Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2023

Aku Yang Tak Mampu

Gambar
  Aku tak mengerti perasaan macam apa ini Aku semakin mencintaimu yang tak mungkin ku miliki Aku terlanjur menetapkan pilihan, sebelum kamu sampai dihati. Mengenalmu memberiku rasa yang benar-benar kuyakini cinta Tetapi padanya tak bisa ku akhiri begitu saja Andai langit mendengar apa yang ku pinta Kamu harus tahu, namamu lah yang sampai di atas sana. Ini memang salahku yang memberimu ruang untuk mencoba mencoba dekat mencoba akrab hingga cinta diam-diam menyelinap diantara kita yang tak seharusnya bermain rasa Denganmu aku bahagia Dunia tak seburuk yang selama ini kukira Selalu jadi indah ketika kita bersama Aku ingin berlama-lama denganmu Aku ingin kamu saja, bukan lagi dia, (kekasihku)  Akan tetapi aku tak sanggup menjadi tega untuk meninggalkannya Aku harus bagaimana? ketika cinta tak lagi ada Tetapi janji mengikat raga untuk tetap bersama aku harus apa? ketika sebenarnya, kamulah yang hidup di dalam dada Aku tak menemukan cara, ntuk menujumu tanpa membuat dia terluka Biar...

Kepada Dara yang Gelisah

 Cowo; Kepada dara yang gelisah.. Bangunlah.. Aku begitu menikmati Saat saat km tertidur dipangkuanku seperti ini Aku bisa mengecup keningmu Membelai rambut Juga menikmati teduh wajahmu yang kemerahan Lihat gaun gaun itu! Kenapa tak kamu pakai dan kita pergi keluar Padahal km begitu keras merengek untuk ku berikan.. Dara sayaaang..bangunlah Aku bahagia memangkumu Aku bahagia bisa terus mengecupmu Tapi..km mulai pucat sayang.. Apa disini terlalu dingin?? Gaun itupun sudah berderbu Tanpa pernah kamu kenakan Lagi pula km sudah harus bangun sayang.. Tubuhmu mulai kaku Mari kita berolah raga ringan Daraa bangunlah Beri tahu aku..apa aku salah memahami.. Beritahu aku..apa maksudmu saat km katakan... Cewe Sayaaaang..aku mengantuk berat..aku pamit tidur yah..mungkin sedikit lama.. Cowo Daraa..daraaa.. dara bangun dara.. Dara bangun dara.. Daraaaaaaaa... Rio ganteng kalem 20 April 2019

DOA DAN AIR MATA

Gambar
  Kembali tuhan melukiskan tintanya pada awan  Membuat seisi langit menjadi kabut hitam Hujan pun turun bersama suara petir yang teramat mengerikan  Dengan keruh air bercampur sampah menggenangi hampir setiap rumah Tentara air itu datang  Tidak ada satu pun yang mampu menghentikannya Bahkan gedung-gedung runtuh dan rata Rumah mewah hayut bersama tangisan penuh luka Semua habis tertelan bayu hingga tiada satu pun yang tersisa Banjir itu kembali menyapa begitu dahsyatnya Aku resapi jeritan mereka berlarian sembari menyerukan nama Tuhan Seraknya suara mereka meminta pertolongan  Untuk dapat perlindungan  Namun hanya sia-sia yang mereka temukan Tuhan... Entah sampai kapan kami mampu bertahan dari segala cobaan Setelah gunung memuntahkan laharnya  Jalan-jalan retak terbelah dua Bahkan besi terbang tenggelam di dalam samudera Kini air pun turut melahap harta dan nyawa Tiada yang mampu menghentikan kehendak-Mu Meski sujud simpuh serta air mata terkuras habis ...

Kenang Yang Bersemayam

Gambar
  Aku pernah membayangkan ini akan terjadi Hanya aku tak mengira akan secepat ini Semua yang ku lalui denganmu tak pernah aku anggap kebetulan Aku yakin Tuhan pasti sudah pilihkan jalan Kita pernah melalui ini sebelumnya Dan sejauh ini kita mampu melewatinya Mungkin saat ini adalah titik balik semuanya Dimana dirimu lelah untuk bertahan dan memilih untuk melepaskan Kita pernah melewati ini Tertawa bersama seolah duka tak pernah menyapa Bercerita panjang lebar seolah dunia takkan berakhir Membicarakan tentangku dan tentangmu yang begitu asik bahkan rumit Berbagi segala hal bersama seolah aku dan kamu satu Bahkan, kita pernah menangis bersama, hanya karna hal-hal sepele dan angan kecil andai bisa bersama Katamu, tak ada yang salah dalam pertemuan ini Hanya saja kamu kurang cepat menemukanku dan aku yang kalah cepat menemuimu Tak ada yang salah pada setiap rasa yang hadir Tapi pintamu "jangan buat aku menyalahkan takdir" Denganmu, aku menemukan segalanya Menemukan kebahagiaanku...

