Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2024

PERTANDA AKHIR ZAMAN

 ^PERTANDA AKHIR ZAMAN.^ Bismillahirrahmanirrahim. اِذَا زُلْزِلَتِ الْاَرْضُ زِلْزَالَهَاۙ iżā zulzilatil-arḍu zilzālahā Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat, وَاَخْرَجَتِ الْاَرْضُ اَثْقَالَهَاۙ wa akhrajatil-arḍu aṡqālahā dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, وَقَالَ الْاِنْسَانُ مَا لَهَاۚ wa qālal-insānu mā lahā Dan manusia bertanya, “Apa yang terjadi pada bumi ini?” يَوْمَىِٕذٍ تُحَدِّثُ اَخْبَارَهَاۙ yauma`iżin tuḥaddiṡu akhbārahā Pada hari itu bumi menyampaikan beritanya, بِاَنَّ رَبَّكَ اَوْحٰى لَهَاۗ bi`anna rabbaka auḥā lahā karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) padanya. يَوْمَىِٕذٍ يَّصْدُرُ النَّاسُ اَشْتَاتًا ەۙ لِّيُرَوْا اَعْمَالَهُمْۗ yauma`iżiy yaṣdurun-nāsu asytātal liyurau a'mālahum Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan berkelompok-kelompok, untuk diperlihatkan kepada mereka (balasan) semua perbuatannya. فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ fa may ya...

LORONG PENYESALAN karya papi radja

 LORONG PENYESALAN CWE Sengaja aku melintasi pulau.. Prihal kesalahan di masa lampau .. Sebesar mana pun kesalahan seseorang kepadamu, maafkanlah.... Karena Tuhan juga Maha Pengampun lagi mengasihani.. CWO Demi langit dan bumi.. Seluruh benda mati pun menjadi saksi, Karna tampa kau sadari, kalbu hati ini yang kau lukai. Pipi ini ikut menjadi saksi karna yang kau beri teramat menyakitkan. Dan perlu kau ketahui aku bukan tuhan. CWE Segumpal mendung hitam hanya ingin membasahi bumi. Tampa malu aku bawa tubuh kemari, hanya membawa ketulusan hati. Prial masalalu yang telah sengaja membuatmu kecewa.. Sekiranya kau memberi maaf atas segala luka,,derita,,kecewa, yang pernah kau rasa. CWO Maaf,, hah,,,hah,, maaf..  Mengapa semudah itu kau memintanya, Setelah kau torehkan luka, 5 tahun sudah peristiwa itu berlalu, Nanun entah mengapa aku masih saja belum bisa melupakanya, mungkin karena bukan aku saja yang kau beri luka. Tetapi mereka,, Mereka yang tidak tau apa apa tentang kita,, Yang ...

DIA DATANG MEMBAWA REKAH BUNGA DAN PIJAR CAHAYA* Oleh: Arief Siddiq Razaan

 *DIA DATANG MEMBAWA REKAH BUNGA DAN PIJAR CAHAYA* Oleh: Arief Siddiq Razaan  Dia datang membawa rekah bunga: wangian surga dari sujud yang kesturi, di antara degup yang menghidupkan cinta. Dalam penghambaan yang teguh, sepenuh seluruh. Pada Allah Sang Penguasa dari segala ruh! Allahumma sholli ala muhammad ya robbi sholli alaihi wasallim! Dia datang membawa pijar: cahaya di atas benderang purnama. Menjadi penuntun jiwa dalam pemberadaan yang paling hamba, sebuah jalan renung paling palung di samudera lafaz la illaha illallah, muhammaddur rosulallah. Yaa Rabb... Dia lahir membawa kebajikan. Kalam-kalam Qur'an sebagai pedoman kemuliaan: mengajarkan manusia untuk membaca dengan menyebut nama-Mu yaa Allah, dengan selalu menyebut nama-Mu yaa Allah.. dalam bahagia atau pun susah, dalam damai atau pun gelisah,  sebab menjantung kepasrahan batin merupakan anutan yang mesti menyatu di setiap desah nafas dan alir darah! Allahumma sholli ala muhammad ya robbi sholli alaihi wasallim...

