Cucu Untuk Ibuku PART 2
Rengekan dan tangisan Faisal menggugah relung hatiku. ia terus menanyakan tentang Ibrahim seorang lelaki yang tak pernah ku harapkan kembali kehadirannya dalam hidup kami. puncaknya hari ini Faisal demam dan terus memanggil nama Ibrahim, apakah ini adalah ikatan batin antara anak dan ayah. Ku beranikan diri untuk menelponnya.
❤
Assalamualaikum,,,
🖤
Wa'alaikumsalam, maaf ini siapa
Tak terdengar jawaban dari ujung telpon
🖤
Halo, ini dengan siapa, mengapa kau dapat no telepon ku. Apakah aku mengenalmu??
❤
Ibra, ini aku ana,, bisakah kau menolongku??? (Menangis)
🖤
Liana, benarkah ini dirimu??
Aku tak percaya jika engkau menghubungi ku kembali setelah lebih dari sebulan sejak pertemuan kita waktu itu.
Aku tak ingin menganggu mu
❤
Maafkan aku, namun apakah aku dapat meminta pertolonganmu??
🖤
Katakan apa yang dapat aku lakukan untukmu ana??
Akan aku lakukan apapun untuk dapat bersama denganmu
❤
Maafkan aku, aku belum berani untuk memberikan sebuah harapan untukmu. Karena luka ini kembali terbuka saat ku melihatmu kembali..
Seseorang yang tak kuharap kan berjumpa kembali.
🖤
Maafkan aku ana, bisakah kita kembali merajut asa menempuh mahligai biduk rumah tangga yang baik dan menjadi orang tua lengkap untuk Faisal
❤
Maafkan aku Ibra, aku belum bisa melakukan hal itu. Terlalu dalam luka yang kau torehkan untukku.
Pengkhianatan, pengusiran oleh keluarga, di campakkan, terlunta-lunta di jalanan dalam keadaan hamil, apakah dapat kau rasakan penderitaan ku (menangis)
🖤
Maafkan aku,,, tolong berikan aku kesempatan untuk memperbaiki diri ini dan juga untuk kebahagiaan kita bersama???
❤
Kebahagiaan kita kau ucap???
Dimana dirimu saat aku berjuang melahirkan Faisal, bagaimana aku berjuang dengan kehamilan sambil bekerja membantu keluarga angkatku untuk membiayai persalinan ku.
Apakah disana kau mempunyai perempuan lain? Apakah aku mengetahui nya??
Tidak... Tolong jangan siksa aku kembali ... (Menangis)
🖤
Baiklah lupakan itu terlebih dahulu, ada apakah engkau menelponku,, apakah engkau butuh bantuanku
Beberapa saat tak terdengar jawaban dari seberang telpon hanya tangisan dari ana yang terasa menyayat hati. Aku tak tahu apa yang ia lewati selama ini hingga tangisannya begitu pedih
❤
Faisal saat ini ada di rumah sakit dan aku telah kehabisan biaya sedangkan aku tak dapat pergi bekerja karena ia tak mau di tinggal.
Bolehkah aku meminta bantuan mu, bantu aku agar Faisal dapat sembuh seperti sedia kala. Aku tak sanggup kehilangannya.
🖤
Astaghfirullahal'adzim,,, Faisal sakit apa?? Dimana ia di rawat. Beritahu aku, sekarang juga aku akan kesana dan menjadi penjamin untuk perawatan anakku (ucapnya khawatir)
❤
Namun jika Dia bukan anakmu,,, apakah engkau tetap ingin membantuku.
🖤
Ana, aku memang bersalah kepadamu dan ingin memperbaiki semua. Aku tak peduli apakah dia anakku atau bukan tapi ia adalah kebahagiaan mu. Sudah cukup aku membuatmu menangis dan tersiksa. Aku ingin memperbaiki diri, tak pernah terpikirkan jika dia anak siapa. Namun ia adalah sumber kebahagiaan mu, itu yang ingin aku jaga
❤
Tolong bantu aku Ibra, Faisal sakit lemah jantung. Entah kenapa anak sekecil itu menderita penyakit demikian. Aku tak mampu untuk mengobati nya namun aku tak mau kehilangan nya. (menangis)
🖤
Sabar ya ana, aku akan segera ke rumah sakit dan menjadi penjamin untuk kesembuhan Faisal. Kirimkan alamat rumah sakit juga nama lengkap Faisal serta kamar rawat inap nya.
❤
Baik lah, ku tunggu kehadiranmu disini. Aku butuh bahu hanya untuk sekedar berbagi rasa juga keluh kesah. Tak mungkin aku menangis di hadapan Faisal.
🖤
Iya, aku akan segera kesana. Kau ingin aku belikan makanan apa?
❤
Terserah kau saja, tolong belikan bubur juga untuk Faisal. Dia bosan dengan makanan rumah sakit.
🖤
Baiklah,, akan aku bawa dalam perjalanan menuju rumah sakit. Aku tutup dulu telponnya. Assalamualaikum
❤
Wa'alaikumsalam
🧑🦳
Nak, engkau telponan dengan siapa? Apakah engkau telah menemukan seseorang pengganti dari Liana. Setahu mama engkau begitu tertutup bahkan engkau terus mencari keberadaan nya
Apakah kini engkau akan menyerah??
🖤
Tidak mah, bukan wanita lain. Ini Liana mah, yang mana kenal dulu. Kesayangan mama hanya saja karena keras kepala papa yang menolak Liana dan keluarganya yang datang untuk meminta pertanggungjawaban hingga mereka terusir
🧑🦳
Benarkah nak, telah kau temukan ia, bagaimana kabarnya. Apakah ia bahagia. Bagaimana dengan kehamilannya dahulu. Apakah ia berhasil melewati nya? Lalu apakah Mama memiliki seorang cucu??
🖤
Ia baik mah, namun sayang cucu mamah sekarang sedang sakit dan di rawat di RS. Liana menelpon untuk meminta bantuan bahkan bersedia menjadi pelayan di rumah ini agar aku mau membantu pengobatan anaknya
🧑🦳
Apa???
Apakah itu cucuku??
Tampan atau cantik kah ia??
Maafkan mama yang tak dapat menentang permintaan papa mu dulu nak. Sehingga engkau kehilangan orang yang kau sayang. Dan kau tak pernah berputus asa mencari mereka dan tak pernah menerima lamaran datang kepadamu
🖤
Aku bersalah terhadap Liana dan juga keluarnya mah, walau aku tak dapat melakukan yg terbaik untuknya, setidaknya saat ia butuh aku, aku siap
🧑🦳
Apakah kalian baik-baik saja???
🖤
Awal tidak mah, dia menolakku. Namun seakan ikatan darah anak itu terus mengajakku bicara. Hanya Liana diam. Saat ini Liana butuh bantuanku mah, q ijin untuk ke RS
🧑🦳
Pergilah nak, restu mamah untukmu semoga engkau dapat memperjuangkan kebahagiaan mu
🖤
Aamiin, aku berangkat ya mah. Assalamualaikum
🧑🦳
Wa'alaikumsalam
Karya Humaira
Trenggalek 2 Juli 2024
Komentar
Posting Komentar