ANNA UHIBBU

Gambar
  Cinta telah menenggelamkan kita Dalam rahasia kita mengukir kisah Berkisah tentang peri yang menari di atas daun Juga tentang kesunyian di sela pinus Dalam rahasia kita masih mendamba Saling mendoakan dari dhuha hingga lail Melangitkan doa untuk asa yang sama Menanti alam memberikan aamiin termegah Kekasih, purnama telah jadi saksi Bahwa telah kutautkan namamu pada prasasti bernama hati Walau buaian dara menemami kisah kita Namun hatiku percaya, aku lah peri di hati Mentari kembali bersinar, teriring senyum di balik gawai Dengan wajah yang semu, menatap teduh matamu Terima kasih telah hadir, meruntuhkan dinding keakuanku Dengan mengucap BISMILLAH, aku katakan Ana uhibbuka fillah D'Poetry 26 November 2020

7 Purnama

Gambar
  Ku susuri kembali jalan cerita kita Mengulas kenangan yang perlahan mengalas 7 purnama telah kita lalui bersama tanpa batas Entah aku, atau kamu, kini perlahan kita saling melepas Ini bukan kisah perjalanan sufi Bukan pula kisah mulia yang harus tetap abadi Aku hanya menggoreskan ingatan yang perlahan mulai memudar Sembari mendekap cahayamu yang tak lagi berpendar Kepada purnama ke 7 ini Aku menitipkan segudang luka dengan iringan tawa Derai tangis yang mulai mengikis hati yang teriris Hingga mengoyak segala duka diladang asmara Kepadamu yang paling hebat perihal menyakiti Aku mencintaimu, dengan segala keinginan untuk berhenti Sampai rasa ini punah dan tak ingin bersemi lagi Sampai hati ini pulih dan mencoba berjalan kembali Untukmu, luka yang terlalu lama ku pendam hingga rasa cintaku menghitam Kini sudah berakhir, Langkahan kakiku mulai terhenti Patahan demi patahan telah ku akhiri Enyahlah, sejauh kakimu melangkah pergi Hilanglah, sejauh angin menghembuskan rasamu yang telah ...

Aku Khayalan Nyata

Gambar
  Kala itu aku menjatuhkan rintik-rintik rindu di tinta hitamku yang sendu Saat helai demi helai dedaunan kering tanggal dan jatuh dari batang yang mulai gersang Juga pada ranting-ranting yang mengering jatuh dan patah, saat dia mulai lelah, dan goyah sebab semua tak lagi searah Di setiap detik yan menjatuhkan tanda-tanda mencinta, bahkan di setiap rembulan yang tak ingin terbenam namun sinarnya hanya ada saat malam tiba, perlahan redup cahaya itu ditusuk sembilu penyayat kalbu  Akulah bintang gemintang malam yang sinyarnya tak pernah terlihat Aku juga alasan pencinta pergi dari obsesi memiliki yang teramat tinggi Aku bukanlah cinta yang sakitnya mengiris kalbu atau sembilu yang menghadirkan lara penuh dengan derai air mata Aku adalah keinginan yang tak mungkin, sebab pada pengaharapanmu di dunia aku telah menantimu disana, di tempat yang kita tak tau keberadaanya Itulah aku rembulan malam yang merunduk pada cahaya cinta dilanda air mata Itulah aku  pecumbu rindu yan...

Sepenggal Surat Untuk Si Buah Hati

Gambar
  Malam ini ayah telah menjadi seseorang yang baru, menjadi lelaki yang tak' pernah kau jumpai, mengasingkan diri dikamar sepi, menyendiri, memeluk sunyi, menanti hari berganti, melepas belenggu hingga waktu berlalu. Nak, saat dingin angin malam membelai kulitku, sentuhan tangan mungilmu tak henti-henti menari di jantung hati, lengkingan suara manjamu menyanyikan lagu rindu, canda tawamu menghantui di setiap malamku. Shabbiyah Mauren Nafisah putriku, saat rintik-rintik hujan mulai membasahi halaman rumah kita, kuatkanlah dirimu dari dinginya hati, karna pelukan Ayah tidak lagi bisa kau rasa, namun hangat kasih sayangnya akan Ayah titipkan pada mentari yang bersinar esok hari. anakku tersayang, harta paling berharga Ayah, dunia sedang kejam menyiksa kita, tumbuhlah dewasa dengan jiwa kesatria, jangan tundukan kepalamu walau ayahmu berlalu. Lihatlah nak, perkasa ayahmu telah sirna oleh cinta, pesonanya menghilang di telan malang, kesatrianya telah mati dibunuh sepi, ke...

Cinta Yang Mengalah

Gambar
  Ada rindu yang tak utuh ketika bunga mekar di bawah langit jingga. Juga ada rindu yang sembunyi saat semilir angin bawa kesejukan. Aku masih menatapmu dari sudut sepi berharap temu meski dalam mimpi. Dulu... Sua kita selalu menjadi candu, bercanda tawa, memeluk hangat. Namun kini sapa kita telah menjadi asing.  Bagaimana lagi kuuntai harap, sedang senyummu telah lenyap. Aku lelah pada rindu yang tak mau mengalah juga cinta yang tak bisa lagi kudekap. Haruskah kulukis namamu di ujung pelangi agar kau baca bahasa rinduku atau aku berteriak di puncak rinjani agar kau dengar suara kalbuku.  Senja kini bukan lagi tentang langit yang merona. Akan tetapi sebuah luka yang masih menganga. Pernah kutanyakan pada purnama perihal singgahmu yang sementara padahal harapku nyata. Dengan segala upaya kukubur semua cerita tentang kita. Bukan karena tak ada lagi cinta melainkan karena restu yang tak seirama.  D'Poetry Mable Jambi,  24 Desember 2021

Antara Takdir dan Tuhan

Gambar
  Mengapa harus ada cinta jika terpisah oleh agama? Kamu layaknya nadi bagiku Mendarah daging dan mengalir di sekujur tubuh ini Namun begitu mudahnya takdir membawamu pergi Menjauh Teramat jauh Meski ragamu masih terlihat oleh retinaku Mungkin bukan hanya kita yang merasa Bukan pula hanya kita yang terluka Ketika aku berbisik memutar tasbihku Lalu kau bersimpuh menyatukan jemarimu Jerit tertahan yang mengundang tangis pilu Terpendam bersama pedih menumpuk di relung kalbu Aku tidak mengerti  Mengapa dulu tuhan mengizinkanku untuk mencintaimu Dengan begitu banyaknya alasanku untuk terus bersamamu Namun terenggut oleh takdir yang sama sekali tidak memberi restu Dan kini Kita saling merelakan berbalik arah dan pergi menjauh Begitu indahnya cinta yang kita jalani Harus pura-pura buta dan tuli Ketika semesta menghakimi Ketika manusia mencaci Dan ketika hati tak lagi dapat meyakini Bahwa di atas cinta masih ada yang jauh lebih tinggi TUHAN Ialah lima huruf yang tidak bisa di tolerans...

