Jarak Ialah Bahasa Tuhan untuk Memahamkan Kesetiaan Karya: Arief Siddiq Razaan
Jarak Ialah Bahasa Tuhan untuk Memahamkan Kesetiaan
Karya: Arief Siddiq Razaan
Aku selalu percaya, jarak ialah bahasa Tuhan untuk memahamkan kesetiaan sebab sebagai penulis aku banyak belajar dari spasi, sebuah jeda dalam aksara.
“Seindah apa pun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda? Dapatkan ia dimengerti jika tak ada spasi? Bukankah kita baru bisa bergerak jika ada jarak? Dan saling menyayang bila ada ruang?” [*]
Begitu pula tentang perasaanku padamu, sejauh apa pun Allah memberi jarak, aku percaya suatu ketika kamu akan datang. Bukankah manusia tidak punya wewenang mempercepat atau memperlambat kedatangan jodoh?
Aku percaya, di suatu tempat yang saat ini masih belum kuketahui, Allah sedang menjagamu. Dia sengaja menciptakan jarak karena sadar baik aku maupun kamu belum saatnya dipertemukan untuk jatuh cinta.
Oleh sebab itu, aku setia pada janji-Nya bahwa setiap makhluk diciptakan berpasang-pasangan sehingga bila Allah menyediakan alasan jatuh cinta, cukuplah jatuh cinta untuk menikah dalam ikhtiar menyempurnakan separuh agama.
Saat ini, biarkan jarak mendewasakan kita untuk meningkatkan kepribadian baik masing-masing. Memantaskan akhlak dan tindak, agar layak diberi amanah menjadi suami istri.
Medan, 2023
[*] Dikutip dari tulisan Dee Lestari, dalam bukunya Filosofi Kopi
Komentar
Posting Komentar