IKHLAS TAPI RINDU Muhammad M.R

 IKHLAS TAPI RINDU


Ku utarakan lagi rasa yang masih rapi tertata, di saat kamu kembali hadir ddngan beragam luka dan tawa penuh tanya. Ku jabarkan lagi kata yang telah lama tertimbun masa, ketika kamu datang kembali bersama kata manja dan amarah tanpa arah.


Mungkin dulu hanya aku yang terlalu berjuang untuk menjadikan dirimu seseorang. Atau mungkin juga kamu hanya ingin bersenang-senang, menjadikan ku selingan sampai akhirnya aku terbuang.


Kita memang hanya sebaris kata dengan sedikit makna, kita memang tak memilik rasa yang sama dalam satu kisah. Namun segala yang terlewati mampu bercerita dalam bait-bait puisi cinta walau terkadang tertulis diksi-diksi lara.


Tanpa kamu pedulikan rasa yang ku utarakan kini bersemayam di lubuk hati menjadi prasasti berselimut duka dan cinta, menetap di kedalaman relung jiwa berbaur dengan kecewa. Apa kamu mengerti kata yang ku jabarkan selalu mengeja arti pendekatan bersentuh mesra dengan perpisahan tanpa asmara.


Meski rasaku telah lama usang namun anganku memilikimu tetap bersinar terang dan walau kita sudah sedikit asing namun bayang sosokmu tak pernah bergeming. Di sini aku telah menjalankan peranku namun terasa hilang arah tujuanku, aku terbungkam kenyataan karenamu dan tanpa mampu bermimpi tentangmu.


Sesal yang terhidang dalam benak pikirku ternyata sulit tergerus oleh waktu, entah mampukah memudar harapku untuk satu atap bersama kamu. Karena dari kesemua itu hanya ada tiga kata tertulis dengan tinta merah di lembar catatan perjalanan hidupku tentang hubungan kita. Ikhlas yang tulus dan rindu yang menggebu.


IKHLAS TAPI RINDU

Muhammad M.R

Medan Tenggara, 4 Maret 2025

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DARI AKU YANG HAMPIR MENYERAH

izinkan aku bahagia Karya Pengagum

Kamu Tidak Harus Menjadi Seseorang