Kisah Terjeda Doa

  (P) Redup malam ini telah menjadi saksi Di mana doa-doa perihal kita masih mengisi sepertiga malamku Tentang nama yang kularungkan di antara untaian tasbih (L) Lihatlah gegap gemintang  Sebanyak itulah asa yang terus kugantung di ujung nabastala Berharap abhati nan suci memberi restu untuk sebuah janji (P) Aku ingin bersamamu menggenggam setia Melewati masa tua bersama Setalah kau jawab ijab ayahku Dan alam memberikan Aamiin yang paling megah (L) Rasaku ini sungguh Aku ingin meniti hari bersamamu Hingga keriput dan uban menghiasi  Sampai nanti kau berikan pamsukula pada para biksu (P) Haruskah kugemakan genta di wiharamu Agar cinta kita abadi tanpa sekat Atau sudikah kau lafadzkan syahadat Kemudian kita berdoa menghadap kiblat yang sama (L) Beda yang nyata sungguh membuatku tersiksa Kisah kita di antara dua doa Haruskah kutinggalkan dupa, lalu mengimamimu sepanjang waktu Atau mungkinkah kita bisa menangkupkan tangan bersama wangi hio (P) Aku menyayangimu walau Sajadah d...

Rindu Yang Usai

  Di bawah langit senja yang kelabu, dua pasang mata saling menatap. Mereka membisu, menyimpan rindu yang menggebu. Di hadapannya dua cangkir kopi telah dingin, dan mereka masih terjebak dalam ingin yang tersimpan rapi.  Dua pasang mata tak jua mendekat Namun hati terus bermunajat, meminta dengan sangat agar Tuhan memberi restu untuk cinta yang terhalang adat. Langit telah berbintang, dua jiwa yang rapuh beranjak pulang. Tatap tanpa dekap telah memberi jawab bahwa kisah memang harus usai bahkan sebelum dimulai. Sebab adat tak mungkin ditentang. Jambi, 19 Mei 2022 D'Poetry Maple

Surat Elektrik Untuk Ayahanda

Gambar
Malam kelabu yang membisu, aku melihat secarik kertas usang yang terjatuh dari lemari rindu, ternyata kata-katanya menyejukan jiwa, sepengal surat untuk sibuah hati itu aku baca dengan mengeja Ayah, apa ini darimu Aku terdiam sejenak, perlahan aku cermati bait demi baitnya; ini kah cinta, Sebab pengorbanan yang ayah berikan sangat menyakitkan, dimata ini engkau masih teristimewa namun berbeda dimata mereka. Yah, pesan rindu itu sampai padaku, saat mentari menyinari kasih sayang yang ayah titipkan membakar semangatku, cahayanya menerangi jiwa, hangatnya selalu menenangkan nyawa. Ayahku tersayang, jika cinta yang engkau ucapkan adalah pengorbanan, mengapa pada dinding-dinding hati merasakan nyeri, saat kau diam-diam pergi meninggalkan aku sendiri dalam sunyi sepi, bagaimana mungkin kau bisa berlalu jika segala prioritasmu adalah aku, mana mungkin kau bisa meninggalkan aku anakmu, jika dalam benakmu hanya tentang kebahagiaanku. Ayah saat genangan air hujan perlahan mulai men...

Konser Kecemasan

---siapakah mereka yang menyesap sanginduyung[31]     menaburkan bau bunga bau cendana     di petanahan purba wadah semaian asa?---   tak ada sahutan. Anak-anak balai bilaran gelimpangan di lantai, dihempas musik rak-rak-gui yang muncul dari keganasan chain-saw   bahkan dalam tidur pun musik itu terus mengalun bersambung dengan raung buldoser erang eksavator derak loader deru tronton gemuruh ratusan truk menciptakan konser kecemasan dan pemandangan senjakala   lalu bagai kupu-kupu bersayap tunggal anak-anak itu beringsut merubung lalaya[32]   ---iiii....laaah    batang tajunjung batang sasangga    daunnya maharing langit    iiii....laaah    di langit bajunjung kaca    di tanah baruntai anggit---[33]     “ya apang[34] ya umang[35]     apalagi yang tersisa     di mana lagi kami semaikan asa       hutan-hutan tiada   ...

Tak apa

Gambar
Pada akhirnya begini kisah kita terjadi, sudah tak ada tawa, atau cerita-cerita yang membuat hari berwarna jingga. Sungguh tak apa, kau pergi pun tak akan ku cegah. Sebab aku sudah tak memberimu lengkap di sisi kiri. Silahkan cari senang yang membuatmu tenang. Cari bahagia yang membuatmu merekah berbunga. Maaf, jika dengan ku tak ada suara gema tawa, tak ada degup di dada, membosankan penuh dengan jenuh. Tak banyak perbincangan; terasa hambar, tak ada kabar yang membuatmu berdebar. Bahkan hangat dekap tak bisa kau sesap. Maaf, jika hadir ku tak pernah nyata. hanya lewat suara tak mampu membuat tangismu mereda. Tak pernah ada saat kau sedang gundah. Serta sandaran yang tak pernah disisimu saat kau sedang lelah. Tak bisa jadi sorai untuk sepi-sepi harimu. "Katamu, aku maya, yang tak akan pernah jadi ada." Aku tau aku hanya sebuah kebetulan yang tak bisa jadi masa depan. Silahkan cari sesuatu yang membuatmu utuh. Rumah yang dirasa paling ramah. Yang mampu membuatmu merasa bahwa...

