RANTAU Khoirul trian

 RANTAU


 




Kata rindu punya banyak pemeran


Salah satunya aku


Anak kecilnya ibu, yang jauh dari rumah


Dipecundangi harapan di kota orang


Dan merayau mencari validasi semesta


Bu, pulangku tak tepat waktu


Kita bagi tugas ya...


Aku yang berjuang disini


Ibu yang bantu do’a dari rumah


Maaf kalau berjuangnya kadang sampai lupa waktu


Tapi aku selalu percaya, do’amu akan selau melangit diatas ku


Bu, jadi dewasa itu tidak enak


Banyak hal yang harusnya parah tapi mencoba untuk biasa saja


Aku contohnya, kerjaku tak tahu waktu


Pagi hilang dan malam pun kelam


Aku pergi untuk bekerja, dan kembali hanya untuk tidur sebentar


 Tak terasa sudah lama kita tidak bercerita


Aku sudah biasa dengan kesendirian


Dan kesepian adalah temanku sekarang


Bagaimana kabar senja disana, masihkah sehangat dulu


Saat kecil aku hanya menikmati senja dari balik pohon


Setelah dewasa aku baru paham makna senja yang sebenarnya


Ia memang indah, benar-benar indah


Namun akan tetap berakhir dengan malam yang malang


Setiap sore aku berlari mengejar matahari yang tenggelam dari siang


Sebisa mungkin ku cegah agar warnanya tetap merah keemasan


Dan menemaniku ditengah kesendirian


Setelah setiap hari kehilangan senja


Aku belajar bahwa ia akan semakin tua dan menghilang


Ku ibaratkan senja tadi ibuku


Sosok wanita cantik yang selalu menemani anaknya kemanapun ia pergi


Dengan sekuat tenaga kucegah agar harinya diperlambat


Senjanya tolong jangan turun dulu


Ibuku belum bahagia


Bagaimana mungkin aku bisa tenang tidur kala malam datang


Sedang dirumah akupun belum tau apakah ia sudah tidur atau belum


Aku dewasa pergi dan keluar dari senja dan kampung halaman yang jauh dari rumah


Aku benci dengan keadaan yang susah


Maka dengan sekuat tenaga ku coba ubah keadaan kita


Meskipun aku bukan dari keluarga kaya


Tapi akan ku pastikan keluarga kaya akan lahir dari diriku


Aku berlari terlalu cepat meninggalkan rumah


Bukan bangunku yang terlalu pagi


Tapi matahari yang terlalu cepat pergi


Bisakah sebentar saja kita bertemu


Walau hanya sekedar menjadi kata pengantar rindu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DARI AKU YANG HAMPIR MENYERAH

izinkan aku bahagia Karya Pengagum

Kamu Tidak Harus Menjadi Seseorang