Tadarus Karya : KH A Musthofa Bisri
Tadarus
Karya : KH A Musthofa Bisri
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Berhenti mengalir darahku menyimak firman-Mu
اِذَا زُلۡزِلَتِ الۡاَرۡضُ زِلۡزَالَهَا
وَاَخۡرَجَتِ الۡاَرۡضُ اَثۡقَالَهَا
وَقَالَ الْاِنْسَانُ مَا لَهَاۚ
ketika bumi diguncang dengan dasyatnya
Dan bumi memuntahkan isi perutnya
Dan manusia bertanya-tanya: Bumi itu kenapa?
يَوْمَىِٕذٍ تُحَدِّثُ اَخْبَارَهَاۙ
بِاَنَّ رَبَّكَ اَوْحٰى لَهَاۗ
يَوْمَىِٕذٍ يَّصْدُرُ النَّاسُ اَشْتَاتًا ەۙ لِّيُرَوْا اَعْمَالَهُمْۗ
(Ketika itu bumi mengisahkan kisah-kisahnya
Karena Tuhanmu mengilhaminya
Ketika itu manusia tumpah terpisah-pisah
‘Tuk diperlihatkan perbuatan-perbuatan mereka)
فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ
وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ
(Maka siapa yang berbuat sezarrah kebaikan pun akan melihatnya
Dan siapa yang berbuat sezarrah kejahatan pun akan melihatnya)
Ya Tuhan, akukah insan yang bertanya-tanya
Ataukah aku mukmin yang sudah tahu jawabnya?
Kulihat tetes diriku dalam muntahan isi bumi
Aduhai, akan kemanakah kiranya bergulir?
Diantara tumpukan maksiat yang kutimbun saat demi saat
Akankah kulihat sezarrah saja
Kebaikan yang pernah kubuat
Nafasku memburu diburu firman-Mu
Dengan asma Allah Yang Pengasih Penyayang
وَٱلْعَٰدِيَٰتِ ضَبْحًا
فَٱلْمُورِيَٰتِ قَدْحًا
فَا لْمُغِيْرٰتِ صُبْحًا
فَأَثَرْنَ بِهِۦ نَقْعًا
فَوَسَطْنَ بِهِۦ جَمْعًا
(Demi yang sama terpacu berdengkusan
Yang sama mencetuskan api berdenyaran
Yang pagi-pagi melancarkan serbuan
Menerbangkan debu berhamburan
Dan menembusnya ke tengah-tengah pasukan lawan)
إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لِرَبِّهِۦ لَكَنُودٌ
وَإِنَّهُۥ عَلَىٰ ذَٰلِكَ لَشَهِيدٌ
وَإِنَّهُۥ لِحُبِّ ٱلْخَيْرِ لَشَدِيدٌ
(Sungguh manusia itu kepada Tuhannya Sangat tidak tahu berterima kasih
Sunggunh manusia itu sendiri tentang itu menjadi saksi
Dan sungguh manusia itu sayangnya kepada harta
Luar biasa)
أَفَلَا يَعْلَمُ إِذَا بُعْثِرَ مَا فِى ٱلْقُبُورِ
وَحُصِّلَ مَا فِى ٱلصُّدُورِ
إِنَّ رَبَّهُم بِهِمْ يَوْمَئِذٍ لَّخَبِيرٌۢ
(Tidakkah manusia itu tahu saat isi kubur dihamburkan
Saat ini dada ditumpahkan?
Sungguh Tuhan mereka
Terhadap mereka saat itu tahu belaka!)
Ya Tuhan,
kemana gerangan butir debu ini ‘kan menghambur
Adakah secercah syukur menempel
Ketika isi dada dimuntahkan
Ketika semua kesayangan dan andalan entah kemana
Meremang bulu romaku diguncang firman-Mu
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اَلۡقَارِعَةُ
مَا الْقَارِعَةُ ۚ
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْقَارِعَةُ ۗ
(Penggetar hati
Apakah penggetar hati itu?
Tahu kau apa itu penggetar hati?)
Resah sukmaku dirasuk firman-Mu
يَوْمَ يَكُوْنُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوْثِۙ
وَتَكُوْنُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوْشِۗ
(Itulah hari manusia bagaikan belalang bertebaran
dan gunung-gunung bagaikan bulu dihambur-terbangkan)
Menggigil ruas-ruas tulangku dalam firman-Mu
فَاَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهٗۙ
فَهُوَ فِيْ عِيْشَةٍ رَّاضِيَةٍۗ
وَاَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِيْنُهٗۙ
فَاُمُّهٗ هَاوِيَةٌ ۗ
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا هِيَهْۗ
نَارٌ حَامِيَةٌ
(Nah barangsiapa berbobot timbangan amalnya
Ia akan berada dalam kehidupan memuaskan
Dan barangsiapa enteng timbangan amalnya
Tempat tinggalnya di Hawiyah
Tahu kau apa itu?
Api yang sangat panas membakar)
Ya Tuhan
kemanakah gerangan belalang malang ini ‘kan terkapar?
Gunung amal yang dibanggakan
Jadikah selembar bulu saja memberati timbangan
Atau gunung-gunung dosa akan melumatnya
Bagi persembahan lidah Hawiyah?
Ataukah,
O, kalau saja Maha Rahmat-Mu
Akan menerbangkannya ke lautan ampunan
Shadaqallahul’ Adzim
Telah selesai ayat-ayat dibaca
Telah sirna gema-gema sari tilawahnya
Marilah kita ikuti acara selanjutnya
Masih banyak urusan dunia yang belum selesai
Masih banyak kepentingan yang belum tercapai
Masih banyak keinginan yang belum tergapai
Marilah kembali berlupa
Insya Allah Kiamat masih lama.
Aamiin.
Komentar
Posting Komentar