Dornasia, Negeri Seribu Janji

 KARYA: CUCUK ESPE Namaku Dorna Aku lahir di negeri yang indah dan ramah Negeri jarang terjamah, jauh dari rasa gundah Sungai-sungai mengalir lirih Kicau burung pagi menyambut mentari Membangunkan wajah negeri dari mimpi Menyambut hari tanpa menjual harga diri. Namaku Dorna Mirip nama tokoh pewayangan Berjalan pada sepertiga malam terakhir Mengayun takdir hingga titik nadir Dorna yang penjagal nasib baik Dorna sang penghasut lalu hilang dibalik kabut Menyisakan tangis sampai maut menjemput. Dan inilah awal kisah manis itu… “Aku datang membawa kelam malam Ke negeri yang penuh muslihat Miskin akal sehat, gudang kaum melarat Anak-anak telanjang dada bermain di pematang Para perempuan meregang mimpi menahan lapar Hujan datang menghantam setumpuk kedinginan” “Kutemui perempuan menggamit putri mungilnya Wajah bening, berbibir kecil, menggantung senyum ketidakmengertian. Berlari menelusuri pematang dengan langkah meradang. Putri mungilnya pun menangis Menahan gerimis, tipis menusuk nadi” ...

Jante Arkidam: Kisah Lolosnya Seorang Preman Buronan

(Karya Ajip Rosidi) (Narator:) Sepasang mata biji saga Tajam tangannya lelancip gobang Berebahan tubuh-tubuh lalang dia tebang Arkidam, Jante Arkidam Dinding tembok hanyalah tabir embun Lunak besi di lengkungannya Tubuhnya lolos di tiap liang sinar Arkidam, Jante Arkidam Di penjudian, di peralatan Hanyalah satu jagoan Arkidam, Jante Arkidam Malam berudara tuba Jante merajai kegelapan Disibaknya ruji besi pegadaian Malam berudara lembut Jante merajai kalangan ronggeng Ia menari, ia ketawa (jante) ‘mantri polisi lihat ke mari! Bakar mejajudi dengan uangku sepenuh saku Wedana jangan ketawa sendiri!wedana! Tangkaplah satu ronggeng berpantat padat Bersama Jante Arkidam menari Telah kusibak rujibesi!’ (Narator) Berpandangan wedana dan mantripolisi (polisi ) Jante, Jante; Arkidam! Telah dibongkarnya pegadaian malam tadi Dan kini ia menari!’ (Jante) ‘Aku, akulah Jante Arkidam Siapa berani melangkah kutigas tubuhnya Batang pisang, Tajam tanganku lelancip gobang Telah kulipat rujibesi’ (Narator)...

Ballada Sumila

Karya :WS RENDRA NP: Tubuhnya lilin tersimpan di keranda Tapi halusnya putih pergi kembara Datang yang berkabar bau kemboja Dari sepotong bumi keramat di bukit Makan dari bau kemenyan 👨Sumilah! NB:Rintihnya tersebar selebar tujuh desa Dan di ujung setiap rintih diserunya 👩-Samijo! Samijo!samijo! NB:Bulan akan berkerut wajahnya Dan angin takut nyuruki atap jerami Seluruh kandungan malam pada tahu Roh Sumilah meratap dikungkung rindunya Pada roh Sumijo kekasih dengan belati pada mata. Dan sepanjang malam terurai riwayat duka Bagini mulanya: NP:Bila pucuk bamboo ngusapi wajah bulan Ternak rebah dan bunda-bunda nepuki paha anaknya Dengan kembang-kembang api jatuh peluru meriam pertama Malam muntahkan serdadu Belanda dari utara NB:Tumpah darah lelaki O kuntum-kuntum delima ditebas belati Dan para pemuda beibukan hutan jati Tertinggal gadis,terbawa hijaunya warna sepi NP: Demi hati berumahkan tanah ibu Dan pancuran tempat bercinta Samijo berperang dan mewarnai malam Dengan kuntum-kuntum da...

TOKEK DAN ADIPATI DI RANGKASBITUNG

Karya : W.s Rendra Ada tokek. Ada tokek. Ada tokek. Ada tokek. Ada tokek Ada tokek Lho! Ada tokek. Ada tokek. Ada tokek. Ada tokek. Ada tokek Ada tokek Walah, walah! Ada tokek. Ada tokek. Ada tokek. Ada tokek. Ada tokek Ada tokek Awas! Awas! Ada tokek. Ada tokek. Ada tokek. Ada tokek. Ada tokek Ada tokek Awas! Waspada! Siaga! Siaaap! Aku Adipati Lebak, Rangkasbitung. Muncul dari masa lalu. Dari zaman Multatuli, dan Saijah dan Adinda. Sudah sepuluh tahun kembali menjelma di lain kota. Aku duduk di atas harta dan kehormatan. Tak terjamah. Dijaga. Dilindungi…. Ternyata aku adalah kebenaran. Dulu benar. Sekarang pun benar. Siapa menggugat aku, sengsara nasibnya. Ada tokek. Ada tokek. Ada tokek. Ada tokek. Ada tokek Ada tokek Kurang ajar! Ada tokek. Ada tokek. Ada tokek. Ada tokek. Ada tokek Ada tokek Bangsat, sia! Kenapa tiba-tiba ada tokek? Apakah ia ingin martabak yang lagi aku makan? Apakah ia ingin berenang di dalam sup? Apakah ia ingin tidur di lemari pakaianku? Hati-hati! Apakah ia t...

