Keberangkatan Menuju Arah Kesedihan Karya: Arief Siddiq Razaan
Keberangkatan Menuju Arah Kesedihan
Karya: Arief Siddiq Razaan
ini tentang pergi, sebuah keberangkatan menuju arah kesedihan: di jalanan, luka-luka menjelma kendaraan, hilir mudik sebagai pengantar kecamuk paling pisau, menikam dadaku hingga nyeri disalibkan atas nama tuhan
sementara khotbah-khotbah yang disampaikan angin telah jadi cerita-cerita perihal anggur: minumlah, katanya di antara harap yang lesap oleh segala risau, dan kuteguk rindu untuk melupakan derita
barangkali hari-hari hanya sekadar pesakitan, tunggu yang membatu pilu, altar-altar menjadi saksi atas pengakuan dosa dari ujung rambut sampai ujung kaki, sementara gelegak batin menjadi kesumat yang tak main-main
berjenak saja, aku ingin kembali setelah pergi menjadi pisah kini kuharap temu menjelma satu, walau entah masih sama seperti dahulu atau pun tidak, sekurang-kurangnya tiada mendustai janji bahwa jika letih mesti memulangkan air mata
Jambi, Oktober 2024
Komentar
Posting Komentar