CINTA SEJATI HANYA ADA DALAM PERNIKAHAN Oleh: Arief Siddiq Razaan

 CINTA SEJATI HANYA ADA DALAM PERNIKAHAN  Oleh: Arief Siddiq Razaan  Cowok: "Maukah kamu jadi pacarku? Sungguh, aku jatuh cinta padamu. Demi Allah, aku jatuh cinta padamu. Seperti diksi yang mencintai puisi, rasa cinta di hatiku merangkai segala kosakata rindu penuh hiperbola, untaian aksara yang melebih-lebihkan segalanya. Sebab kamu memang penuh kelebihan, kamu ditakdirkan dengan segala kesempurnaan." Cewek: "Jangan bersumpah atas nama Allah untuk memenuhi nafsu dan ambisimu. Kamu kira, Allah akan membersamai syahwat atas nama pacaran? Mestinya kamu sadar, dengan kita berpacaran, kamu dekat denganku. Tetapi di saat yang sama, kita sama-sama menjauhi Allah." Cowok: "Bukankah justru sebaliknya, jika kita menjalin hubungan pacaran justru sebuah ikhtiar untuk menyempurnakan separuh agama melalui pernikahan." Cewek: "Ikhtiar yang benar-benar menyesatkan. Pacaran bukan ikhtiar untuk menikah, pacaran hanya dilakukan oleh orang-orang yang ragu-ragu dengan c...

DI BALIK SELINDAP NADA RINDU Aksara Jiwa, Chocoicha & Eros

 DI BALIK SELINDAP NADA RINDU (P) Yaa Nabi salam 'alaika Yaa Rosul salam 'alaika Yaa Habib salam 'alaika Sholawatullah 'alaika (L) Assalamu'alaikum (P) Wa'alaikumsalam (L) Yaa ukhti.. suaramu begitu indah Lantunanmu menusuk kalbu Menggugah haru, terpintal sendu Bolehkah aku mengenal lebih jauh? (P) Syukron walhamdulillah Apa yang ingin antum kenal dariku? Datanglah ke rumah Bicaralah pada Abi dan Ummiku (L) Tunggu...  Mohon maaf ku ucapkan lebih dahulu Bukan ukhti yang ingin ku kenali Melainkan sosok yang kau lantunkan tadi (P)  Subhanallah...  Baiklah, aku akan berkisah namun tak disini Untuk menghindari kita berkhalwat dan juga fitnah Mahromku akan menemani (L)  Aku memahami Apapun yang terbaik menurutmu ukhti Karena yang penting aku bisa mengenalnya Silahkan tunjukkan jalannya (P)  Kemarilah...  Di sisi mahromku ini kan ku ceritakan sebuah risalah; Hukum rimba tahta tirani Kekejaman kebodohan merajah bumi Adab biadab membutakan hati Gelap nurani pun...

SEMIOTIKA KEHANCURAN (Salman Faskha & Yarana Dwi Azka)

 SEMIOTIKA KEHANCURAN (Salman Faskha & Yarana Dwi Azka) L. Jengah ku  mengurai satu persatu hati yang tak mampu bicara P Apa gunanya membuka jika sebelum bicara bibir sudah dibungkam disuruh diam? L Bangun tidur ku mengais hinaan dan paksa untuk baik-baik saja P Aku tidak baik-baik saja. Butah kah matamu hingga tak melihat sayapku patah? L Dari mulai rumah yang tak lagi ramah. P Aku hanya ingin pulang mah.   L Lingkungan apatis yang mengharuskan ku mengungsi di jembatan kumuh yang bertajuk gundah. P Mengapa aku selalu gelisah? Kau pikir ini mau ku hah? L Mengapa yang kuharap baik selalu berbanding terbalik? P Memangnya pernah takdir bicara baik-baik? L Mengapa orang-orang menolak sadar ketika aku jelas-jelas jatuh terkapar? P Karena yang harus dikhawatirkan semesta hanya lukamu saja L Sekian tahun kupelihara napas untuk bisa ku nikmati tapi mengapa diam-diam angkara takdir seolah menuntutku untuk Segerah mati. P Mati sajalah. L Terkutuk lah diri bila ku hanya ingin me...