Ballada Bulu-bulu

Karya: Faris Ahda Allahu akbar! Allahu akbar! Allahu akbar! Aku melihat, Bocah kecil menghadang tentara Brutal israel Di jambaknya bulu pada kepala bocah ini; di tarik bulu-bulu mendekat pada tentara; di bantingnya bulu-bulu itu di aspal panas; Di injaknya bulu-bulu halus pada tangan mungilnya Hingga terbunyi tulang dalam! Teriaklah bocah ini   Pada kesakitannya yang luar biasa Di bangkitkan tubuhnya dengan tulang yang menonjol dilengan kesakitan... Bocah ini berlari kencang menuju pada wanita yang berjarak 100 meter darinya Otot-otot kaki timbul, ia ayunkan kakinya secepat kuda Kuda yang kita saksikan adalah kuda yang berlari di lintasan reruntuhan Kuda yang kita saksikan Adalah kuda yang berpacu kecepatan dengan peluru hujan Bocah ini mengencangkan kaki mungilnya, berpacu dan berpacu dan berpacu Dalam jarak 80 meter dari wanita itu, bocah ini mulai terengah-engah dan merintih kesakitan Terdiam sejenak di lintasan "Mama..." Di lanjutkan pacu-pacu kaki-kaki lari-lari bocah in...

BALADA PENYALIBAN

WS Rendra Posted on August 25, 2016 Yesus berjalan ke Golgota disandangnya salib kayu bagai domba kapas putih. Tiada mawar-mawar di jalanan tiada daun-daun palma domba putih menyeret azab dan dera merunduk oleh tugas teramat dicinta dan ditanam atas maunya. Mentari meleleh segala menetes dari luka dan leluhur kita Ibrahim berlutut, dua tangan pada Bapa: – Bapa kami di sorga telah terbantai domba paling putih atas altar paling agung. Bapa kami di sorga Berilah kami bianglala! Ia melangkah ke Golgota jantung berwarna paling agung mengunyah dosa demi dosa dikunyahnya dan betapa getirnya. Tiada jubah terbentang di jalanan bunda menangis dengan rambut pada debu dan menangis pula segala perempuan kota. – Perempuan! mengapa kautangisi diriku dan tiada kautangisi dirimu? Air mawar merah dari tubuhnya menyiram jalanan kering jalanan liang-liang jiwa yang papa dan pembantaian berlangsung atas taruhan dosa. Akan diminumnya dari tuwung kencana anggur darah lambungnya sendiri dan pada tarikan napas...

KAU DAN AKU

Gambar
 Kau dan aku adalah sebuah rasa Serupa namun terhalang stigma dan dogma Kau memuja dengan tangan saling menggenggam Aku bersujud bermunajat di sepertiga malam Kitab mu bernada pujian tentang roh yang kudus Sedangkan ayat-ayat suci ku mengalun bertadarus Dengan berkat salib kau mengtahirkan keyakinanmu Dalam rakaat aku bersimpuh dihadapan Tuhan ku Ketika denting lonceng berirama rindu berharap temu Saat gema seruan kemenangan menggetarkan kalbu ku Kau tetap teguhkan iman pada kisah kasih hosti suci Begitupun aku selalu bermimpi ingin datang ke tanah suci Bukan jarak ruang dan waktu yang menabiri diantara kita Baptis dan Syahadat lah yang terpintal disela cinta kita Semoga kelak Tuhan berkenan menyatukan kita berdua Kini kau dan aku hanya mampu melantunkan asa dalam doa SCP & MMR Medan-Dunia Khayal, 6 maret 2023

KAMU KUAT MENGHADAPI INI SEMUA NYA LEE(dewa amor)

kAMU KUAT MENGHADAPI INI SEMUA NYA ______________________ Nggak apa kalau kamu pengen nangis, nangis aja tapi jangan bersedih ya..  Kamu kuat lho... Air mata mu sangat berharga, aku pengen kayak kamu tapi aku nggk bisa nangis, ayolah tersenyum kamu jelek kalau nangis   keenapa kamu ada masalah ya, ayo. Ceritaain ke aku, sebelum kamu cerita.ke Aku boleh nggak kasih saran Bukan saran  si..  ini kata ku aja, kalu kamu punya masalah hadapiin, selesai kan masalah mu, jangan nangis, sebelum datang masalah yang satu lagi, Kamu tahu nggk si.. kita dilahirkan ke dunia ini untuk mengatasi satu masalah dan masalah itu akan datang terus menerus sampai kita nggk ada lagi didunia. Atau... Jangan jangan kamu nangis ditinggal kan seseorang kamu sayangi, ayo... Ngaku....??  Gini lho...wajar si manusia menangis' ditinggal kan orang- orang tersayang itu hakikat manusiawi Tetapi menurut aku, seharusnya kamu bersukur Di tinnggalkan, dia nggk baik buat kamu.. karena Tuhan sangat...

