Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2025

Puisi-puisi "Kasih"••Jalaluddin Rumi••

 Puisi-puisi "Kasih"••Jalaluddin Rumi•• 1 Aku bukanlah orang Nasrani, Aku bukanlah orang Yahudi, Aku bukanlah orang Majusi, dan Aku bukanlah orang Islam. Keluarlah, lampaui gagasan sempitmu tentang benar dan salah. Sehingga kita dapat bertemu pada “Suatu Ruang Murni” tanpa dibatasi berbagai prasangka atau pikiran yang gelisah. 2 Di dalam cahaya-Mu aku belajar mencintai. Di dalam keindahan-Mu aku belajar menulis puisi. Kau senantiasa menari di dalam hatiku, meski tak seorang pun melihat-Mu, dan terkadang aku pun ikut menari bersama-Mu. Dan “ Penglihatan Agung” inilah yang menjadi inti dari seniku. 3 Hakikat Yang Maha Pengasih hadir secara langsung laksana sinar matahari yang menerangi bumi. Namun, kasih-Nya tidaklah berasal dari berbagai bentuk yang ada di bumi. Kasih-Nya melampaui setiap bentuk yang ada di bumi, sebab bumi ini dan segala isinya tercipta sebagai perwujudan dari kasih-Nya. 4 Jika kau ingin melihat wajah-Nya, maka tengoklah pada wajah sahabatmu tercinta. 5 Sekia...

PUISI GUS MUS NASIHAT RAMADHAN Mustofa Bisri

 PUISI GUS MUS NASIHAT RAMADHAN Mustofa, Jujurlah pada dirimu sendiri mengapa kau selalu mengatakan Ramadlan bulan ampunan apakah hanya menirukan Nabi atau dosa-dosamu dan harapanmu yang berlebihanlah yang menggerakkan lidahmu begitu. Mustofa, Ramadlah adalah bulan antara dirimu dan Tuhanmu. Darimu hanya untukNya dan Ia sendiri tak ada yang tahu apa yang akan dianugerahkanNya kepadamu. Semua yang khusus untukNya khusus untukmu. Mustofa, Ramadlan adalah bulanNya yang Ia serahkan padamu dan bulanmu serahkanlah semata-mata padaNya. Bersucilah untukNya. Bersalatlah untukNya. Berpuasalah untukNya. Berjuanglah melawan dirimu sendiri untukNya. Sucikan kelaminmu. Berpuasalah. Sucikan tanganmu. Berpuasalah. Sucikan mulutmu. Berpuasalah. Sucikan hidungmu. Berpuasalah. Sucikan wajahmu. Berpuasalah. Sucikan matamu. Berpuasalah. Sucikan telingamu. Berpuasalah. Sucikan rambutmu. Berpuasalah. Sucikan kepalamu. Berpuasalah. Sucikan kakimu. Berpuasalah. Sucikan tubuhmu. Berpuasalah. Sucikan hatimu....

Teman jadi pacar ( dialog Diana & Kholid

 Teman jadi pacar Dering Telvon  Cewek : halo  Cowok : halo na ada apa lagi  Cewek : hmmmmh maaf yaa aku ganggu ya lid  Cowok : cepetan mau ngomong apa  Cewek : lid aku mau minta tolong. Kamu bisa ngga jemput aku di halte sekarang Cowok : issh sehari aja bisa ngga sih kamu tuh bikin aku tenang Cewek : ya kan kita best friend Kamu lupa  Cowok : iya aku lupa aku pikun.  Kapan aku punya temen kaya kamu ngeselin.  Cewek : diihh malesin ah . Kholid jangan gitu coba cepetan jemput  Cowok : suruh aja si Aldi jemput kamu. Aku lagi. Belajar Cewek : kan libur kenapa mesti belajar Cowok : belajar melupakanmu hehe  Cewek : kan makin ngeselin kamu lid laknat banget sih jadi temen  Cowok  : dih ngambekan Cewek : biarin. Makanya jangan bikin jengkel  Cowok : emang kenapa kamu gak mau di jemput sama Aldi  Cewek : berhenti ngusik hatiku  Cowok : dih ngga nyambung kamu mah  Cewek : ya itu masa kamu ngga paham Kata kata i...

