Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2022

LENTERA

  Karya Lentera Panggil dia lentera, Personafikasi yang sempurna, Antara nama dan pemiliknya Betapa hikmat Tuhan menciptakan Sosok yang begitu tenang namun mencekam, Sosok yang begitu sepi namun ramai Seperti namanya, Lentera dengan abhati yang bersanding dengan kegelapan Samar-samar bayangan bak mangata, Tak terang..tak padam..Ia temaram Menyeruak seisi lakuna sekitarnya Jauh menembus tiap atma yang sepi Am Len Te Ra Yaa..panggil dia Lentera Senin, 19 Desember 2022

KESAN PERTAMA

Karya Bintang aku hanya melihatmu dari kejauhan Kau nampak ramai dari luar Kau begitu mempesona Sehingga banyak yang menginginkan dan  mendekatimu Ku sebut dia hps Hago Puisi Dan Sastra Bait demi bait dilantunkan Di dalamnya terkandung makna meluas tentangmu, Puisi Namun seketika kau redup Tak bercahaya bagaikan langit yang mendung tertutup awan hitam Mentari yang selalu menyinari Pagi pun bak ikut tenggelam ditelan bumi Tak ada lagi yang menginginkanmu untuk hadir Sekedar menemani secangkir kopi diselah pagi dan malam ini Seketika hatiku tergerak karenamu Saat itu kau begitu sepi Tak ada lagi celotehan manja yang selalu ku denger Seolah tak ada yang ingin berteman denganmu Bahkan banyak sekali yg membencimu Kala itu Sejak saat itu aku datang Aku mencoba membangkitkan rumahmu dari keterpurukan Melalui seorang teman yang bernama Ozi Dia katakan padaku bahwa "aku bisa membantunya dengan caraku" Sejak saat itu perlahan semuanya membaik dengan sendirinya Semua berjalan sesuai den...

KELUARGA BARUKU

Gambar
Karya Scp Berawal dari pandemi dari kegabutanku di tahun 2020 Mereka memang virtual Tapi ketika dunia realku begitu penuh kekosongan mereka kembalikan senyumku yang memudar Memang aku tidak pernah tahu mereka siapa Tapi di HPS ini tempat dimana aku mengembalikan tawaku Disana aku temui mereka teman yang begitu punya bermacam-macam karakter uniknya Di sini aku bisa menceritakan segalanya melalui pena yang tertata Aku bisa belajar segala hal Mengenai perteman yang memberiku tempat Belajar mengenai puisi mengenai dia yang benar-benar mencintai diri kita dan artinya peduli dengan sesama kita, keluarga. Bukittinggi, 19 desember 2022

HIDUP DALAM LINGKUP MAYA

KARYA FAJRI SAIQ S Hidup Hidup Hidup Hi Hi Hi Dup Dup Dup Hi-Dup Puih Maya Ma Ma Ma Ya Ya Ya Ma Ti Muak! Garut, 12 Desember 2022

RUMAH SINGGAH

Gambar
Karya Nay Seuntai namamu adalah hal yang selalu aku rindu Semburat senyuman yang selalu aku tunggu Kehadiranmu adalah anugrah yang pernah ku tempati Dan kasihmu yang selalu aku nantikan disetiap hari Kasih.. Disetiap hembusan nafasku akan selalu terdengar namamu Setiap langkahku, kamu yang menjadi tujuanku Nada yang ku lantunkan, selalu saja kuncinya kamu Kamu selalu menjadi tujuanku Disaat aku mulai lelah karena terlalu merindu Terimakasih karena telah menjadi rumah untukku singgahi disetiap saat Terimakasih karena telah memberiku tempat untuk berbagi segala resah yg kurasa Kamu akan selalu menjadi tujuanku, tempat aku berbagi suka maupun duka. Kemanapun aku melangkah, kamu tetap menjadi titik  pulangku. Bandung, 19 Desember 2022

DELISHA

Gambar
  Karya Am Lentera Pijakan pertama pada ruang obrolan Mempertemukanku pada delisha yang cute kayaknya Suara yang sendu menggoda kalbu Gurau pecah ruah dalam tawa Panggil saja dia markonah Resah hatinya mengubah segala Entah cara atau kata Bungkam seketika Itulah delisha Mampir dalam ruang penuh fantasi Tetapi dia bukan gila aplikasi Dia adalah wanita Dengan hasrat bahagia Cinta dalam atma. Pekanbaru, 12 Desember 2022