Doa Seorang Serdadu Sebelum Perang

Karya: W.S. Rendra Tuhanku, WajahMu membayang di kota terbakar dan firmanMu terguris di atas ribuan kuburan yang dangkal Anak menangis kehilangan bapa Tanah sepi kehilangan lelakinya Bukannya benih yang disebar di bumi subur ini tapi bangkai dan wajah mati yang sia-sia Apabila malam turun nanti sempurnalah sudah warna dosa dan mesiu kembali lagi bicara Waktu itu, Tuhanku, perkenankan aku membunuh perkenankan aku menusukkan sangkurku Malam dan wajahku adalah satu warna Dosa dan nafasku adalah satu udara. Tak ada lagi pilihan kecuali menyadari -biarpun bersama penyesalan- Apa yang bisa diucapkan oleh bibirku yang terjajah? Sementara kulihat kedua lenganMu yang capai mendekap bumi yang mengkhianatiMu Tuhanku Erat-erat kugenggam senapanku Perkenankan aku membunuh Perkenankan aku menusukkan sangkurku

Lagu dari Pasukan Terakhir

Karya: Asrul Sani Pada tapal terakhir sampai ke Jogja bimbang telah datang pada nyala langit telah tergantung suram kata-kata berantukan pada arti sendiri Bimbang telah datang pada nyala dan cinta tanah air akan berupa peluru dalam darah serta nilai yang bertebaran sepanjang masa bertanya akan kesudahan ujian mati atau tiada mati-matinya O Jenderal, bapa, bapa, tiadakan engkau hendak berkata untuk kesekian kali ataukah suatu kehilangan keyakinan hanya kanan tetap tinggal pada tidak-sempurna dan nanti tulisan yang telah diperbuat sementara akan hilang ditiup angin, karena ia berdiam di pasir kering O Jenderal, kami yang kini akan mati tiada lagi dapat melihat kelabu laut renangan Indonesia. O Jenderal, kami yang kini akan jadi tanah, pasir, batu dan air kami cinta kepada bumi ini Ah, mengapa pada hari-hari sekarang, matahari sangsi akan rupanya, dan tiada pasti pada cahaya yang akan dikirim ke bumi Jenderal, mari Jenderal mari jalan di muka mari kita hilangkan sengketa ucapan dan dendam...

Pahlawan Tak Dikenal

Karya: Toto Sudarto Bachtiar Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring Tetapi bukan tidur, sayang Sebuah lubang peluru bundar di dadanya Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang Dia tidak ingat bilamana dia datang Kedua lengannya memeluk senapan Dia tidak tahu untuk siapa dia datang Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang Wajah sunyi setengah tengadah Menangkap sepi padang senja Dunia tambah beku di tengah derap dan suara merdu Dia masih sangat muda Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun Orang-orang ingin kembali memandangnya Sambil merangkai karangan bunga Tapi yang nampak, wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring Tetapi bukan tidur, sayang Sebuah peluru bundar di dadanya Senyum bekunya mau berkata: aku sangat muda.

Sebuah Jaket Berlumur Darah

Karya: Taufiq Ismail Sebuah jaket berlumur darah Kami semua telah menatapmu Telah pergi duka yang agung Dalam kepedihan bertahun-tahun. Sebuah sungai membatasi kita Di bawah terik matahari Jakarta Antara kebebasan dan penindasan Berlapis senjata dan sangkur baja Akan mundurkah kita sekarang Seraya mengucapkan ’Selamat tinggal perjuangan’ Berikrar setia kepada tirani Dan mengenakan baju kebesaran sang pelayan? Spanduk kumal itu, ya spanduk itu Kami semua telah menatapmu Dan di atas bangunan-bangunan Menunduk bendera setengah tiang. Pesan itu telah sampai kemana-mana Melalui kendaraan yang melintas Abang-abang beca, kuli-kuli pelabuhan Teriakan-teriakan di atas bis kota, pawai-pawai perkasa Prosesi jenazah ke pemakaman Mereka berkata Semuanya berkata Lanjutkan Perjuangan!

Putra-Putra Ibu Pertiwi

Karya: Mustofa Bisri (Gus Mus) Bagai wanita yang tak ber-ka-be saja Ibu pertiwi terus melahirkan putra-putranya Pahlawan-pahlawan bangsa Dan patriot-patriot negara (Bunga-bunga kalian mengenalnya Atau hanya mencium semerbaknya) Ada yang gugur gagah dalam gigih perlawanan Merebut dan mempertahankan kemerdekaan (Beberapa kuntum dipetik bidadari sambil senyum Membawanya ke sorga tinggalkan harum) Ada yang mujur menyaksikan hasil perjuangan Tapi malang tak tahan godaan jadi bajingan (Beberapa kelopak bunga di tenung angin kala Berubah jadi duri-duri mala) Bagai wanita yang tak ber-ka-be saja Ibu pertiwi terus melahirkan putra-putranya Pahlawan-pahlawan dan bajingan-bajingan bangsa (di tamansari bunga-bunga dan duri-duri Sama-sama diasuh mentari) Anehnya yang mati tak takut mati justru abadi Yang hidup senang hidup kehilangan jiwa (mentari tertawa sedih memandang pedih Duri-duri yang membuat bunga-bunga tersisih)

Lagu Seorang Geriliya

Karya: W.S. Rendra Engkau melayang jauh, kekasihku Engkau mandi cahaya matahari Aku di sini memandangmu, menyandang senapan, berbendera pusaka. Di antara pohon-pohon pisang di kampung kita yang berdebu, engkau berkudung selendang katun di kepalamu Engkau menjadi suatu keindahan Sementara dari jauh, Resimen tank penindas terdengar menderu. Malam bermandi cahaya matahari, kehijauan menyelimuti medan perang yang membara. Di dalam hujan tembakan mortir, kekasihku, engkau menjadi pelangi yang agung dan syahdu. Peluruku habis dan darah muncrat dari dadaku. Maka di saat seperti itu, kamu menyanyikan lagu-lagu perjuangan bersama kakek-kakekku yang telah gugur di dalam berjuang membela rakyat jelata

Musium Perjuangan

Karya: Kuntowijoyo   Susunan batu yang bulat bentuknya berdiri kukuh menjaga senapan tua peluru menggeletak di atas meja menanti putusan pengunjungnya. Aku tahu sudah, di dalamnya tersimpan darah dan air mata kekasih Aku tahu sudah, di bawahnya terkubur kenangan dan impian Aku tahu sudah, suatu kali ibu-ibu direnggut cintanya dan tak pernah kembali Bukalah tutupnya senapan akan kembali berbunyi meneriakkan semboyan Merdeka atau Mati. Ingatlah, sesudah sebuah perang selalu pertempuran yang baru melawan dirimu.