IKHLAS TAPI RINDU Muhammad M.R

 IKHLAS TAPI RINDU Ku utarakan lagi rasa yang masih rapi tertata, di saat kamu kembali hadir ddngan beragam luka dan tawa penuh tanya. Ku jabarkan lagi kata yang telah lama tertimbun masa, ketika kamu datang kembali bersama kata manja dan amarah tanpa arah. Mungkin dulu hanya aku yang terlalu berjuang untuk menjadikan dirimu seseorang. Atau mungkin juga kamu hanya ingin bersenang-senang, menjadikan ku selingan sampai akhirnya aku terbuang. Kita memang hanya sebaris kata dengan sedikit makna, kita memang tak memilik rasa yang sama dalam satu kisah. Namun segala yang terlewati mampu bercerita dalam bait-bait puisi cinta walau terkadang tertulis diksi-diksi lara. Tanpa kamu pedulikan rasa yang ku utarakan kini bersemayam di lubuk hati menjadi prasasti berselimut duka dan cinta, menetap di kedalaman relung jiwa berbaur dengan kecewa. Apa kamu mengerti kata yang ku jabarkan selalu mengeja arti pendekatan bersentuh mesra dengan perpisahan tanpa asmara. Meski rasaku telah lama usang namun...

Aku Pergi Ditulis Oleh : Devano Arkana

 Aku Pergi Kuramu kata demi kata Seperti biasanya ditambah bumbu rasa Hingga dirimu paham maknanya Pelan perlahan dan nampak nyata Semua itu bukan mimpi Walau kau terbangun terlalu dini Rasakan gundah gulana hati Semakin dalam dan kau mengerti  Aku harus pergi  Meninggalkan kisah ini Aku tak kan lagi menemani Kau terlalu indah untuk diri ini Saat kau nanti pulang Jangan biarkan airmatamu berlinang Bukan aku tak sayang Denganmu aku tak tenang  Kau pujaan banyak pria Sangat layak nan mempesona Paras manis, elok, gemas dalam berkata Siapa yang tak kan jatuh cinta Indahmu jua dalam bersuara Membekas khawatir didada Aku hanya pujangga Yang mencoba merangkai kata Aku bukan beton kokohnya istana Aku hanya manusia biasa Dan kau hampir sempurna Membuat para pria tergila gila Sekali lagi aku harus pergi Bukan karena ku tak mencintai Dan kau tlah memahami Ku tak ingin khawatir berkali kali Judul : Aku Pergi Ditulis Oleh : Devano Arkana Dalam Buku Goresan Arif Bagian 1 Halaman 8...

Dilla Sang Putri Ngantukan Ananata Pramuditya

 Dilla Sang Putri Ngantukan Di sebuah kerajaan yang megah, hiduplah seorang putri bernama Dilla. Berbeda dari putri-putri lainnya yang anggun dan cekatan, Dilla punya kebiasaan unik: ia selalu mengantuk! Entah pagi, siang, atau malam, matanya selalu setengah tertutup, seperti awan malas yang mengambang di langit. Raja dan Ratu pun kebingungan. "Bagaimana mungkin seorang putri pewaris takhta malah suka tidur terus?" keluh sang Raja. Suatu hari, seorang penasihat kerajaan yang bijak memberi usul. "Mungkin Putri Dilla perlu tantangan agar tidak mengantuk lagi!" Maka, Raja pun mengadakan sayembara. Barangsiapa bisa membuat Putri Dilla tetap terjaga selama sehari penuh, akan mendapat hadiah satu peti emas! Berita ini segera menyebar ke seluruh negeri, membuat rakyat berbondong-bondong mencoba peruntungan mereka. Datanglah seorang badut istana dengan pakaian warna-warni dan hidung merah besar. Ia menari, melompat-lompat, dan melempar kue ke udara. "Lihat aku, Putri! ...

MENJADI DEWASA Khoirul trian

 MENJADI DEWASA PUISI UNTUK IBU  Ma, ini aku Aku yang sulit dibangunkan Sekarang aku harus bangun lebih awal Untuk menghadapi dunia ini Aku yang dulu sering melupakan sarapan yang telah kau buat Sekarang aku harus curi-curi waktu untuk sekedar mengucapkan selamat pagi untuk mama Dulu aku menangis saat aku terjatuh Dan sekarang aku jatuh menghadapi luasnya dunia ini Apakah aku harus menangis ma? Aku rindu dengan tangan yang kucium setiap pagi dan sore Dan tangan itu sekarang jauh Aku sudah tidak tau lagi bagaimana keadaannya Keriput dan menua, itu sudah pasti Tangan itu dulu yang memelukku Dari busanya dunia luar Ma...Menjadi dewasa itu tidak enak Aku terlalu kecil untuk dunia ini Dunia terlalu jahat ma Menilai hasil tanpa melihat perjuanganku Kadang tidak memberi apa yang aku minta Padahal perjalananku masih panjang Dan bahagiapun belum aku persembahkan Tuhan, aku hanya minta Tolong beri dia hidup lebih lama lagi Menjadi dewasa karya Khoirul trian