SEPOTONG HATI MAMAK

Gambar
  Karya Am Lentera Pukah sampai tak tertata Arunika kini tak pernah lagi menampakan diri Rekah atma berlarut-larut sepanjang jarum jam berputar Mak sejak pergimu Senja yang ku rawat dengan baik Turut ikut meninggalkanku Ada nelangsa yang tak berujung Menegak kepala menjadi mata Depan mereka yang merawat bundanya Afeksi yang tak lagi terasa Membuat riak datang mendera Mak Ada hujan yang ku paksa reda Pulanglah sebentar biarkan raga memeluk Ada sedu sedan yang harus kau dengarkan Ada luka yang tak dijanjikan untuk pulih Dibiarkan lembap oleh hujan yang membasahi hingga Ia siap untuk bernanah kembali Sepotong hati mamak ku letak rapi dilemari Memasuki sembilan tahun ini Tentang lara, bahagia serta rindu yang rimpuh Yang tak pernah lagi terjamah olehmu Kini sudah usang dan acap kali rayap turut mencicipi Ada lebih dari seribu pesan suara yang ku simpan Dan siap kau dengarkan. Pekanbaru, 22.12.22

ANAK TUMPAH DARAH

 ANAK TUMPAHDARAH Karya Pramoedya Ananta Toer   Jutaan jejak kaki di landasanmu Hembusan ribuan kubik hawa lumpur sawah Dari rongga dadaku Meliuk rumpun bambu bersuling ria Dia kenal aku, dia kenal aku Aku – anak tumpahdarah. Siulkan lagu sekuat paru Sampai ke tepi laut dan darat tumpahdarah Jeritan hasrat sampai puncak tiap gunung Aku tetap jaga, aku tetap jaga Aku – anak tumpahdarah. Mau dan hidup sahabat makhluk Tak ada kesan beri bentengan Buka jalan, buka rimba, Anak tumpahdarah mau lalu Anak tumpahdarah – Aku. Sumber: Majalah Indonesia, Nomor 12 tahun II, Desember 1951, halaman 20

 BATU TAPAL

Karya Rivai Apin Pengertian kita ditapali batu dari Jogja Pengertian kita ditapali batu dari Jogja Biarpun apa yang terjadi Pengertian kita ditapali batu dari Jogja Angin bangkit berembus sarat mengandung bau mayat-mayat dari daerah mimpi yang telah terjadi. Ingatlah bila angin bangkü Ingatlah bila angin bangkü Bahwa daerah yang kita mimpikan Telah bermayat, banyak bermayat. Pengertian kita düapali batu dari Jogja Pengertian kita düapali batu dari Jogja Dan tidak ada yang dapat menggolakkannya. Ingatlah bila angin bangkü dan mengandung mayat daerah yang belum didapat Ingatlah anak yang tidak punya kebun tempat bermain Anak yang tidak punya matahari untuk mainan. Musuh kita dapat memuja mati Dan merangkak di malam bertanda mati Tapi pengertian kita tidak düapali, tidak düapali mati. Pengertian kita düapali batu dari Jogja Daerah kebun tempat anak bermain Dan matahari memburu awan. Pengertian kita düapali batu dari Jogja Pengertian kita düapali batu dari Jogja Biarpun apa yang terjadi Pe...

DONGENG BUAT BAYI ZUS PANDU

Karya Asrul Sani Sintawati datang dari Timur, Sintawati menyusur pantai Ia cium gelombang melambung tinggi ia hiasi dada dengan lumut muda, Ia bernyanyi atas karang sore dan pagi, Sintawati telah datang dengan suka sendiri Sintawati telah lepaskan ikatan duka Sintawati telah belai nakhoda tua, Telah cumbu petualang berair mata Telah hiburkan perempuan-perempuan bernantian di pantai senja Jika turun hujan terlahir di laut Berkapalan elang pulang ke benua Sintawati telah tunggu dengan warna biang-lala, Telah bawa bunga, telah bawa dupa Sintawati mengambang di telaga gunung, Dan panggil orang utas yang beryakinkan kelabu Telah menakik haruman pada batang tua, Telah dendangkan syair dari gadis remaja Sintawati telah menyapu debu dalam kota Telah mendirikan menara di candi-candi tua, Sintawati telah bawa terbang cuaca, Karena Sintawati senantiasa bercinta Sintawati datang dari Timur, Sintawati telah datang ... ... datang, Sinta datang!

BERIKAN DAKU BELUKAR

BERIKAN DAKU BELUKAR Karya J.E. Tatengkeng Terhanyut oleh aliran zaman, Indahlah taman, Aku terdampar di dalam taman, Indahlah taman, Kuheran amat, Di mata zaman! Memandang tempat! . . . . . . . . . . . . . Di situ nyata kuasa otak, Dan kalau hari sudah petang, Taman dibagi berpetak-petak, Ribuan orang ke taman datang, Empat segi, tiga segi . . . . . . . . . . . . . Yang coreng-moreng tak ada lagi. Berikan daku Belukar saja, Rumput digunting serata-rata. Tempat aku memuji Rasa! Licin sebagai birun kaca. Bunga ditanam beratur-atur, Tegak sebagai bijian catur. Jalan digaris selurus-lurus, Bersih, sehari disapu terus!