Dunia Yang Sedikit Tidak Adil

Gambar
  Ada yang sudah istirahat tapi gak bikin capeknya hilang Karena memang bukan badannya yang sedang lelah Ada yang sedang tidur, tapi gak lagi beneran tidur Karena sebenarnya ia sedang tidak benar-benar bisa tidur nyenyak “jujur, capek kan?”  Sedikit gak adil sih, Cuma gapapa Sekarang kita sering banget ya bilang gapapa Sampai kadang gak sadar, orang lain justru makin gak main-main nyakitinnya Walau ya memang benar gak semua ekspektasi harus sesuai Tapi kita kan juga pengin ngerasain berhasil kayak orang-orang    Kita juga pengin ngerasain gimana sih rasanya kerja keras kita di apresiasi Atau mungkin bahkan sekedar dilihat saja susah kan Orang-orang lebih banyak melihat hasil Dan makin gak ada yang peduli gimana sakitnya ngejalanin prosesnya  Orang Cuma bisa ngetawain kalau kita gagal Orang Cuma bisa ngomongin kalau kita berhasil Capek banget ya, tapi ga bisa ngontrol harapan orang lain  Sekarang ini tidur Cuma seperti memejamkan mata hanya agar hari segera ...

Mulai Besok Aku Berhenti

Gambar
  Mulai besok aku akan berhenti mengharapkanmu Jangan kembali lagi ya, kau tahu kan mencintaimu kembali adalah hal yang sangat mudah Mari kita saling menghilang sampai tidak saling menemukan Mari kembali menjadi asing Sampai kita tidak lagi saling mengenal satu sama lain Kembalilah menjadi aku dan kamu yang bukan siapa-siapa Maaf kalau suka bikin kamu kecewa selama ini Soalnya aku sendiri pun sering kecewa dengan diriku sendiri Karena aku bukan yang terbaik ternyata Lagi-lagi bukan aku orangnya Dan bukan kamu yang untuk aku    Aku cuma manusia yang sedang hilang arah Dan berjanjilah untuk tidak menangis, karena kamu cuma kehilangan aku Sebagian kecil manusia di bumi yang tidak bisa membuatmu bahagia sejauh ini   Tolong di maafkan semua kurangku ya Karena aku pun belum bisa memaafkan diriku sendiri Selamat tinggal dengan semua kenangannya Silahkan dibawa pulang saja apa-apa yang masih tersisa Aku rela kalau memang kehilangan kamu adalah satu cara pendewasaan hidup...

SESEORANG YANG TERBUANG

Gambar
  Aku seperti tercampakan, susunan awan hitam tak lagi memberi naungan, ketika derasnya luka yang terus menghantam membuat kenyataan hancur oleh penderitaan. Aku tak lagi bisa merasakan,impianku seolah di patahkan,sebab tak ada yang mampu bertahan,mereka yang datang hanya penasaraan lalu pergi meninggalkan. Berpura-pura adalah peran yang sedang aku jalankan,tak perduli jika belati luka menusuk semakin dalam,hingga mengoyak benteng keyakinan. Aku bingung! Akal sehatku seperti di pasung,air mataku semakin tak terbendung,impianku tenggelam bersamaan dengan lembayung. Dunia bahkan bukan lagi tempat berlindung,ketika semua menjadi tak perduli,bahkan orang yang ku percayai malah melukai dan di penuhi rasa benci. Aku bukan manusia terkuat, bahu kupun tak selama mampu tegak, aku juga membutuhkan hak, agar aku mampu bertindak hingga langkahku tak lagi tersendat. Ketika Aku berusaha diam tanpa kata, tapi mengapa aku masih di hakimi saja,semua seolah mengolok-olokan dan menganggap...

KATA LARA II

Gambar
  Aku tak mengerti dengan apa yang terjadi saat ini, sifat egoisku bergejolak tiada henti melihat perlakuanmu yang melukai hati. Kau terlihat tidak bersalah dan kau malah tertawa dengan riangnya seolah kau tidak peduli ada hati yang sedang terluka. kau pikir aku akan diam saja! Kau kira aku tidak tau  bahwa kau sedang menaruh rasa dengan pria lain di sana! Kau anggap mata ku buta,telingaku tuli,hati ini tak merasakan perih! Dengan semua yang telah ku saksikan sendiri kemudian kau mengelak dan membela diri seolah-olah kaulah yang paling tersakiti. Apa pengorbananku masih kurang bagimu? Apa ketulusanku masih membuatmu ragu? Hingga kau memilih pergi dan meninggalkanku? Aku yang rela menunggu agar kau tetap berada di dekap ku, aku yang selalu mau mengikuti skenario mu tapi kau malah mencampakkan ku seperti debu yang tersapu angin lalu. Ingatkah kau tentang janji-janjimu! Dimana kau akan menghargai perjuanganku,menghargai penantian ku, tapi malah kau tancapkan duri-duri l...