Cerita kita sudah selesai

 CERITA KITA UDAH USAI  Cerita kita sudah selesai Lengkap dengan semua kenangannya Aku pulang ya.. Karena kamu harus terus berjalan Gak baik kalau misalnya terlalu banyak berhenti Maaf sudah merepotkanmu selama ini Gapapa biar lukanya aku aja yang bawa Nanti biar kamu jauh lebih bahagia saat aku udah gaada Aku pergi ya... Kayanya aku udah salah telah memperjuankan seseorang Kalau kamu lebih nyaman dengan orang lain Ya mungkin itu salahku ga bisa ngasih kamu rasa nyaman yang tepat Gapapa kalau kamu milih dia Aku gak bisa nyalahin diri kamu sepenuhnya Aku sadar aku gak begitu baik Tapi aku juga ngerti Kalau kamu juga bukan yang terbaik untuk aku Mulai sekarang jalan masing-masing ya Aku gak bisa nemenin langkahmu lagi Kamu hati-hati dijalan Jangan bilang kesemua orang kalau ini salahku Biarin aku aja yang terlihat buruk Kamunya jangan Karena kamu berhak dapet yeng terbaik setelah aku Walaupun sebenernya kamu yang sudah membuat semua luka ini Tapi jangan bilang semua ini salahmu ...

Puisi Karya Boy Candra

 Puisi Karya Boy Candra Karya Boy Candra Jika kamu masih mengira aku ragu atas semua ini mungkin harus kujelaskan padamu. Bagiku, kamu adalah pilihan yang kupercaya. Aku menerimamu dengan sepenuh rasa yang aku punya. Perjalanan yang kita lalui. Tatapan yang menyimpan cerita. Percakapan penuh makna atau sekadar penyembur tawa. Membuatku mengerti, kamu benar-benar berarti. Di semestaku yang sepi, kamu adalah ramai sepanjang hari. Di malamku yang diam, kamu adalah gemintang di larut kelam. Bukankah sudah jelas bahwa semua perasaan sudah kubalas? Meski tidak mungkin sempurna, tetapi aku memenuhi segalamu dengan segenap usaha. Tidak perlu takut akan berita-berita berujung kalut. Jaga matamu, sediakanlah untuk hari-hari bersamaku. Tidak perlu cemas jika dadamu diserang hal-hal yang membuat lemas. Kamu tahu, kita sedang memperjuangkan semua ini dengan sangat keras. Jika kamu ragu, tenangkanlah diri. lalu yakini semua yang sudah kita pertahankan selama ini. Aku dan kamu adalah keseimbangan...

Puisi Pagi di Secangkir Kopi Karya Agus Noor

 Puisi Pagi di Secangkir Kopi Karya Agus Noor Karya Agus Noor Aku akan menjadi kopimu, yang rela mengendap sebagai kepedihanmu yang sabar menghangatkan kesedihanmu. Biarkan harum tubuhku, menenangkan jiwamu. Aku kopi pahit, yang kau seduh dengan cinta. Segala yang pahit, bukanlah untuk menunda sakit. Sebab kita hidup untuk berbagi kebahagiaan. Lalu kau pandangi aku, yang pulas dalam cemas. Aku kopi pahit, yang belajar menatap dunia dengan senyumanmu. Aku akan selalu mengingat pagi bening suara cangkir berdenting dalam hening gemericik air dituang, juga ciuman lembut yang membangunkanku dari perasaan sia-sia. Kita pernah berteka-teki: dari apakah terbuat sebiji kopi ini? “Dari airmata,” katamu, “yang ketika jatuh, tak pernah merasa kehilangan apa-apa.” Ia yang rela tak terikat pada yang fana. Maka, ketika airmatamu jatuh, pagi itu yang tak tertampung oleh hatimu biarlah tertampung dalam secangkir kopi. Kau tahu, cintaku, dalam secangkir kopi kesedihan tak membutuhkan pelukan. Biarka...

