SEPI YANG MENGHABISKANKU"

 *Tulisan Cinta dalam Diam*


"SEPI YANG MENGHABISKANKU"


Awalnya kupikir diam ini cukup.

Kupikir mencintai dalam sunyi

akan menjagamu dari kejauhan

tanpa harus menyakitiku perlahan.


Tapi ternyata aku salah.

Diam pun bisa berdarah.

Dan mencintai tanpa dipeluk balik

bisa membuat seseorang perlahan kehilangan dirinya sendiri.


Diamku masih sama seperti dulu,

masih menyimpan keindahan dalam mencintaimu, penuh harap.

Namun kini ia tak sendiri.

Keindahan itu mulai berkenalan dengan luka,

luka yang tanpa kusadari hinggap

dan tumbuh… dalam diam.


Kini aku tak lagi utuh.

Hatiku pecah dalam senyap,

sementara mulutku masih pura-pura kuat

di hadapan dunia yang tak pernah tahu.


Aku mencintaimu...

tapi kau tak pernah bertanya,

“Apa kabar hatimu hari ini?”

Dan itulah awal dari luka yang tidak terlihat.


Aku menjaga yang tak lagi menjaga.

Menunggu dalam ruang yang hanya dihuni bayanganmu.

Membuka pesanmu yang tak lagi hangat,

membaca ulang kata-kata yang dulu penuh cinta

yang kini hanya huruf-huruf biasa.


Aku tetap di sini,

bukan karena aku bodoh,

tapi karena aku masih percaya:

kadang cinta tidak membutuhkan alasan…

ia hanya butuh waktu.

Dan aku, terus memberimu waktu

meski aku tahu…

aku sedang membunuh bahagiaku sendiri.



Siapa Aku

19 Juli 2025

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DARI AKU YANG HAMPIR MENYERAH

izinkan aku bahagia Karya Pengagum

Kamu Tidak Harus Menjadi Seseorang