Jangan Biarkan Kau Hancur Karena Aku"
Jika kau datang karena senyumku yang palsu,
maafkan aku…
aku sedang mempelajari cara tersenyum lagi.
Jika kau tinggal karena luka di mataku,
tolong jangan…
aku takut luka ini menyebar,
dan kau ikut pecah di tempat yang tak seharusnya retak.
Aku tak pernah memintamu hadir,
tapi hadirmu seperti selimut tipis
di tengah musim dingin yang terlalu panjang.
Aku ingin kau bahagia—
bukan karena aku,
tapi karena kau pantas untuk bahagia
tanpa perlu menjadi penyelamat bagi jiwa yang belum selesai.
Kau mungkin melihat cahaya dalam mataku,
tapi itu hanyalah sisa api dari hatiku yang terbakar lama.
Dan aku belum tahu
apakah aku akan jadi pelita,
atau hanya bara yang perlahan memadamkan segalanya.
Jangan biarkan kau hancur karena aku.
Jangan biarkan cinta tumbuh di tanah retak,
karena cinta seindah apapun
akan sulit mekar
jika akarnya tertanam di luka yang belum kering.
Tapi jika kau tetap ingin bertahan,
maka bertahanlah bukan untukku—
tapi untuk dirimu sendiri,
yang tahu bahwa bahkan badai pun
suatu saat… akan reda.
Siapa Aku
15 Juli 2025, Dini Hari
Di Ruang Penuh Harap
Komentar
Posting Komentar