Pikiran Tuhan Sedang Bercanda* tn.zaiin_

 (Aku berdiri di depan jendela kamar, menatap keluar ke arah dunia yang sama sekali tak terlihat peduli. 

Suara hujan menjadi latar belakang, tapi dalam hatiku ada badai yang lebih ribut dari apa pun di luar sana.)  


Tuhan, bolehkah aku bertanya? 

Atau, mungkin lebih tepatnya, bolehkah aku marah? Karena jujur saja, aku mulai merasa bahwa Kau menciptakan aku... dengan niat bercanda.  


Apa Kau sedang bosan waktu itu, Tuhan? 

Apa aku hanya eksperimen kecil di tengah semesta yang Kau bangun? 

Kau lihat tubuhku—ah, tidak usah jauh-jauh ke sana—Kau lihat diriku, lengkap dengan segala kekurangan yang Kau tanamkan? 

Apakah saat Kau membentukku, Kau sedang menertawakan ide-ide itu sambil berkata, 

"Mari kita lihat, apa jadinya jika Aku buat sesuatu yang tidak selesai?"  


Aku dilahirkan dengan harapan, ya. 

Semua manusia katanya dilahirkan dengan tujuan, dengan jalan hidup yang sudah Kau rancang. 

Tapi jujur, apa Kau benar-benar merancang jalan hidupku? 

Atau Kau hanya memberikan aku peta kosong tanpa arah? 

Semua orang bilang, 

"Percayalah pada Tuhan, 

Dia punya rencana besar untukmu.

" Aku percaya, sungguh, tapi di mana rencana itu? 

Apa rencana besar itu adalah membuat aku terus-menerus jatuh dan terinjak?  


Lihatlah aku, Tuhan. 

Aku manusia dengan sejuta pertanyaan dan tanpa satu pun jawaban yang jelas. 

Aku yang merasa kalah, bahkan sebelum permainan ini benar-benar dimulai. 

Aku yang mencoba bangkit, hanya untuk Kau jatuhkan lagi, entah dengan alasan apa. 

Apa Kau senang melihatku begini? 

Apa kesedihanku adalah hiburan kecil di hari-Mu yang panjang?  


Orang bilang, Kau Maha Adil. 

Tapi aku tak bisa melihat itu, Tuhan. 

Aku lihat orang-orang yang tampak sempurna, yang hidupnya mengalir lancar seperti sungai yang Kau anugerahkan. 

Dan aku? 

Aku merasa seperti daun kering, hanyut tanpa arah, terhempas di sana-sini, jatuh ke tanah, diinjak, dan dilupakan. 

Jika Kau Maha Adil, di mana keadilanku? 

Apa aku kurang berdoa? 

Kurang bersyukur? 

Atau mungkin aku ini kesalahan cetak yang tidak Kau perbaiki?  


Kadang aku merasa Kau menciptakanku hanya untuk jadi bahan perbandingan. 

"Lihat dia, orang yang tidak berhasil. 

Jangan jadi seperti dia.

" Apakah itu, Tuhan? 

Apakah aku semacam peringatan berjalan? 

Sesuatu yang Kau buat agar orang lain bisa merasa lebih baik tentang hidup mereka? 

Jika iya, ya, bagus sekali. 

Aku harap Kau puas.  


Aku lelah, Tuhan. 

Aku lelah mendengar kata-kata seperti, 

"Semua ini ujian," atau, 

"Tuhan tahu kau kuat.

" Karena jujur saja, aku tidak merasa kuat. 

Aku merasa hancur. 

Jika ini adalah ujian, apa Kau tidak bosan mengujiku? Apa Kau sedang mengukur batasku, Tuhan? 

Jika iya, bolehkah aku memberi tahu-Mu? 

Batasku sudah lama habis.  


Tapi anehnya, di tengah semua ini, aku masih bicara pada-Mu. 

Apa artinya itu, Tuhan? 

Apa itu bentuk keputusasaanku, atau masih ada secuil harapan yang Kau tinggalkan untukku? 

Jika ada, tolong jangan jadikan itu lelucon lagi. 

Jangan beri aku ilusi tentang kebahagiaan, hanya untuk Kau renggut begitu saja.  


Jadi sekarang, aku menunggu. 

Menunggu apa pun jawaban-Mu, meski aku tahu Kau tak akan langsung bicara. 

Mungkin Kau ingin aku belajar sesuatu. 

Tapi aku mohon, Tuhan, kalau ini semua bercanda, cukup sampai di sini. 

Berhentilah menertawakanku. Karena aku ingin tahu, apa artinya hidup, tanpa harus merasa bahwa aku adalah hasil karya yang Kau buat dengan setengah hati.  


*Pikiran Tuhan Sedang Bercanda*

New York Boston 

13 November 2022

tn.zaiin_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DARI AKU YANG HAMPIR MENYERAH

izinkan aku bahagia Karya Pengagum

Kamu Tidak Harus Menjadi Seseorang