Naskah Teater, IBLIS MENANGIS Naskah Drama Karya: Rodli TL *

 Naskah Teater, IBLIS MENANGIS Naskah Drama Karya: Rodli TL * GERAKAN RITUAL DAN PUJIAN PARA SETAN PENYEMBAH IBLIS. “Iblis, iblis, iblis sang raja setan” PENYEMBAHAN TELAH USAI. SETAN-SETAN BERSENDA-GURAU, SEPERTI MANUSIA YANG SEDANG LALAI. PADA BAGIAN LAIN MUNCUL ORANG-ORANG BERKELILING SEPERTI SEDANG TAWAF SAMBIL MENGUMANDANGKAN TALBIYAH DAN TAKBIR. LALU BERSUJUD DAN DHIKIR. IBLIS MENGERANG MENANGIS. SETAN-SETAN YANG BERSENDAH GURAU ITU KAGET LALU MEREKA SALING BERTANYA DIANTARA YANG SATU DAN YANG LAIN. SUARA TAKBIR DAN ERANG IBLIS ITU SALING BERSAHUTAN. SETAN-SETAN MEMUTUSKAN MENINGGALKAN TEMPAT SENDAH GURAUNYA, LALU MEREKA BERKUMBPUL BERHAMBURAN KE RAJA IBLIS YANG SEDANG MENGERANG ITU. SETAN MERAH: Wahai paduka iblis, apa gerangan yang mebuat paduka menangis seperti itu? SETAN KUNING: Wahai paduka siapakah yang membuat paduka marah, akan aku pecahkan kepala mereka. SETAN HITAM: Paduka iblis, manusiakah mereka? IBLIS: Bukan, bukan siapa-siapa. Tetapi Tuhan kita. Tuhan kita di ha...

Malam 30 September-1 Oktober 1965Karya: Mochtar Lubis

 *Malam 30 September-1 Oktober 1965* Karya: Mochtar Lubis Gelap malam membelenggu kita Kelompok-kelompok hitam bergerak dari jalan ke jalan Pekik mesin truk dan jip kerincing senjata dan topi besi bisik-bisik perintah maut setan-setan gelap dari perut bumi lapar darah orang-orang tak berdosa derap sepatu nafas harimau kezaliman, keharaman, kebengisan berkeliaran dalam kota dentum senapan kilat pisau jerit istri, tangis anak-anak Yani, Parman, Pandjaitan Soeprapto, Soetoyo, Tendean Prajurit yang dibunuh dalam gelap malam Dan Irma kecil, gadis manis tak tersenyum lagi Ya, Tuhan, tak Engkau lindungi kami? Engkau biarkan setan-setan dan binatang liar merajalela? Mengapa Irma kecil tak boleh tertawa lagi? Tersenyumlah gadis kecil dalam sorga Tidurlah prajurit-prajurit di surga, di sana tak ada kezaliman dan pengkhianatan di sana kalian tidur tak terganggu oleh kelompok hitam dalam gelap malam membawa perintah maut dan kezaliman yang haus darah manusia tak berdosa Tidurlah di sorga praju...

Revolusi Harga Mati*

 *Revolusi Harga Mati* Karya: Ozy V. Alandika Revolusi itu harga mati Ada saatnya seorang bayi ingin segera berdiri Berkicau tentang angan-angan seraya berlari Mengaku kuat dan berdikari Revolusi itu harga mati Ada saatnya seorang remaja ingin melompat tinggi Tidak lagi sekadar merapal janji Karena pembuktian jadi bagian harga diri Revolusi itu harga mati Ingatlah pengorbanan para pahlawan Bumi Pertiwi Mereka bahkan terkubur di lubang sunyi Dibantai oleh PKI Revolusi itu harga mati Coba kau setel lagi kisah pedih tiga puluh september Tampak biadabnya komunis yang ingin menggulingkan negeri Padahal tidak akan semudah itu pemimpin kita lengser Revolusi itu harga mati Kejahatan tiada akan pernah abadi Jangan biarkan impian negeri mati suri Karena impian akan jadi nyata saat kita beraksi Revolusi itu harga mati Hargailah jasa para pahlawan negeri Mereka berkorban tanpa peduli dengan kabar diri Yang penting akan ada kabar baik pada esok pagi Revolusi itu harga mati Jadilah engkau anak k...

