Senandika di Ujung Langit Retak" Puan Cakra
"Senandika di Ujung Langit Retak" Puan Cakra __________________________________ Dia : Apa kabar? Aku : Siapa? Dia : Kabarmu? Aku : Maafkan salah orang Dia : Kau masih ingat hujan itu? Bukan yang membasahi bumi, tapi yang jatuh dari mataku—tanpa suara, tanpa tanya. Aku : Aku ingat. Tapi aku lebih ingat tanganmu yang menadah hujan yang bukan milikku. Dia : Langkahku pernah memeluk jejakmu, tapi kini aku sadar: jejak itu hanya labirin dari kesalahan. Aku : Kau berjalan di tubuhku seperti angin yang lupa arah. Dan kini kau bicara seolah tak bersalah? Dia : Tak ada yang salah diantara kita Tempat kita menggantungkan janji masih sama Aku : Aku tak pernah menjanjikan langit. Hanya payung kecil agar kita tak basah oleh duka. Tapi kau... kau malah berlindung di bawah pelukanku terlalu erat. Apakah cinta harus ditambatkan pada satu dermaga? Aku hanya pelaut. Kau tahu itu sejak awal. Aku : Dan kini kau karam. Tapi bukan aku yang akan jadi pelampungmu. Dia : Hatiku, masih en...