MALU (AKU) JADI ORANG INDONESIA

 MALU (AKU) JADI ORANG INDONESIA           I     Ketika di Pekalongan, SMA kelas tiga   Ke Wisconsin aku dapat beasiswa   Sembilan belas lima enam itulah tahunnya   Aku gembira jadi anak revolusi Indonesia   Negeriku baru enam tahun terhormat diakui dunia   Terasa hebat merebut merdeka dari Belanda   Sahabatku sekelas, Thomas Stone namanya,   Whitefish Bay kampung asalnya   Kagum dia pada revolusi Indonesia   Dia mengarang tentang pertempuran Surabaya   Jelas Bung Tomo sebagai tokoh utama   Dan kecil‐kecilan aku nara‐sumbernya   Dadaku busung jadi anak Indonesia   Tom Stone akhirnya masuk West Point Academy   Dan mendapat Ph.D. dari Rice University   Dia sudah pensiun perwira tinggi dari U.S. Army   Dulu dadaku tegap bila aku berdiri   Mengapa sering benar aku ...

INDONESIA,TUMPAH DARAHKU

Gambar
  Bersatu kita teguh Bercerai kita jatuh Duduk di pantai tanah yang permai Tempat gelombang pecah berderai Berbuih putih di pasir terderai, Tampaklah pulau di lautan hijau Gunung-gemunung bagus rupanya, Dilingkari air mulia tampaknya: Tumpah darahku Indonesia namanya. Lihatlah kelapa melambai-lambai Berdesir bunyinya sesayup sampai Tumbuh di pantai bercerai-berai Memagar daratan aman kelihatan; Dengarlah ombak datang berlagu Mengajari bumi ayah dan ibu, Indonesia namanya, tanah airku. Tanahku berderai seberang menyeberang Mengapung di air malan dan siang Sebagai telaga dihiasi kiambang, Sejak malam di hari kelam Sampai purnama terang benderang; Di sanalah bangsaku gerangan menompang Selama berteduh di alam nan lapang. Tumpah darah Nusa-India Dalam hatiku selalu mulia Dijujung tinggi atas kepala Semenjak diri lahir ke bumi Sampai bercerai badan dan nyawa, Karena kita sedarah-sebangsa Bertanah air di Indonesia Bangsa Indonesia bagiku mulia Terjunjung tinggi pagi dan senja, Sejak syam...

Menyelamatkan Hati

 L : Assalamulaikum puan P : Waalaikumsalam Tuan L : Duhai puan berselendang Jingga, Kemana saja dirimu puan Sudah hampir sepekan aku mencari dirimu P: Wahai tuan berkuda hitam Aku masih disini dan ingin sendiri Tak perlu lagi kau cari diriku L: Apa salah yang ku perbuat, hingga kamu tak ingin bertemu diriku? P: kamu tidak melakukan salah apapun tuanku L : Lalu mengapa engkau pergi menjauh? P : Aku hanya ingin menyelamatkan hatiku Aku hanya ingin kembali tersenyum tuan L : Biarkan aku melukiskan senyum di bibir indahmu puan P : tidak...Tidak.. Tuan Hati ini tlah terluka karnamu L : Dosa apa hingga diriku menggoreskan luka di hatimu? Aku begitu sangat mencintamu dan begitu sangat mendambakanmu P : iyaa...tuan... Akupun begitu sangat mencintamu Namun semesta tak mengizinkan kita bersama L : apa yang tengah kamu katakan puan P : aku mengatakan suatu kenyataan yang sulit untuk ku jelaskan L : duduklah sejenak dan ceritakanlah padaku Aku mempunyai begitu banyak waktu untukmu, wahai bida...

SYAIR TERAKHIR

 CWO Syair terakhir ini lahir dari getir yang terus mengalir Bagai seorang penyihir, kau hadir menghantui takdir Membuat kerja otakku lumpu Kau benalu pada masa lalu Dan menjadi hantu hingga waktu tak tentu Apa kau tau aliran darahku membeku?! Apa kau tau pikiranku kacau tak menentu?! Apa kau tau tersiksanya aku?! Melihat kau berlalu dengan yang baru Heii... Candu... Jangan hanya diam membisu! Jawab pertanyaanku! Pakai Hatimu! Lalu rasakan deritaku! CWE Aku tau hatimu pilu Bibirmu membisu Ragamu kaku Derita itu datang bagai serdadu yang terus menggebu Rintihanmu menjerit dilangit angkara Tapi tak seorang pun kau izinkan mendera Aku yang bersalah Aku yang menyiksa Aku yang menjadi penyebabnya Tapi aku tak tau harus bagaimana Aku tak tau harus berkata apa Semua terjadi begitu saja Diluar kendali hati dan logika CWO Hahahah Kau lucu sekali.. Berfantasi tanpa memikirkan hati nurani Menari di atas hati yang tersayat belati Lalu mengakui diri seakan-akan memiliki hati. Dan aku, hanya kep...