Puisi Ketetapan Terindah Karya Panji Ramdana

Puisi Ketetapan Terindah Karya Panji Ramdana Karya Panji Ramdana Untukmu yang berada di sana, apakah sudah ada pria yang mengkhitbahmu? Jika belum, bolehkah aku untuk bertemu dengan ayahmu besok? Seumpama daun menari, aku akan sangat berterimakasih jika kamu izinkan. Jika pun tidak kamu izinkan, tidak apa kan jika aku tetap melangkahkan kaki ini ke rumahmu? Mengenai apa jawaban dan keputusanmu, aku akan menerimanya esok dengan keikhlasan hati. Namun sebelum kamu mengucapkannya, aku meminta tolong untuk mempertimbangkan semuanya oleh hatimu dengan hati-hati. Terimakasih... Tunggu aku esok di rumahmu. Sebuah penantian akan menjadi indah jika dibalut dengan rasa ikhlas penuh kesabaran sebab kita menunggunya. dalam penjagaan yang sebenarnya, hati, pikiran dan tindakan yang tercermin atas semua ketentuan dariNya. Kelak di kemudian hari nanti, pada waktu dan cara yang telah ditetapkanNya datang. Sebab, kita harus yakin itu semua adalah skenario terbaik untuk kita. Sebuah kado terindah yang d...

Puisi Di Antara 2020 Karya Fiersa Besari

 Puisi Di Antara 2020 Karya Fiersa Besari Karya Fiersa Besari Ketika 2020 datang, aku menyambutnya dengan penuh suka cita. Tahun cantik,ucapku pada diri sendiri. Tidak sabar dengan kejutan apa yang menantiku di sela-sela bulannya. Kurasa, aku tidak sendiri. Lihat mereka. Kepala keluarga bekerja lebih giat. Kekasih bersiap menikah. Anak-anak muda bergegas menggapai mimpi. Kita semua menaruh harapan besar. Sampai kita lupa, semakin besar kita menaruh harapan, semakin sakit ketika harapan kita dihancurkan. 2020 mengambil banyak hal: Uang, waktu, rasa aman, impian. Dan yang terpahit, 2020 juga merenggut orang-orang yang kita sayangi. Kita jadi penakut, teramat takut. Kita yang biasa dinamis, terpaksa diam di rumah. Kita yang biasa bersenda gurau sembari ngopi, terpaksa berkomunikasi jarak jauh. Kita yang sedang semangat-semangatnya berbisnis, terpaksa gulung tikar. Kita yang harusnya berkarya, seolah tak memiliki lagi ruang gerak. Kita yang biasa berpelukan saat gundah, kini hanya mamp...

Puisi Di Ujung 2020 Karya Fiersa Besari

 Puisi Di Ujung 2020 Karya Fiersa Besari Karya Fiersa Besari Kita memulai 2020 dengan penuh harapan. Kita memutuskan untuk berhenti dari satu hal yang dirasa belum cukup baik, untuk memulai hal yang lebih baik. Berhenti menganggur untuk mulai bekerja. Berhenti bekerja untuk mulai berbisnis. Berhenti (sejenak) berbisnis untuk mulai traveling. Berhenti traveling untuk mulai menikah. "Mengambil kesempatan," kata kita. Keluarga pun berdiri di belakang, mendukung dan menyemangati. Senyum kita melebar, mata terpejam. Kita menekankan lagi dalam hati, "Tahun ini, mimpi akan terwujud." Kita begitu lugu. Iya, mimpi memang terwujud. Sayangnya, yang terwujud mimpi buruk. Sebuah virus datang untuk menghancurkan harapan. Kita yang terbiasa merdeka, kini harus hidup di bawah larangan. Kita dilarang bepergian, dilarang berkerumun, dilarang bertemu orang-orang yang kita rindukan, dan yang paling menyedihkan: Kita juga seolah dilarang jujur, bahwa kita tidak baik-baik saja. Kita seak...

