JATAH GAGAL Khoirul Trian

 JATAH GAGAL






Gimana rasanya


Memang tidak semanis yang kita harapkan


Kadang hasil akhir juga bisa berkhianat


Padahal usahanya sudah setengah mati


Tentang rentetan kegagalan sampai hari ini


Aku mau berterima kasih untuk semuanya yang semaunya


Sudah dirangkai sedemikian rupa


Malah berjalan semaunya


Sudah susah payah disusun


Malah berantakan sendiri semuanya


Jatuh bangun dalam membangun


Malah ditumbangkan begitu saja oleh kenyataan


Sedang kencang-kencangnya berlari


Tiba-tiba disuruh pulang


Dan rumahpun ternyata tidak mau tahu


Yang ditahu, hanya aku harus berhasil


Padahal si mata sudah kehabisan airnya


Padahal... si pundak sudah kehabisan tumpuannya


Sampai si kaki pun berkata “ berhenti saja”


Susah yah jadi manusia


Bingung harus gimana lagi biar dianggap ada


Sebenarnya syarat utama jadi manusia apa sih?


Kenapa sulit sekali


Padahal kan kita masih menghirup udara yang sama


Hanya takaran bebannya saja yang beda-beda


Duduk dulu sebentar


Ada satu hal yang mau aku bilang


Kita memang punya keinginan


Tapi keadaan juga punya kenyataan


Di depan akan semakin banyak lagi kegagalan


Jadi habiskan dari sekarang yah jatah gagalnya


Sampai nanti didepan, kamu tidak lagi patah


Karena sekuat apapun kamu berlari


Jalanan tetap punya kerikil untuk menjatuhkan kamu


Ditutupi dengan senyuman palsu


Kadan bisa sedikit menutupi rasa malu


Gak papa...kita nikmatin dulu yah jatah gagal kita


Sampai pada akhirnya kelak kamu akan mengerti


Oh ternyata gini maksudnya


Sanpai pada akhirnya kakimu akan kebal dengan rasa sakit


Sampai pada akhirnya mau sejatuh apapun kamu tetap tersenyum


Sesederhana...ayo apa lagi yang mau datang


Masalah apa lagi sini yuk


Aku sudah kuat dan mati rasa


Karena perjalanan yang paling berat sekalipun sudah pernah


Jatuh yang paling dalam juga sudah pernah


Jadi terlalu biasa saja kalau nanti didepan ada lagi


Hai kamu... manusia baik


Jangan pernah lelah jadi baik yahh...


Karena nanti, ada waktunya kamu tinggal menuai


Hanya kurang sedikit lagi


Jatah gagalnya jangan dihitung-hitung, nanti kerasa berat


Pelan-pelan ditangisi, pelan-pelan dilepaskan


Yang harusnya tidak ada dipikaran diturunkan perlahan


Nanti ada waktunya untuk ditertawakan


Masih bisa kan?


Masih belum seberapa dan tidak apa-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DARI AKU YANG HAMPIR MENYERAH

izinkan aku bahagia Karya Pengagum

Kamu Tidak Harus Menjadi Seseorang