Petuah di Atas Guyuran Darah Oleh: Arief Siddiq Razaan

 Petuah di Atas Guyuran Darah Oleh: Arief Siddiq Razaan  Di atas darah, kami titipkan Ibu Pertiwi untuk kalian jaga sepenuh cinta Tubuh ringkihnya dekaplah dengan segenap doa-doa Jangan biarkan kesakitan, jangan biarkan kesepian, jangan biarkan ditikam kesedihan Biarkanlah ia menikmati masa tua dengan kebahagiaan Setelah jasad-jasad atas nama pahlawan menandai kemerdekaan  Di atas darah, kami pahat wajah-wajah pengkhianat negeri ini Babi-babi mewujud manusia dari rahim iblis PKI Keparat-keparat paling laknat yang melakukan pembantaian dengan begitu keji Mereka injak-injak kami, mereka sileti tubuh kami, mereka tembaki kami Sebelum akhirnya sebuah lubang digali, seluruh jasad kami ditimbun sekadarnya seperti kawanan bangkai  Di atas darah, dengarlah perih rintih kami Di atas darah, dengarlah hymne Pancasila sakti Di atas darah, dengarlah zikir dan kidung membelah Arasy Allah, Tuhan Yang Esa di langit tertinggi  La illaha illallah, ampunkanlah segala jiwa kami yan...

Ruang Dimensi Cerpen karangan : Garis Hitam

 Ruang Dimensi Cerpen karangan : Garis Hitam Dan pada akhirnya, kita hanya sebatas kisah dalam ruang dimensi penuh fana tak berarah. Aku masih tak mengerti, mengapa perasaan ini tumbuh sedangkan raga tak saling menyapa. Aku masih tak mengerti mengapa jatuh hati kepadanya kini hanya sebatas mimpi di ujung hari. Aku tak mampu, dengan jarak dan keresahan jiwa yang kian melanda, dan tetap saja, aku masih merindukannya, pada seseorang yang belum pernah sekalipun bertemu. Sebutlah aku; "kecewa", pada gapaian mimpi serta perasaan yang tak mampu tergenapi. Pada sepotong hati yang selalu berusaha menyatukan rasa saling mengisi. Pada satu rasa yang kini hilang ditelan masa. Pada malam pertengahan bulan desember, aku dipertemukan dengan dirinya di suatu aplikasi obrolan yang digandrungi semua orang. Di sana, tempat orang-orang mengapresiasikan dirinya di dunia maya. Aku masih ingat, aku bertemu dengan dia di ruang imaji penuh aksara indah yang menarikku untuk menari dengan imajinasi ota...

KITA PEJALAN YANG DISUMPAHI MERDEKA! Oleh: Arief Siddiq Razaan

 KITA PEJALAN YANG DISUMPAHI MERDEKA! Oleh: Arief Siddiq Razaan  Kita pejalan yang disumpahi merdeka,  Tetapi ikrar kemerdekaan hanyalah dongeng kanak-kanak Penuh kebohongan, dusta demi dusta dibangunkan Orang-orang berlarian ketakutan, mencari keselamatan dari tikaman utang Leher mereka tergadai demi sebuah bendera Sementara, tuan-tuan sedang asyik menimbang-nimbang  Apakah nama Tuhan bisa dijual ke gang-gang, pasar-pasar, hingga layar kaca untuk mendulang suara? Kita pejalan yang disumpahi merdeka Tetapi merdekakah kita bila bencana demi bencana menghilangkan harta benda saudara-saudara kita Sementara kita sendiri bingung membedakan antara aktor dan pewaris proklamator Karena tontonan tak lagi jadi tuntunan Dagelan politik jadi adegan yang disutradarai agar jadi drama nasionalisme Hingga orang-orang diare berbulan-bulan akibat menelan mentah-mentah segala pencitraan Kita pejalan yang disumpahi merdeka Tetapi maling-maling pesta pora dalam penjara Sebagian dari mere...

Karawang Bekasi Oleh: Chairil Anwar:

 Karawang Bekasi  Oleh: Chairil Anwar: Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi. Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami, terbayang kami maju dan mendegap hati? Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu. Kenang, kenanglah kami. Kami sudah coba apa yang kami bisa Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa Kami cuma tulang-tulang berserakan Tapi adalah kepunyaanmu Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan atau tidak untuk apa-apa, Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata Kaulah sekarang yang berkata Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak Kenang, kenanglah kami Teruskan, teruskan jiwa kami Menjaga Bung Karno menjaga Bung Hatta menjaga Bung...