CERITA CINTA KITA

 CWO Terkikis anganku bersama Mentari dikala senja Teringat aku akan raut wajahmu yang manja Masihkah kau mengingat cerita kita yang telah lama Cerita yang kita bangun bersama Harus kandas dengan seribu tanda tanya CWE Bersemayam rinduku bersama penyesalan yang kelam Memendam perasaan yang tak akan pernah terlupakan Hari-hariku begitu rancu dengan ribuan geram Cintaku menghilang di tengah derasnya hujan Kasih.. Aku masih disini, menanti waktu untukmu mengulang Kembali dan pulang CWO Raga kita terpisah (membawa rasa) Jiwa kita melebur (menjadi debu) Cinta kita tak sejalan (itu bukan keinginanku) Aku masih tetap bertahan (maafkan aku) Cerita kita hanya tinggal serpihan kata Yang masih tetap tertata nyata di depan mata.. CWE Mengapa kau memilih pergi (itu bukan pilihanku) Mengapa kau meninggalkan harapan yang telah sudi kita tata rapi (itu bukan pilihanku) Mengapa kau bunuh segala perasaan yang telah tumbuh dan bersemayam di dasar hati (itu bukan pilihanku) Dan mengapa kau harus selal...

Tak Bisa Memiliki

👱🏻 : Harapan yang sudah membubung tinggi kini lenyap terbakar api Cerita indah yang kita ukir bersama kini binasa dengan goresan luka Lama aku menantimu (Nama) Hari ini kau hadir Dengan tangan yang telah berinai Serta cincin di jari manis Mengabarkan berita duka bagi hati yang menyimpan lara Mengapa kau beri cinta jika kau hanya menyakiti jiwa ? 👩🏻 : Tersiksa batin ini terkunci oleh sebuah ikatan Hadirmu kembalikan senyuman di bibirku Ciptakan indahnya berbagai warna di gelapnya malamku Tumbuhkan cinta Mengenalkan ku pada bahagia Tapi semua hanya sekejap mata Maafkan aku yang tak bisa setia Sebab aku tak mampu menentang kehendak orang tua 👱🏻 : Setelah aku berangan-angan lalu kau hempaskan Kau beri kabar duka sebuah pernikahan Ini hati Bukan tempat persinggahan Bukan pula sarana pelampiasan Apa kau tak memikirkan nasibku ? Janji masa depan yang ku ajukan Aku berjuang untukmu (Nama) Tapi apa balasanmu ? 👩🏻 : Aku mencintaimu sepenuh hati Impian terbesarku bisa terbangun dan terlel...

PRAHARA TANAH PASUNDAN RADEN AYU & DAENG

Gambar
  RA Assalamualaikum daeng, DG Waalaikumussalam Raden Ayu, RA Daeng,  kedatanganku bukan semata ingin memecah kerinduan padamu Aku ingin wartakan persoalan yang mungkin bisa merubah atau menjadi penentu arah masa depan kita DG Tentu saja bidadariku ,  Bicaralah, aku akan mendengarkannya. Ayo,  segeralah, aku sudah tak sabar mendengar warta yang akan membawa penyatuan kita dalam altar megah yang akan dikenang sepanjang sejarah, Sebagai penyatuan  adat istiadat, dua budaya, dan tentunya kedua nama kita. RA 😪 Daeng, ini bukan jalan yang mempermudah penyatuan ikatan suci kita, Bahkan aku sejak semalam merasakan kesakitan  ini lebih pedih dari tikaman badikmu DG Apa yang engkau bicarakan Raden Ayu?? Adakah cerita yang lebih menyakitkan kala senyumanmu tak terlihat dalam sehari? Kekasihku, angkat kepalamu,  tatap mataku. RA Daeng,  aku bersungguh-sungguh DG Apa maksudmu,? Kenapa dengan matamu? Apakah aku telah menyinggungmu? Apakah ucapanku menyakitimu...

 Aksara Cinta Maipa Deapati dan Datu Museng

Gambar
  Datu: Maipa Deapati jantung hati saya. Kemarilah lelap di pangkuan saya. Perkenankan lah saya malam ini Mengenang kisah kita lagi sebelum esok gerilya perang kembali bertabuh di butta mangkassara k'. Maipa: Lupakan tetang hari esok datuku, mari kita sama-sama mengenang kisah itu. Dibawa temaram langit malam ini hanya ada kita datu. Datu: Tahu kah kau Maipa Sejak lama aku telah memimpikanmu? Jauh.. Jauh sekali sebelum pertemuan kita dipadepokan tua kakek saya. sepulang kau belajar mengaji. Agghh.. Maaf telah lancang mengintipmu setiap kali pulang bersama dayang-dayangmu. Maipa: Saya tahu datu sangat tahu, mereka seringkali menggoda saya perihal kau datu hingga saya jadi mati penasaran seperti apa rupa dan sikap pemuda yang diam-diam mencuri pandang kearah saya di padepokan. Pemuda idola para perempuan tanah sumbawa yang saleh, taat beribadah, rendah hati, dan pandai silat. Datu: Kau terlalu berlebihan maipa, saya hanya pemuda biasa Anak gelarang yang secara adat tidak dapat bersej...