Puisi Pak Anakmu Berhasil Karya Fiersa Besari

 Puisi Pak Anakmu Berhasil Karya Fiersa Besari Karya Fiersa Besari Pak... aku teringat waktu kecil dulu kau pernah mengajakku pergi memancing. katamu, hidup ini seperti memancing ikan. Kita harus tahu kapan menunggu, kapan menarik, dan kapan mengulur. katamu, kita mesti bersabar sebelum mengambil tindakan. Kesabaran? Sesuatu yang kukira tidak kau miliki. Kau selalu tampil menakutkan dengan keras sikapmu. Hingga yang tersisa hanya diam. Hening. Kemudian, aku tumbuh dewasa dengan perasaan ingin membuktikan bahwa aku bisa menjadi seseorang yang lebih baik darimu. Bahwa semua prasangkamu tentang aku yang selalu kau anggap remeh ini salah. Menjadi keras, aku belajar darimu. Tahun berlalu dengan kita yang terlalu canggung untuk berpelukan; terlalu segan untuk mengucap sayang. Ibu pun pandai merahasiakan tentangmu yang rajin bertanya kabarku. Sudah makan atau belum? Uang jajan kurang atau tidak? Ibu seolah-olah menjadi perantara kita. Kau ternyata khawatir. Dan aku ternyata bodoh. Hingga ...

Puisi Lebaran Kali Ini Karya Fiersa Besari

 Puisi Lebaran Kali Ini Karya Fiersa Besari Karya Fiersa Besari Suasana meriah menyambut ketukanku di pintu depan. Pelukan hangat, sapa dan tawa, menyertaiku masuk ke dalam rumah. Sosok-sosok yang sudah lama tidak kulihat, berkumpul di satu ruang. Banyak wajah baru, mungil, mencium tanganku. "Ini paman kalian", jelas ayah dan bunda mereka. Ah, tidak terasa, kami sudah setua ini. Dan konyolnya, ketika para sepupu sudah punya anak, aku masih saja mencari jawaban dari pertanyaan, "Kapan nikah?" Itu pula yang membuatku kurang suka berkumpul dengan keluarga besar. Terasa canggung dan asing, dengan tanya jawab yang sama, dari tahun ke tahun.   Biasanya, setelah bersalaman, aku lebih memilih untuk duduk di pojok ruangan, bermain dengan hp, menjauhi suara om dan tante yang asyik membahas gosip juga politik. Tapi, kali ini, ada hal lain yang kusadari, hal yang tiba-tiba membuat dadaku terasa kosong. Ruang keluarga memang dipenuhi wajah-wajah baru, tapi di saat sama, banyak w...

Puisi Garis Waktu Karya Fiersa Besari

 Puisi Garis Waktu Karya Fiersa Besari Karya Fiersa Besari "Seseorang yang tepat tak selalu datang tepat waktu. Kadang ia datang setelah kau lelah disakiti oleh seseorang yang tidak tahu cara menghargaimu." "Jatuh hati tidak pernah bisa memilih. Tuhan yang memilihkan. Kita hanyalah korban. Kecewa adalah konsekuensi, bahagia adalah bonus." "Lagi-lagi imajinasi menertawakanku karena selalu berhasil menemuimu. Sementara realitas? Dalam realitas kita berdua hanyalah dua orang yang berlari. Aku sibuk mengejarmu, kau sibuk menghindariku. Oh, tenang. Aku tidak lelah. Justru, aku menikmati prosesnya." Pertama kau kenal orangnya, lalu kau kenal sahabatnya, lalu kau kenal keluarganya, lalu kau menjadi bagian dari hidupnya, indah..." "Tak perlu menyeragamkan diri dengan kebanyakan orang. Tak perlu kekinian (karena yang kekinian akan alay pada waktunya). Tak perlu repot-repot menyamakan diri dengan orang lain. Kau diciptakan untuk menjadi unik. Sudah terlalu...

Puisi Sulung Karya Khoirul Triann

 Puisi Sulung Karya Khoirul Triann Karya Khoirul Triann sejak hari di mana aku mendengar tangisan seseorang dari ibuku, sejak saat itu namaku sebagai sulung terbentuk aku masih sangat kecil untuk menjadi contoh, tapi sebisa mungkin aku mencoba untuk menjadi tegar kalian tahu, aku pernah menangis di balik pintu, agar tidak ada yang tahu titik lemahnya diriku aku malu kalau harus menangis di depan kalian pundakku harus kuat banyak bahagia yang bergantung di sana sebagai sulung, aku kehilangan banyak waktu karena semuanya habis untuk menjaga kalian sementara diriku sendiri sedang sangat butuh perlindungan aku adalah tameng untuk adik-adikku aku adalah mercusuar untuk orang tuaku setiap langkah yang aku pilih, akan selalu ada langkah kecil di belakang yang mengikutiku secara perlahan maaf, kadang saya salah langkah maaf ya sulung juga berhak salah kan capek selalu dituntut sempurna capek selalu dijadikan pusat titik sempurnanya kehidupan adik-adik saya sulung juga manusia berhak patah,...

