Kaleidoskop rinduku Kopi tumpah

 Kaleidoskop rinduku

__

Entah

pada siapa harus aku kisahkan

Tentang asmara yang terpecah oleh keadaan

Selain kepada sepi yang begitu gigil

kepada malam yang tak pernah letih aku dawamkan kalimat kalimat cinta

Yang tak ada engkau lagi di sisiku. 


sebagian kalimat telah luruh di dadaku 

Kini aku menjadi lelaki yang sibuk membaca 

Kaleidoskop cinta dan juga rindu

yang bertahta dalam dadaku 


sementara sepi telah mengutuk aku selama ini 

Menjadikan aku penjaga yang setia atas cinta


Kepada bulan ... 

Aku hanya bisa berharap dibias cahayanya

Walaupun hanya setitik saja .... 

Dan berharap

Aku bisa melihat bayangan kekasihku melintas

Walau hanya sebatas senyum

Dalam sekedip mata


Dan Sejauh malam yang kutempuh

hanya sewujud engkau yang begitu aku ingin..

Merengkuh cintaku

dengan bahasa rindu yang memuji

yang tak pernah jauh dari pandangan mataku.


Malam ini pun

masih seperti Malam malam kemarin

Malam yang menyusun kenangan

Serta wangi tubuhmu yang tak pernah lekang dari ingatanku

Malam yang menyimpan rindu

menyulam ranting cinta yang telah patah

Malam dimana aku masih bertahan

memeluk rindu tentangmu,dengan takdzim 

Walau secara sadar

Rasa sakit telah menjadi larik di setiap diksi diksiku

saat menyadari kau tak mungkin lagi kembali 


Sekarang aku hanya bisa berdiam,bimbang

Memeluk keteguhan cintaku sendiri

Memeluk dingin tubuhku sendiri

Memejam mata

Menikmati setiap jengkal bahagia

Yang kuciptakan sendiri 


Sungguh,ini bukan kerinduan yang hanya tertulis dalam syair atau kata kata sahaja

Tetapi rindu yang terlahir dari ribuan waktu sepi, tanpamu

yang telah aku lewati

yang ku simpan rapi dalam lubuk hatiku


Rindu yang sering aku coba bunuh berkali kali

Namun tetap hidup dan hidup lagi

Kini segala tentang kau telah memenuhi pandangan di kegelapan malam

Dan aku seperti asing didunia ini 

Aku seperti terdampar semenjak kepergianmu 


Apa kau tahu

Aku gemetaran tertatih tatih menyusun residu kalimat ini

kata kataku seperti gagu menyebut nyebut

namamu dan membahasakanmu

Syairku tak mampu membaca kemungkinan kemungkinan,untuk menutup kesedihannya


Sekali lagi aku ucapakan 

Aku seperti terdampar semenjak kepergianmu


Kaleidoskop rinduku

Tangerang 29 juli 2024

Ditulis kopi tumpah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DARI AKU YANG HAMPIR MENYERAH

izinkan aku bahagia Karya Pengagum

Kamu Tidak Harus Menjadi Seseorang