BERJUANG

Gambar
  BERJUANG Karya:Soeman Hs Kalau tidak berada - ada, Dimana tempua bersarang rendah.             “Hem, maju, maju!” kata nafsu.             “Pergunakan umur muda!             Tidak sekarang bilakah lagi ? Ketika baik jangan dibuang! Jangan banyak berpikir - pikir! Alamat sudah tampak. Kalau tidak berada - ada, Dimana tempua bersarang rendah.” Jinak – jinak merpati, Manis jangan lekas ditelan. Pandji pustaka

AKU DAN TUHANKU

Gambar
AKU DAN TUHANKU Karya: Sutan Takdir Alisjahbana Tuhan, Kau lahirkan aku tak pernah kuminta Dan aku tahu, sebelum aku Kau ciptakan Berjuta tahun, tak berhingga lamanya Engkau terus menerus mencipta berbagai ragam Tuhan, pantaskah Engkau memberikan hidup sesingkat ini Dari berjuta-juta tahun kemahakayaan-Mu Setetes air dalam samudra tak bertepi Alangkah kikirnya Engkau, dengan kemahakayaan-Mu Dan Tuhanku, dalam hatikulah Engkau perkasa bersemayam Bersyukur sepenuhnya akan kekayaan kemungkinan Terus menerus limpah ruah Engkau curahkan Meski kuinsyaf, kekecilan dekat dan kedaifanku Di bawah kemahakuasaan-Mu, dalam kemahaluasan kerajaan-Mu Dengan tenaga imajinasi Engkau limpahkan Aku dapat mengikuti dan meniru permainan-Mu Girang berkhayal dan mencipta berbagai ragam Terpesona sendiri menikmati keindahan ciptaanku Aahh, Tuhan Dalam kepenuhan terliput kecerahan sinar cahaya-Mu Menyerah kepada kebesaran dan kemuliaan kasih-mu Aku, akan memakai kesanggupan dan kemungkinan Sebanyak dan seluas ...

 Ya Allah, ya Rabbana

Gambar
 Ya Allah, ya Rabbana (Syair Sitti Nurbaya) Karya Marah Roesli Ya Allah, ya Rabbana, Tiadakah kasih hamba yang hina? Menanggung siksa apalah guna, Biarlah hanyut ke mana-mana. Tiada sanggup menahan sengsara, Sebilang waktu mendapat cedera, Dari bencana tidak terpiara, Seorang pun tiada berhati mesra. Mengapakah untung jadi melarat? Bagai dipukul gelombang barat, Suatu tak sampai cinta dan hasrat, Kekasih ke mana hilang mengirat? Apakah dosa salahku ini? Maka mendapat siksa begini, Badan yang hidup berasa fani, Seorang pun tiada mengasihani. Semenjak ayahku telah berpulang, Godaan datang berulang-ulang, Sebilang waktu berhati walang, Untung yang mujur menjadi malang. Ditinggal ibu ditinggal bapa, Kekasih berjalan bagaikan lupa, Sudahlah malang menjadi papa, Penuh segala duka nestapa. Mengapa nasib hamba begini? Azab siksaan tidak tertahani, Jika tak sampai hayatku ini, Biarlah badan hancur dan fani. Aduhai bunda, aduh ayahda! Mengapa pergi tinggalkan ananda? Tiada kasihan di dalam ...

Dan Dan Did

Gambar
 Dan Dan Did Karya Ibrahim Sattah Maka adalah pasir Maka adalah batu Adalah bayang Adalah air Dan ini dan itu dan engkau dan aku: Dan Dan did Di sana pasir di sini pasir di sana batu di sini batu Di sana bayang di sini bayang di sana ar di sini air Siapa itu? Maka adalah lengang Terkepung dalam beragam makna di mana aku ada Dan sebagaimana biasa aku pun lupa sesuatu Yang tak kutahu: Indandid indekandekid indekandekudeman indandid Kaulah itu Yang membasuh kaki yang membasuh bumi Yang ada dan tak ada yang hilang tak hilang jauh tak jauh Di pasir di batu di bayang di air di sunyi di situ di sana di sini Di mana aku? Kuraba anumu Kusapa jua diriku Kanak-kanak dan kupu-kupu Yang di kakimu itu: Dan dan did Indekandekid indekandekundeman indandid 1971