RANTAU Khoirul trian

 RANTAU   Kata rindu punya banyak pemeran Salah satunya aku Anak kecilnya ibu, yang jauh dari rumah Dipecundangi harapan di kota orang Dan merayau mencari validasi semesta Bu, pulangku tak tepat waktu Kita bagi tugas ya... Aku yang berjuang disini Ibu yang bantu do’a dari rumah Maaf kalau berjuangnya kadang sampai lupa waktu Tapi aku selalu percaya, do’amu akan selau melangit diatas ku Bu, jadi dewasa itu tidak enak Banyak hal yang harusnya parah tapi mencoba untuk biasa saja Aku contohnya, kerjaku tak tahu waktu Pagi hilang dan malam pun kelam Aku pergi untuk bekerja, dan kembali hanya untuk tidur sebentar  Tak terasa sudah lama kita tidak bercerita Aku sudah biasa dengan kesendirian Dan kesepian adalah temanku sekarang Bagaimana kabar senja disana, masihkah sehangat dulu Saat kecil aku hanya menikmati senja dari balik pohon Setelah dewasa aku baru paham makna senja yang sebenarnya Ia memang indah, benar-benar indah Namun akan tetap berakhir dengan malam yang malang Seti...

JATAH GAGAL Khoirul Trian

 JATAH GAGAL Gimana rasanya Memang tidak semanis yang kita harapkan Kadang hasil akhir juga bisa berkhianat Padahal usahanya sudah setengah mati Tentang rentetan kegagalan sampai hari ini Aku mau berterima kasih untuk semuanya yang semaunya Sudah dirangkai sedemikian rupa Malah berjalan semaunya Sudah susah payah disusun Malah berantakan sendiri semuanya Jatuh bangun dalam membangun Malah ditumbangkan begitu saja oleh kenyataan Sedang kencang-kencangnya berlari Tiba-tiba disuruh pulang Dan rumahpun ternyata tidak mau tahu Yang ditahu, hanya aku harus berhasil Padahal si mata sudah kehabisan airnya Padahal... si pundak sudah kehabisan tumpuannya Sampai si kaki pun berkata “ berhenti saja” Susah yah jadi manusia Bingung harus gimana lagi biar dianggap ada Sebenarnya syarat utama jadi manusia apa sih? Kenapa sulit sekali Padahal kan kita masih menghirup udara yang sama Hanya takaran bebannya saja yang beda-beda Duduk dulu sebentar Ada satu hal yang mau aku bilang Kita memang punya kei...

JULI DAN TINGKAH MANUSIANYA

 JULI DAN TINGKAH MANUSIANYA Hai bulan... Dibawah terangmu semua mimpi anak manusia ditaruhkan Banyak doa yang berlalu lalang diatas awan Menunggu dijawab apakah iya atau harus luruh lagi seperti biasa Titip orang baik yang sedang mendengarkan ini Panjang umur ya....karena aku ingin melihatmu tumbuh disampingku Layaknya dua kaktus indah yang dipajang disudut-sudut capitaria Kita akan tumbuh bersama Dan akan kuajak cerita tentang banyak hal Berdua menikmati manusia lalu lalang Menyaksikan orang datang dan pergi Silih dan berganti Singgah untuk sesaat, menikmati kopi sebentar Lalu pergi dengan cepat dan datang terlambat Siklus manusia hanya berputar disitu-situ saja Ketika pintu dibuka, tamu-tamu akan masuk bergantian Kadang pulangnya tidak tahu waktu dan tidak tahu diri Masih untung dikasih masuk Kalau memang mau pulang, bilangnya dari awal datang Biar kitanya juga bisa siapkan supir terbaik untuk mengantarmu pulang Walau jauh pasti akan ditempuh Karena demi melepaskan seseorang Hal...