KEPADA PAHLAWAN BANGSA Oleh: Arief Siddiq Razaan

 KEPADA PAHLAWAN BANGSA Oleh: Arief Siddiq Razaan  Pahlawan bangsaku Abdimu bagi ibu pertiwi dicatat sejarah Ketika tanahmu dijarah, negerimu dijajah Engkau tak mengenal kata menyerah Walau tubuhmu bersimbah darah Melawan penjajah serakah Engkau senantiasa terberkati Kala pekik merdeka bergema di atas negeri Kala merah putih berkibar gagah berani Menjantung debar setiap insani Menghentak segenap jejak langkah nurani Mensyukuri kemerdekaan republik ini Pahlawanku tatap kami dari surga Lihatlah! Lihatlah tanah air kita Kini dipenuhi gegap gempita sukacita Kumandangkan lagu kebanggaan bangsa Bagunlah jiwanya, bangunlah badannya Untuk Indonesia Raya Merdeka! Sekali merdeka tetap merdeka! Di bumi pertiwi yang kau wariskan Kami akan teruskan estafet perjuangan Menjaga dan melestarikan kemerdekaan Dengan segenap doa dan kemampuan Karena Indonesia jaya makmur ialah tujuan Bagi kami penerus bangsa di masa depan Amanah yang engkau titipkan dalam asa Akan kami jaga segenap jiwa dan raga ...

*SEKOLAH, NAK* Oleh: Arief Siddiq Razaan

 *SEKOLAH, NAK* Oleh: Arief Siddiq Razaan  Sekolah, Nak. Meski sawah ladang kita tergadai, sebab kamu harus jadi orang pintar supaya tidak dibodohi penguasa dengan aneka sandiwara politik licik, picik dan penuh intrik. Sekolah, Nak. Jadilah dokter, sembuhkan para penegak hukum yang sering kali mengalami gejala sakit jiwa. Phobia terhadap lambang agama, meski sila pertama itu Ketuhanan Yang Maha Esa. Sekolah, Nak. Minta gurumu mengajarkan sejarah perjuangan bangsa, pelajari dengan tekun bagaimana kebiadaban komunis yang membuang jasad pahlawan revolusi ke lubang buaya sebab keadaan negara kita saat ini juga sama, sedang menjasad di lubang utang luar negeri ribuan trilyun jumlahnya hingga perlu membangkitkan semangat pahlawan revolusi yang ke dua kalinya. Sekolah, Nak. Jangan sekadar memburu ijazah, sebab ijazah sekarang banyak yang hanya jadi penghias dinding rumah bahkan patut disebut sampah. Lulus sarjana pendidikan, jadi pekerja swalayan mengucapkan "Selamat datang, selamat ...

Tadarus Karya : KH A Musthofa Bisri

 Tadarus Karya : KH A Musthofa Bisri بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ Berhenti mengalir darahku menyimak firman-Mu اِذَا زُلۡزِلَتِ الۡاَرۡضُ زِلۡزَالَهَا وَاَخۡرَجَتِ الۡاَرۡضُ اَثۡقَالَهَا وَقَالَ الْاِنْسَانُ مَا لَهَاۚ ketika bumi diguncang dengan dasyatnya Dan bumi memuntahkan isi perutnya Dan manusia bertanya-tanya: Bumi itu kenapa? يَوْمَىِٕذٍ تُحَدِّثُ اَخْبَارَهَاۙ بِاَنَّ رَبَّكَ اَوْحٰى لَهَاۗ يَوْمَىِٕذٍ يَّصْدُرُ النَّاسُ اَشْتَاتًا ەۙ لِّيُرَوْا اَعْمَالَهُمْۗ (Ketika itu bumi mengisahkan kisah-kisahnya Karena Tuhanmu mengilhaminya Ketika itu manusia tumpah terpisah-pisah ‘Tuk diperlihatkan perbuatan-perbuatan mereka) فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ (Maka siapa yang berbuat sezarrah kebaikan pun akan melihatnya Dan siapa yang berbuat sezarrah kejahatan pun akan melihatnya) Ya Tuhan, akukah insan yang bertanya-tanya Ataukah aku mukmin yang sudah tahu jawabnya? Kulihat tetes diriku dalam muntaha...