SANSAUNA

Gambar
 SANSAUNA Karya Ibrahim Sattah Angin berzanji jejak ke punca cemara membawa dunia ke rimba di rimba ke rimba sansauna di sana dia di sana rimbanya di sana sansauna membuka telaga ditimbanya debu dari debu dari situ ditimbanya batu dari batu ditimbanya aku ditimbanya lipan dari lipan dari hewan ditimbanya naga ditimbanya singa dari sana ditimbanya bulan dari bulan dari telaga cahaya nya sansauna rimba sansauna rimba cahaya ke rimba di rimba ke rimba sansauna di sana angin berzanji jejak ke punca cemara membawa dunia ke rimba di rimba sansauna di sana dia di sana sansauna menyimpan janji nya 1980

MATA LUKA SENGKON KARTA

 Minggu, 13 September 2020 MATA LUKA SENGKON KARTA ----(1) Serupa Maskumambang pupuh mengantarkan wejangan hidup kecapi dalam suara sunyi menyendiri pupuh dan kecapi membalut nyeri menyatu-dalam suara genting terluka, melukai, luka-luka menganga akibat ulah manusia Terengah-Engah dalam Tabung dan Selang aku seorang petani bojongsari menghidupi mimpi dari padi yang ditanam sendiri kesederhanaan panutan hidup dapat untung dilipat dan ditabung 1974 tanah air yang kucinta berumur dua puluh sembilan tahun waktu yang muda bagi berdirinya sebuah negara lambang garuda dasarnya pancasila undang-undang empat lima merajut--banyak peristiwa peralihan kepemimpinan yang mendesak bung karno! diganti pak harto dengan dalih keamanan negara pembantaian... enam jenderal satu perwira enam jam dalam satu malam mati di lubang tak berguna tak ada dalam perang mahabarata bahkan di sejarah dunia hanya, disejarah indonesia pemusnahan golongan kiri ---(2) PKI wajib mati pemimpin otoriter REPELITA rencana pem...

 SYAIR UNTUK SEORANG PETANI DARI WAIMITAL, PULAU SERAM, YANG PADA HARI INI PULANG KE ALMAMATERNYA

Gambar
SYAIR UNTUK SEORANG PETANI DARI WAIMITAL, PULAU SERAM, YANG PADA HARI INI PULANG KE ALMAMATERNYA Karya : Taufik Ismail I Dia mahasiswa tingkat terakhir ketika di tahun 1964 pergi ke pulau Seram untuk tugas membina masyarakat tani di sana. Dia menghilang 15 tahun lamanya. Orangtuanya di Langsa memintanya pulang. IPB memanggilnya untuk merampungkan studinya, tapi semua sia-sia. II Dia di Waimital jadi petani Dia menyemai benih padi Orang-orang menyemai benih padi Dia membenamkan pupuk di bumi Orang-orang membenamkan pupuk di bumi Dia menggariskan strategi irigasi Dia menakar klimatologi hujan Orang-orang menampung curah hujan Dia membesarkan anak cengkeh Orang kampung panen raya kebun cengkeh Dia mengukur cuaca musim kemarau Orang-orang jadi waspada makna bencana kemarau Dia meransum gizi sapi Bali Orang-orang menggemukkan sapi Bali Dia memasang fondasi tiang lokal sekolah Orang-orang memasang dinding dan atapnya Dia mengukir alfabet dan mengamplas angka-angka Anak desa jadi membaca dan...

 Kesaksian Akhir Abad³

Gambar
 Kesaksian Akhir Abad³ Karya: WS Rendra Ratap tangis menerpa pintu kalbuku. Bau anyir darah mengganggu tidur malamku. O, tikar tafakur! O, bau sungai tohor yang kotor! Bagaimana aku akan bisa membaca keadaan ini? Di atas atap kesepian nalar pikiran yang digalaukan oleh lampu-lampu kota yang bertengkar dengan malam, aku menyerukan namamu: wahai para leluhur Nusantara! O, Sanjaya! Leluhur dari kebudayaan tanah. O, Purnawarman! Leluhur dari kebudayaan air! Kedua wangsamu telah mampu mempersekutukan budaya tanah dan air! O, Resi Kuturan! O, Resi Nirarta! Empu-empu tampan yang penuh kedamaian! Telah kamu ajarkan tatanan hidup yang aneka dan sejahtera, yang dijaga oleh dewan huku adat. O, bagaimana aku bisa mengerti bahasa bising dari bangsaku ini? O, Kajao Laliddo! Bintang cemerlang Tana Ugi! Negarawan yang pintar dan bijaksana! Telah kamu ajarkan aturan permainan di dalam benturan-benturan keinginan yang berbagai ragam di dalam kehidupan: ade, bicara, rapang, dan wari. O, lihatlah waj...