MAAF, BISAKU SEGINI

 MAAF, BISAKU SEGINI    Dalam hidup manusia Semua pumya ceritanya masing-masing Mungkin sekarang waktunya kita untuk bersama Tapi aku tidak bisa menjanjikan banyak hal Karena kalau denganku...ada banyak kurangnya Aku hanya takut ceritamu denganku tidak menarik Maaf ya...kalau denganku bisanya hanya segini Aku tidak punya banyak uang untuk membeli semua bahagiamu Sekiranya kurang...ya segini adanya Kalau denganku kamu tidak bisa pergi jauh Kalau mungkin makan ditempat sederahana sering membuatmu malu Bilang saja biar setidaknya aku tahu Kalau denganku susah Maaf untuk banyak angan-anganmu yang harus redup Tidak pernah ada maksud untuk biat kecewa Karena pada diri inilah kecewa yang sebenarnya Kasih..bisaku segini Maaf ya..aku cuma punya rasa Dan dari rasa itu aku yakin bisa membuatmu merasa ada Aku memang tidak bisa membuatmu bahagia Tapi aku masih punya pundak untukmu bercerita Tapi aku masih punya bahu untuk dipeluk saat Hari-harimu sedang tidak baik-baik saja Maaf ya.. ...

ANAK KECIL YANG KEHILANGAN PUNDAKNYA

ANAK KECIL YANG KEHILANGAN PUNDAKNYA  Sebelumnaya aku tak pernah kehilangan sedalam ini Seseorang yang harusnya aku bahagiakan Belum sempat tersenyum karena ku Aku kehilangan banyak waktu Waktu tentang bercanda waktu untuk menangis lebih dalam dipundaknya Juga waktu untuk cerita Tentang hidupku yang sedikit bahagia Sejauh ini aku sudah terbiasa tumbuh sendirian Tanpa pundak Juga tanpa pelukan hangat saat semuanya sedang memudar Aku ingin bermimpi Tapi aku kehilangan alasan untuk mewujudkan mimpiku sendiri Kata mereka suatu hari mimpimu akan menjadi nyata Sejak saat itu aku takut untuk bermimpi Karena ketika aku membuka mata Semuanya hilang Anak kecil ini kehilangan pundaknya Dan bingung harus bersandar kepada siapa Anak kecil ini sudah kehilangan waktu Dan itu tidak akan kembali Aku juga bingung harus menyalahkan siapa Waktu itu semesta terlalu jahat Memisahkan buah hati dari pelukannya Lalu menyisakan luka yang tidak akan sembuh sebelumnya Aku masih ingat hembusan nafasnya Sejuk s...

TENTANG SEORANG AKU

 TENTANG SEORANG AKU Tuhan...terima kasih karena telah menitipkan hati kepada orang yang salah Karena itulah aku belajar betapa berharganya hidup untuk aku nikmati Dan untuk luka yang belum sepenuhnya pulih Aku hanya berharap kelak ada seseorang yang membantuku belajar melupakan luka Sampai tidak lagi terasa berdarah Tuhan sengaja menaruh kita pada hati yang salah Karena mungkin kita belum siap menerima hati yang tepat untuk kita singgahi Bisa jadi hati itu terlalu baik, dan tuhan meminta kita untuk menjadi baik pula  Selayaknya hati baik yang sudah disiapkan untuk kita Kadang memang cerita tuhan tidak bisa kita tebak bagaimana awal dan akhirnya Tapi kita hanya bisa menentukan kepada siapa kita akan berlabuh Kalau memang pilihan kita tepat, maka beruntunglah Karena kau tidak perlu repot membenahi hati yang patah Dan kalaupun yang kau pilih bukan pilihan tuhan, tak apa Itu hanya sedikit dari rencana indah yang sudah diatur sedemikian rupa Sejatinya hakikat manusia hanya berusah...

Hilang khoirul trian

 Hilang khoirul trian Perlahan yang mendekat akhirnya jauh Yang diam-diam merintih Akan lepas dari teriakannya Seperti pasir di tepi pantai yang digenggam sambil berlari Semua akan runtuh Semuanya akan hilang Rebahkan saja pundakmu biar tenang Biar masalahmu akan hilang dari genggaman Biar riuhnya menyeruak sampai ke bumi Agar semua orang tahu Agar semua orang peduli Yang rekah akan luruh Lalu hilang dan berganti Dengan pucuk yang tidak tahu akan menjadi kelam Atau justru akan malang Aku hilang..aku tidak tenang Perihnya memang sudah pergi Tapi sisanya akan tetap menjadi luka Sulit sekali rasanya kembali lalu percaya Aku takut manusia Manusia sekarang baiknya hanya sebentar Payah memang..pernah ada yang membuatku tertawa sampai lupa akan dunia Sebelum akhirnya menyuruhku menangis, dan dunia menertawakan aku Pernah ada yang menarikku tinggi ke angan-angan Sebelum akhirnya mendorongku jatuh ke bumi dengan terkapar tak beralasan Lalu ia pergi Atau mungkin sedang menertawakan aku denga...

