Galeri Kerinduan Karya : Aditia Hamza
Galeri Kerinduan
Karya : Aditia Hamza
Kali ini aku kembali menyingsing segala sajak yang pernah terbenam kala mengusap sisi terdalam rindu. Tumpuan gelisah mengejek perasaan sebab rinduku pernah hilang arah.
Terkadang hati membawaku ke lembah kelam tanpa disinari bintang-bintang. Tenggelamkan rindu dalam kesedihan membuat seruanku menjadi hening. Hingga jemari memagut pena merangkai bulir aksara di antara waktu yang mengeja
detik dalam menit.
Sisian pelupuk mata mulai berkabut—membasahi pipi saat kuingat namamu yang bersanding dengan yasin di balik nisan. Melukis rupa dan membingkai namanya dalam ingatan. Bahkan galeriku terus menitik sketsa kerinduan.
Aku tetaplah aku yang terus mengayun pedal kenangan tatkala memeluk erat nisan yang berdiri kokoh. Tak peduli pada kesedihan yang terus menggerogoti bola mataku.
Kasih...
Hanya bisa menjulurkan jaringnya rapuh saat ini. Tetapi akan ku tepati janjiku untuk meleburkan kelam yang menyiksa hati. Menguatkan harap dalam lentingan tangan menggemakan doa di setiap hembusan napas.
Jazirah Al-Mulk, 24 April 2025
Komentar
Posting Komentar