Wahai Pemuda Mana Telurmu?

Gambar
Wahai Pemuda Mana Telurmu? Karya: Sutardji Calzoum Bachri Apa gunanya merdeka Kalau tak bertelur? Apa gunanya bebas Kalau tak menetas? Wahai bangsaku Wahai Pemuda Mana telurmu? Burung Jika tak bertelur Tak menetas Sia-sia saja terbang bebas Kepompong menetaskan kupu-kupu Kuntum membawa bunga putik jadi buah Buah menyimpan biji menyimpan mimpi menyimpan pohon dan bunga-bunga Uap terbang menetas awan Mimpi jadi, sungai pun jadi menetas jadi Hakekat lautan Setelah ku pikir-pikir Manusia ternyata burung berpikir Setelah ku renung-renung Manusia adalah burung merenung Setelah bertafakur Tahulah aku Manusia harus bertelur Burung membuahkan telur Telur menjadi burung Ayah menciptakan anak Anak melahirkan ayah Wahai pemuda Wahai Garuda menetaslah lahirkan lagi Bapak bagi bangsa ini  ! Menetaslah seperti dulu Para pemuda bertelur emas Menetas Kau Dalam sumpah mereka 7 Agustus 2010

~ Neraka Disenyumku ~

Gambar
 ~ Neraka Disenyumku ~ Kematian tercium diujung-ujung penaku maut bernyanyi diuntaian syair-syair tertulis baitku, bait yang hening kelam terangkai dikertas sunyi kehidupan aku bukan kekasih waktu bukan juga perindu musim aku adalah tinta merah pelukis kata penuh luka Wahai semesta.... akan kuhias wajahmu dengan tembang-tembang berdarah kan ku nyanyikan dendam sebagai kidung paling indah hingga waktu kan tertidur di setiap perputarannya dan alam pun menjadi senyap karna gelisah saksikanlah... saat senyum pecinta berubah sinis menebar petaka dingin berhembus membawa badai bencana serta menelan habis keindahan bunga-bunga dan menggantikannya dengan ratapan penuh duka saksikanlah... saat putih kan berubah jadi hitam sinar terang kan berganti kegelapan Sebab.. 'kan kuciptakan neraka disenyumku serta kebencian dimataku  Desember 2020 By: Penyair Sunyi

Maut Bernyanyi Dibebatuan

Gambar
 Maut Bernyanyi Dibebatuan Aku berdiri diatas gugusan bukit masa depan kutatap sunyi kabut kenangan dikejauhan pohon-pohon mimpiku telah rontok ditelan zaman ranting dan daunnya kini bagaikan sampah berserakan Aku keluar bersama halimun pagi kala fajar menyembul malu dipuncak bukit bocah gembala baru terbangun dari lelapnya sekuntum melati pun masih bermandikan embun semesta Tanganku gemetar meninju langit luka menganga tercabik taring hitam mengalirkan ribuan aroma kematian yg tercium busuk diantara hembusan dendam Wahai waktu mengelam dengarlah dan dengarkanlah... inilah sumpah yang tertulis dihitam cadas yang bernyanyi sendu memecah bukit batu yang memadamkan rembulan malam dan membuat pagi tak bersinar akan ku ubah masa depan menjadi genangan darah akan kurobek seisi alam tanpa rasa hiba kujadikan musim semi seperti musim gugur dan ku ubah wangi mawar menjadi bangkai busuk Wahai waktu yang menghitam dengarkanlah srigala lapar melolong digoa batu matanya merah digenggam malam d...

~ 𝐊𝐢𝐝𝐮𝐧𝐠 𝐋𝐢𝐫𝐢𝐡 ~

 ~ 𝐊𝐢𝐝𝐮𝐧𝐠 𝐋𝐢𝐫𝐢𝐡 ~ Ku lumat kata demi kata ku tulis syair dengan tinta merah kunyanyikan cinta dari neraka Dan kulukis wajahmu dengan air mata darah Akan ku terbangkan mimpi tentang musim bunga Serta ku patahkan harapan musim kering dan ku hias pagi agar tak bermentari Akan 'ku jadikan malam kekasih abadi kan ku kubur bayangmu sebelum fajar datang kan ku kafani wajahmu dengan kebencian Dan kutaburkan selaksa wangi bunga kematian bersama nyanyian dendam sedalam lautan Cinta... kan kuhadirkan kemarau dimusim hujan agar sirnah semua asa dan harapan ku biarkan hidup berkubang penderitaan karna tak ada lagi yang kurindukan selain kematian 22/08/20 By: Penyair Sunyi