Menangislah Karya Khoirul Trian

 Puisi Menangislah Karya Khoirul Trian Pusi ini dituliskan oleh seorang youtober yang bernama Khoirul Triann Teruntuk hati yang lelah Kemarilah, istirahatkan dirimu sejenak Dunia memang tak selalu memutari jalanmu Ia melintasi banyak hal Amarah dan dendam sering terpaut bersamaan Sebab itulah diciptakanNya sebuah cinta Sebuah cinta diciptakan untuk mencintai  pemilik hati yaitu kamu Berbahagialah karena masih punya rasa Kamu berharga, tidak ada yang bisa merebut nafasmu hari ini Sekalipun nafasmu nanti pergi Setidaknya masih akan ada cinta yang selalu dikenang Maka dari itu berbuat baiklah Satu saja kebaikan dari dirimu Akan ada ribuan kebaikan yang akan datang untukmu Bisa hari ini, esok, lusa ataupun nanti Sampai kau menua lalu terbaring tak berdaya Kita bisa lihat siapa saja yang akan datang  saat kita telah tiada nanti Kalau kau mau yang melihatmu nanti adalah sekumpulan orang baik Maka jadilah baik dari sekarang Agar semakin banyak hitungan amal yang akan selalu kau ...

Puisi Perjumpaan yang Sederhana Karya Fiersa Besari

 Puisi Perjumpaan yang Sederhana  Karya Fiersa Besari kota ini sedang dilanda gerimis tatkala jalan hidupku ditakdirkan untuk berubah selamanya adalah matamu yang pertama kali berbicara menembus pertahananku secara membabi buta kau diamkan tanganmu di dalam jabatanku selama beberapa detik aku idamkan tanganku di dalam genggamanmu untuk selamanya segala keteraturan yang kubangun selama ini runtuh dalam sekejap padahal, perjumpaan kita begitu sederhana tidak sedramatis kisah-kisah yang didongengkan para pujangga meski begitu, bagiku kau istimewa melebihi apa yang mampu digambarkan susastra bahkan aku yakin kau bukan manusia biasa mungkin kau adalah malaikat yang sedang menyamar diturunkan bersama lusinan bom atom yang meledakkan dimensiku dan aku hanya bisa pasrah, membiarkan perkenalan kita dimulai hey jangan dulu pergi aku tidak ingin pulang ke rumah lalu berlama-lama menatapmu membeku di layar ponsel kau terlalu indah untuk kubiarkan berkeliaran di lini masa sudah, duduk saja...

Bu Anakmu Gagal Karya Fiersa Besari Karya Fiersa Besari

 Puisi Bu Anakmu Gagal Karya Fiersa Besari Karya Fiersa Besari Bu... anakmu gagal. Lagi-lagi dipencundangi kehidupan. Semua terasa kacau. Karier, asmara. Ingin kumuntahkan segala keluh kesah, tapi yang terucap cuma, "Bu, ada yang rame di tv?" Kau, sepeti biasa, membalas dengan deretan sinetron kesukaanmu, lantas bertanya kabarku dengan antusias. Seolah-olah, satu-satunya kisah yang bisa mengalahkan sinetron favoritmu hanyalah tentang hidupku, dan aku adalah jagoanmu. Kau tidak tahu bahwa anakmu belum sempat tidur; patah, dikecewakan dunia. "Kamu baik-baik aja, Nak?" tanyamu, menelisik lingkar mataku yang menghitam. "Bu, kenapa hatiku sakit?" aku balas bertanya. "Tandanya Tuhan peduli padamu." "Lalu, kenapa ada rasa sakit?" "Supaya kita bisa lebih bersyukur saat sehat." Ibu selalu saja punya jawabannya. Kau lanjut bertanya perihal ini-itu; berusaha mengorekku lebih dalam. Dulu, rasanya malas sekali kalau ditanya-tanya olehmu. S...