Ia Pamit Menuju Pemberadaan Kenang Karya: Arief Siddiq Razaan
Ia Pamit Menuju Pemberadaan Kenang
Karya: Arief Siddiq Razaan
ia pamit: menuju pemberadaan kenang, kemudian segala cinta pun terbang. doa dipeluk tuhan, menjadi ritual paling sembahyang. di dalam diam yang panjang.
di subuh yang luruh, langit mengabarkan perih yang lirih: seseorang telah menunaikan istirahat dari segala penat setelah pamit. di jantung peradaban, menandai degup kata dengan seribu puisi sebab sebelum menutup mata ia lahir dengan garis takdir sebagai penyair.
pagi gigil, jiwanya membaca puisi di sisi tuhan: sajak hati yang mencatat perihal waktu; tunggu; juga rindu, setelah cinta dan air mata disemayupkan di surga sebagai perkabungan yang agung oleh sebuah nama
sayang
damailah di sisi tuhan.
Medan, Juli 2024
Komentar
Posting Komentar