 KEPADA JIWA DAENG BASSE

Gambar
KEPADA  JIWA  DAENG BASSE Ku baca tragedi kematianmu di Seputar Indonesia Namamu Daeng Basse Suamimu Daeng Basri, tukang beca yang bingung, setres dan putus asa kar’na  tak pernah sanggup beli beras dan lauk-pauk ‘tuk kalian sekeluarga Walau sekuat tenaga ia kayuh pedal-pedal becanya Susuri jalanan aspal Makassar si kota tua Yang tersohor ke mana-mana... Hari-hari kelaparan jadi kawan setia Tahun-tahun kefakiran berjalan seperti biasa Dukamu tak lagi berairmata Dan deritamu derita rakyat jelata Indonesia yang tanpa menyebut nama Jadi isi pidato-pidato para pejabat negara dan bahan korupsi mereka Dan jargon partai politik-partai politik dalam kampanye pilkada-pilkada Dan seminar-seminar orang-orang terpelajar yang berbusa-busa Dan khotbah-khotbah para penjaja moral, para penyiar agama-agama Dan manusia-manusia sejenis mereka      Yang gelap nurani Dan mati rasa.. Ku baca ironi itu, Daeng Basse Pada hari penghabisanmu di dunia Bersama bayi berusia tujuh...
Gambar
 MANTRA IBLIS KARYA : TOPENG dentak dentik jam berbunyi suara gemuruh mencekam malam kelam jejak tapak kaki melangkah seiring degup jantung berguncang perlahan bau bangkai menyengat pekat bertabur asap kemenyan dimana mana mengudang  dalam wujud yang sempurna dupa,buah,sumpah,lara bunga melati jadi santapan para ruh ya ruh ya ruh,datang menjelma dari segala arah..! merasuk kedalam sukma ya ruh ya ruh hahahaha.. hahahaha sembah menyembah,batu,pohon, kuburan,sungai,patung,burung burung bersorak atas kedatangan yang di sembah menjadi hamba,untuk memenuhi undangan wahai.. tuan tuan.. wahai.. yang hitam.. wahai.. penguhuni pohon pohon..! wahai.. penghuni batu datanglah..! janjin, jenjan, jinjin,  janjan jin, janjan jin, janjan jin hahaha wahai jin berpadulah pada raga.. menyatulah dalam jiwa.. lemah gemulai menari seraya mengunyah melati adalah ritual penyambutan pengundang ruh asap kabut muncul dari segala arah menjelma jadi hitam bermata merah hingga diri tak berdaya dikuas...

KETIKA INDONESIA DIHORMATI DUNIA

Gambar
KETIKA INDONESIA DIHORMATI DUNIA ‐Taufiq Ismail‐ Dengan rasa rindu kukenang pemilihan umum setengah abad yang lewat Dengan rasa kangen pemilihan umum pertama itu kucatat Peristiwa itu berlangsung tepatnya di tahun lima puluh lima Ketika itu sebagai bangsa kita baru sepuluh tahun merdeka Itulah pemilihan umum yang paling indah dalam sejarah bangsa Pemilihan umum pertama, yang sangat bersih dalam sejarah kita Waktu itu tak dikenal singkatan jurdil, istilah jujur dan adil Jujur dan adil tak diucapkan, jujur dan adil cuma dilaksanakan Waktu itu tak dikenal istilah pesta demokrasi Pesta demokrasi tak dilisankan, pesta demokrasi cuma dilangsungkan Pesta yang bermakna kegembiraan bersama Demokrasi yang berarti menghargai pendapat berbeda Pada waktu itu tak ada huru‐hara yang menegangkan Pada waktu itu tidak ada setetes pun darah ditumpahkan Pada waktu itu tidak ada satu nyawa melayang Pada waktu itu tidak sebuah mobil pun digulingkan lalu dibakar Pada waktu itu tidak sebuah pun bangunan disu...
Gambar
TENTANG SERSAN NURCHOLIS Taufiq Ismail    Seorang Sersan  Kakinya hilang  Sepuluh tahun yang lalu    Setiap siang  Terdengan siulnya  Di bengkel arloji    Sekali datang  Teman-temannya  Sudah orang resmi    Dengan senyum ditolaknya  Kartu anggota  Bekas pejuang    Sersan Nurcholis  Kakinya hilang  Di jaman Revolusi    Setiap siang  Terdengan siulnya  Di bengkel aroloji  (1958)

BUKU TAMU MUSIUM PERJUANGANBUKU TAMU MUSIUM PERJUANGAN

Gambar
BUKU TAMU MUSIUM PERJUANGAN Taufiq Ismail                Pada tahun keenam               Setelah di kota kami didirikan               Sebuah Musium Perjuangan               Datanglah seorang lelaki setengah baya               Berkunjung dari luar kota               Pada sore bulan November berhujan               dan menulis kesannya di buku tamu               Buku tahun keenam, halaman seratus‐delapan          ...