapi tak ada satupun yang bisa mendapati hatimu.. Tapi ku rasa ini sudah waktunya berhenti.



W :"Sebatas penasaran? 



L :"Tidak! Saat itu aku benar memiliki rasa, kau tau ada sesuatu yang orang lain tak bisa lihat darimu.. kau adalah ranting pohon yang rapuh!



W :"Lalu setelah rasa penasaran itu habis, kau memilih berhenti? 





L :"Maafkan aku..



W :"Jika aku adalah ranting pohon yang rapuh, lalu mengapa kau patahkan aku seperti kau tak mengenalku?



L :"Maaf, aku tidak tau akan sampai seperti ini.. Saat itu kau dan aku di mabuk cinta. dan aku....



W :"Kau tak pernah cinta! Begitulah maksud sang lelaki yang berusaha lari dari dilema hatinya.. hahah 

Kau begitu menyebalkan!

Aku bodoh..aku memang bodoh…



L :"Aku belum selesai mengutarakannya



W :”Apa wanita sepertiku selalu pantas diperlakukan seperti ini? 



L :”Kau tak pantas, aku mengenalmu…


W :”Kau tak mengenalku! Dan ternyata, aku juga tak pernah mengenali siapa dirimu! Semua obrolan itu, semua kata-katamu, omong kosong! Kau pembual yang handal!!



L :”Aku mencintaimu!



W :”Kau tak pernah mencintaiku! Kau dengar!! Dan aku tak percaya ketika kau mencintaiku. Brengsek!



L :”Agama kita tak bisa menyatu! Kau dengar? Pendetamu… Habibku.. dan semua pernak pernik akidah itu.. Salibmu tak akan pernah bisa ku peluk kasihNya.. Tasbih ku pun, kau hanya akan berani memegangNya..

Dan ketika aku mengatakan sayang padamu, itu bukanlah bualan bagiku! Aku mencintaimu.. aku mencintaimu!! tapi aku tak bisa membiarkan ini berlama-lama.. aku takut kau akan semakin terluka.. 



Maafkan aku.. Aku mengakhiri semua ini bukan karena aku telah menemukan wanita baik lain seperti apa yang kau tebak selama ini.. Maafkan aku, karena sudah membuatmu menungguku..



Harusnya waktu itu kita cukup menjalin pertemanan.. Aku membuatmu menungguku karena alat komunikasi kita yang rusak.. Aku membuat keputusan sepihak karena masalah keluarga yang menuntutku harus berjaya.. kita adalah bagian yang salah.. Kau adalah bagian terbaik perihal memahami.. Maafkan aku, jika karena caraku menghindari sungguh melukaimu.. Akupun terluka dengan cara itu.. tapi aku tak punya jalan lain..

Kau berhak mendapatkan laki-laki yang tidak mampu melukaimu.. Mungkin memang bukan aku laki-laki itu.


Sekarang kau sudah tau.. aku sudah mengutarakan seluruhnya.


W :”Kau tak apa?


L :”Setelah kau mau mendengarkanku, Aku merasa sudah baik-baik saja.


W :”Lalu mengapa air matamu tumpah?



L :”Aku menyayangimu. 



W :”Baik! Maafkan aku ketika saat ini isi pikiran ku menandingi seluruh yang ada di hatiku.. Emosional itu terlalu mengguncangku.. Setelah aku mendengar, Aku sudah paham. Seharusnya dari awal kau menjelaskan semuanya.. Bukan malah menghindar ketika kau melihat keberadaanku.. Kita bukan sesuatu yang salah.. pertemuan kita tak salah.. tak ada yang salah dari semuanya.. kita hanya saling mencintai, itu bukanlah sesuatu yang salah. Aku mencintaimu, Tapi… kita hanya boleh bersama dalam dongeng.. dan aku sudah mendengarnya. Lalu boleh aku mengatakan banyak hal?


L :”Aku akan mendengarkan, seluruhnya!


W :”Ketika kau katakan tentang agama, aku paham.

Dan ketika kau juga mengatakan tak ingin membagi kesusahan pikiranmu denganku, aku paham.

Aku juga paham ketika kau menunjukkan sikap tak nyamanmu padaku.. Tapi ketika kau sudah mengenalku, bukankah seharusnya kau paham bahwa aku akan selalu mengerti kamu? Lalu mengapa kau tak menceritakan seluruh keresahanmu padaku? Kau tau, aku selalu bercumbu dengan isi kepala ku yang tak karuan tentangmu.. Aku pernah menolak kata hatiku untuk tidak mengikuti mu.. Aku pernah dengan keras membantah kata-kata mereka perihal mu.. Aku pernah menahan kesalku karena kehilangan kabarmu.. Aku pernah dengan tegas menolak perjodohanku hanya karena kau yang jauh tak tentu! Aku pernah menolak banyak lelaki baik diluar sana karna mu! Kau dengar!! (Menangis)

Apa kau betul-betul tak menganggapku ada? Aku bahkan tahu bagaimana kau menyembunyikan masalahmu.. Kau seperti menertawai dirimu sendiri.. lalu kenapa harus denganku? Mengapa kau juga seperti menertawakan sakitku?

Meskipun sudah begini, entah kenapa aku masih saja mencintaimu, aku masih saja tak peduli orang lain mengatakan apa tentang itu.. Kau tetap menjadi pilihan utama yang selalu ku cari. Meski aku tahu kita adalah kisah nyata yang menyakitkan. 


Aku memilih untuk meredam seluruh keras kepalaku.. Kau boleh meninggalkanku.

Aku tak ingin membuatmu risau karena prilaku ku.. Terima kasih sudah mau menjelaskan Semuanya sebelum kau benar-benar pergi meninggalkanku.. Dan satu lagi, aku memaafkanmu.. sungguh, kau tak perlu memikirkanku lagi..

sekarang pergilah, aku sudah tak apa..

Tapi tuan, boleh aku meminta sesuatu? Sekali saja..


L :”Ada apa? 


W :”Aku mencintaimu, katakan itu sekali saja untukku.. 


L :”Aku mencintaimu, nona! 


W :”(Menangis) Tolong katakan sekali lagi..


L :”Aku sangat mencintaimu Nona! Sangat!! 

Tolong jangan menangis..


W :”Aku senang mendengarnya, meski begitu kita tetap akan saling pergi meninggalkan.. 


L :”Aku akan pergi sekarang.. Semoga kau sehat-sehat saja tanpa ku.. kau akan selalu di hatiku..


W :”Cukup! Jangan katakan apa-apa lagi.. Kita tetap berdua dalam mimpi sayang.. aku sangat mencintaimu!


L :”Aku akan berdoa, agar lelaki yang kau pilih nanti adalah orang yang tepat, Jaga hatimu.. agar tak jatuh pada pujangga cinta seperti ku lagi..


W :”Pergilah.. 


Aku akan selalu merindukanmu..


L :”Akupun begitu,  


W :”Assalamualaikum..


L :"Shalom..



Pekanbaru, 2 Maret 2024

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DARI AKU YANG HAMPIR MENYERAH

izinkan aku bahagia Karya Pengagum

Kamu Tidak Harus Menjadi Seseorang