KASIH SAYANG MU"

 Bismillah "KASIH SAYANG MU" VINO : "Senja tiba dengan rona bayangmu yang memenuhi semesta, sejauh mataku berkaca, wajahmu seperti lampu cahaya yang memenuhi segala." VINA : "Terusik rindu yang menelusup di setiap kedip mata. Kau yang selalu menemani ku baik suka maupun duka." VINO : "Membilas senja bersamamu. Di malam yang diisi sunyi, aku ingin kau menemaniku di setiap doaku." VINA : "Andai kamu tau, kamu adalah alasanku untuk tetap bertahan dan bahagia. Aku tau mungkin kini belum waktunya untuk kamu tau semua ini, Tapi,,? Aku hanyalah wanita yang tak berarti untuk dirimu, Dan kamu adalah pria yang sangat luar biasa untukku. VINO : "Apa maksud semua yang kamu katakan. VINA : "Hampir lima tahun bukanlah waktu yang sangat singkat, hampir lima tahun ku habiskan hanya untuk melihatmu tersenyum bahagia, Tapi,, aku ingin engkau bahagia meski dengan orang lain. VINO : "CUKUP..?? Aku disini untukmu.. Aku disini bersamamu.. Aku disin...

CINTA DIANTARA SALIB DAN TASBIH " Lintang Bumi

" CINTA DIANTARA SALIB DAN TASBIH "         ( Puisi Couple )      { 1 }   Kala mentari mulai merangkak keperaduan Senja.. Menyerahkan sinarannya pada hamparan Cakrawala, Hantarkan Asa dan rasa  pada selaksa jingga... Menjibahkan hangat pada kesejukan hembusan bayu nan sendu, Lalu disambut senyum terkulum..dibibir Rembulan...                     { 2 }   Disini... Aku bersujud simpuh dalam luluh, Merafal zikir dikeheningan sunyi.. Diiringi lantunan kumandang Azan yang menggema, Kiranya terjawab akan dilema...   { 1 }   Akupun disini... Mengatupkan sepuluh jari, Berserah pasrah pada Sang Kudus, Akan apa yang terjadi diantara kita Semoga Bapa...menberikan jawaban akan tanya... { 2 }   Apa yang salah dari rasa kita...? Bukankah pertemuan kita tak pernah disengaja... Dulu kita tak pernah saling mengenal, Dan...bukan keinginan kita terlahir berbeda... Tapi apak...

Sesorang sepertiku (Zhafir)

 Sesorang sepertiku (Zhafir) *P*  Kenapa perlahan semua menjauh?  Arakan awan bukan lagi sesuatu yg menyentuh Tidak ada pelangi yg kutunggu setiap hujan berhenti menyapu Jalan malam kian lengang Dan aku semakin tidak tahu pula harus kemana menuju Tidak ada kata pulang Bagi seseorang sepertiku Dunia bertambah asing ketika kuhitung Satu persatu ketidaksiapanku menghadapi kenyataan Mereka yg pernah mengajari tentang rasa peduli Ternyata berakhir sebagai yg paling melukai Meninggalkan pikiran yg membunuh perlahan Apa aku selalu tidak cukup? *L* Namun kau yg tak kan pernah redup *P* Apa aku tidak pantad dipedulikan? *L* Namun kau yg pantas abadi dlm ingatan *P* Harapan sudah bukan lagi seorang teman  Ia memenuhi dadaku dgn sesuatu yg tidak pernah terwujudkan Aku bungkam *L* Aku tenggelam *P* Sisa² penantian tinggal kerangka  di ujung doa Rasanya tidak ada amin yg mampu menyelamtkannya Mengucap kata andai pun seperti menggali luka sendiri Perasaan sepi yg menumpuk, me...

DI CURANGI TAKDIR Goresan tinta hitam Oleh Papi_Radja dan Aurora senja

 👦 Kini aku rasa waktu berputar melambat Kala ku palingkan pandanganku yang kehilangan alamat Karna seluruh prioritasku dengan sengaja menggugat, segala rindu yang hampir mengarat Tentang engkau kasihku,, Tentang kita yang tak bertemu di penghujung waktu Tentang cerita silam yang membuat seluruh pengaharapan di masa depan tenggelam Tentang ucapanmu akan menanti kepulanganku Kasih,,,  Dengan tega kau hentikan detik-detik waktu yang masih membuatku merindu Kini semua perlahan membunuh pengharapanku 👧 Hari itu, bagai kilat menyambar tubuhku Seketika hancur hatiku hilang akalku.. Benarkah itu dirimu kekasihku? Langitku menjadi kelabu atas kabar kepergianmu Segala harapan dan impian luluh lantah Segala yang ku genggam membuatku hilang arah hingga sistem pernapasan memaksaku terengah-engah Apa yang bisa ku lakukan selain ikhlas, pasrah dan tabah? Kedua orang tuaku membuat sekenario tentang kepergiamu dari hidupku Hari ini kau kembali, berdiri mematung membisukan diri Menagih janji...

