Kopi, Suatu Hari dan Cerita-cerita yang Tak Selesai dituliskan Karya: Arief Siddiq Razaan

 Kopi, Suatu Hari dan Cerita-cerita yang Tak Selesai dituliskan


Karya: Arief Siddiq Razaan 


almanak mengembalikan kenang: kesedihan dipulangkan dengan tergesa

di sebuah hati, bahagia disalibkan tanpa upacara

sementara doa-doa yang menjantung firman, mendegupkan ritus kekalahan

dan aku masih menubuh pada sendu, sebuah kebangkitan rasa sakit atas nama kita 


setelah pisah, lonceng gereja jadi pengingat untuk menabah segala

tetapi meski membilang ingin, nyatanya teduh batin hanya sebatas angin

kita menjadi asing dan mengasingkan, kemudian aku menikmati ingatan

perihal malam-malam yang kita lewati dalam kesediaan membersamai meski ternodai


berpikir menamatkan rindu hanya berminggu, tetapi mewindu ini hati masih saja ngilu

cerita tentang kita tak pernah sebenar-benarnya selesai, aku terpuruk dan terkulai menghapus air mata yang berderai

sedangkan hari-hari seperti yudas, menyuguhkan anggur khianat


malam ini, kuteguk kopi dengan segala gelisah 

kumulai membuat dongeng tentang kita

supaya sampai pada epilog kesadaran sabar 

tetapi sia-sia, tak ada kemungkinan kisah kita untuk selesai dituliskan

terlalu banyak luka yang hunjam, terlalu parah duka mendendam

samar-samar kudengar tawamu melangit, menertawaiku di hadapan tuhan

kau pergi tanpa pernah mengenal pulang


Jambi, 01 Agustus 2024

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DARI AKU YANG HAMPIR MENYERAH

izinkan aku bahagia Karya Pengagum

Kamu Tidak Harus Menjadi Seseorang