MUHASABAH CINTA By: Urip Iku Urup*

 *MUHASABAH CINTA* 👩Bagai remaja pada cinta pertama Hanya sebentuk rasa percaya Yang sederhana Engkau calon imamku yang entah ada dimana Ini hanya cukup keyakinan... tapi bimbang? Bagai Asmara... Melanda 👦Dan disini dengan terus memelihara nuansa romantis, dalam perenungan.  Kutunggu tunggu hari mematangkan keyakinan atau takdir Mengalir pada aliran darah kita Ini bagai rindu tapi tak dipisahkan, hingga membakar, sebab ini bukan lagi kisah remaja pada cinta pertama Yang kutunggu yang kuharapkan dalam setiap sujud di sajadah panjangku 👩Begitu indah cinta yang berawal dari taaruf Bertemu dengan baik bila tidak cocok berakhirpun dengan baik Tiada dendam yang kan memembara Tiada nista dan hina yang ada Semua berjalan dengan baik indah pada waktunya Yang pasti tiba tanpa harus berangan angan sebelum di persatukan 👦Ini bukan tentang jiwa Yang sedang kasmaran Tapi ini tentang siapa yang sedia membantu membangunkanku mengambil wudhu guna mengagungkan Tuhan Semoga bukan nafsuku Yan...

IBU - Cahaya

 IBU - Cahaya - Mei 13, 2020 IBU Oleh  :  Cahaya Bu, 9 bulan aku dalam perut mu 270 hari aku melewatkan senja bersamamu  6480 jam engkau membagi nutrisi dengan ku Hingga tak sedetikpun terlewatkan hela nafasmu untukku Jerit dan rintihan kesakitan yang kau rasakan Engkau berjuang korbankan nyawa untukku Ibu terimakasih engkau telah melahirkan ku Bu engkau orang pertama yang ingin kulihat saat aku membuka mata di dunia Wajah yang anggun dan bercahaya Bu berkat mu aku bisa melihat keindahan semesta Sungguh engkau pantas mendapat gelar mulia Engkau menjaga dan merawatku penuh kasih, tanpa mengingat rasa lelah sedikitpun Engkau luangkan semua waktumu untuk ku Memberiku makan dengan sabarnya Menghiburku dengan permainan-permainan yang sederhana Ibu : sayang lagi apa..?  Anak : dede lagi main ibu Ibu : Anak ibu yang cantik, udah dulu yuk mainnya, udah malem waktunya dede bobo Anak : aaah dede masih mau main ibu Ibu: iya sayang besok main lagi, sekarang dede bobo, anak ...

Puisi-puisi "Kasih" Jalaluddin Rumi••

 Puisi-puisi "Kasih"••Jalaluddin Rumi•• 1 Aku bukanlah orang Nasrani, Aku bukanlah orang Yahudi, Aku bukanlah orang Majusi, dan Aku bukanlah orang Islam. Keluarlah, lampaui gagasan sempitmu tentang benar dan salah. Sehingga kita dapat bertemu pada “Suatu Ruang Murni” tanpa dibatasi berbagai prasangka atau pikiran yang gelisah. 2 Di dalam cahaya-Mu aku belajar mencintai. Di dalam keindahan-Mu aku belajar menulis puisi. Kau senantiasa menari di dalam hatiku, meski tak seorang pun melihat-Mu, dan terkadang aku pun ikut menari bersama-Mu. Dan “ Penglihatan Agung” inilah yang menjadi inti dari seniku. 3 Hakikat Yang Maha Pengasih hadir secara langsung laksana sinar matahari yang menerangi bumi. Namun, kasih-Nya tidaklah berasal dari berbagai bentuk yang ada di bumi. Kasih-Nya melampaui setiap bentuk yang ada di bumi, sebab bumi ini dan segala isinya tercipta sebagai perwujudan dari kasih-Nya. 4 Jika kau ingin melihat wajah-Nya, maka tengoklah pada wajah sahabatmu tercinta. 5 Sekia...