KATA LARA

Gambar
   Aku tak pernah menduga seseorang yang telah ku percaya dengan mudahnya menggoreskan luka,Apa mungkin karena aku yang terlalu mengedepankan rasa hingga kau bertingkah seenaknya ? Apa mungkin karena aku yang terlalu percaya hingga kurasakan sakit yang luar biasa ?  Tak ku sangka ternyata hanya aku sendiri yang berjuang demi cinta namun akhirnya di balas  lara yang membuat hati ini kecewa. Ku kira hanya kau yang mampu memberikan kenyaman padaku, memberi ketenangan untukku, namun ternyata kau malah memberikanku sebuah pengkhianatan sehingga kau  berpindah kelain bahu.  Dengan kalimat-kalimat yang tak bermakna ini ku wakilkan sebuah kata sederhana, SELAMAT ya...selamat karena kau telah berhasil membuat ku kembali kedalam zona yang penuh luka hingga hati ku kembali mati rasa. Ingatkah kau! Aku pernah bercerita tentang masa laluku yang begitu menyedihkan kepadamu hingga aku lupa siapa sebenarnya diriku,ku kira kau paham dengan itu,ku kira cerita itu...

TERHAPUSNYA LUKA OLEH FAJAR YANG MENYAPA

Gambar
   Kau tau apa yang lebih menyenangkan dari pagi dan keheningan? mengingatmu selamanya, namum sampai kapan hati ini akan terus menyimpan luka-luka yang menganga dan berdarah dari sebuah pengkhianatan.  Pagi ini, aku sedang menyeduh kopi untuk memulai hari, salah satu kombinasi yang mantap untuk merelakan hati yang tak ingin menetap.    Langit cerah di angkasa terlukis indah awan-awan kecil di cakrawala, burung-burung kecil menari dengan riangnya, seolah mengantarkan tenang di hati yang penuh luka. Tak kala, mentari baru saja menyingsing di alam semesta, dengan angin lara yang berhembus dari mana saja,kemudian aku seolah berdialog denganya menyampaikan luka,bercerita tentang kecewa, ya... semoga saja ia rela membawa keluh kesah di dada yang kian meresah. Cerah pagi ini adalah selubung untuk jiwa yang berkabung, menghapus luka yang terselubung di dalam jiwa, hijau pada daun memberi harapan pada kehidupan agar diri ini mampu bangkit oleh asamara yang...

AMANAH LARA

Gambar
  Hari ini aku mengerti dengan sakit hati yang terus menghantui, dengan janji-janji yang kau ingkari sendiri,namun aku akan terus berdiri di atas semak belukar yang berduri, hingga hati ini tak merasakan sakit lagi. Sebuah hubungan yang kuharap sampai pada puncak pernikahan,malah berujung tikaman perasaan dan membuat keinginan hancur berantakan. Selugu itu aku mencintaimu,sebodoh itu aku menjagamu sampai kau memberi luka pun aku tak tau, sebab logika ku telah hilang di ganyang rasa yang terus berdatangan,dan selalu memaafkan 5x dalam masalah perselingkuhan. Bodohnya aku, mudah percaya dengan penjelasan munafikmu,kau rayu aku dengan sajakmu,kau bujuk aku dengan diksimu,hingga aku pun kembali percaya dan masuk kedalam permainanmu. Jika bukan aku tujuanmu, lalu kenapa kau berusaha menahanku! Kenapa kau tak memberi tau jika sudah tak ada lagi cinta di hatimu, tindakanmu semakin membuat hati ini terluka, tersayat-sayat dengan pisau sandiwara. Aku hanya ingin kau mengataka...

BERCENGKRAMA DENGAN SENJA

Gambar
  Lagi-lagi aku harus kembali menyaksikan jingga di bibir cakrawala, melihat sang mentari seolah melambaikan keindahanya di pelupuk mata,sebuah rasa yang semakin larut dalam keheningan senja membuat jiwa raga tak berdaya. Sayup ku mendengar suara merdu binatang dari semak belukar seakan mengiringi mentari yang tergantikan oleh rembulan malam,kemerlap bintang mulai bermunculan di langit-langit angkasa seolah memberikan kedamaian di hati yang penuh luka. Tak lupa ku dekap dengan kencang suatu impian agar aku tak tenggelam di lautan kenangan untuk kembali menata rencana masa depan yang belum kesampaian. Sembari berbincang tentang luka bersama jingga di cakrawala, mentari pun memberikan cahaya pada lingkup luka yang membara. Aku pun menuju cahaya mencari penutup hari sebelum sang rembulan menyinari bumi dan keramahan langit sebelum aku lupa diri. Di pinggir pantai ini aku berdiri menyantap kenangan terbilah kasih, menatap senja dari keheningan sunyi, bercengkrama dengan jin...

KASMARAN

Gambar
Terngiang pada suatu malam dimana semua rintangan seakan ringan dengan adanya kasih sayang dari wanita yang sedang duduk tepat di depan pandangan. Aku terpukau diam tanpa tindakan dari sebuah pertemuan tersampul rapi oleh perbincangan yang seakan memanjakan perasaan hingga logikapun mampu menggerakan tangan untuk menulis sebuah tulisan.  Ketika hasrat mulai memuncak,tak mampu lagi ku menghiasi kata dengan sajak, ruang batin pun terkoyak mendengar elegi yang memikat, membuat romansa asmara kian bergejolak. Pujangga lara mulai meninggalkan luka di tiap bait-bait aksara, kembali memulai tulisan asmara yang sempat tenggelam oleh sandiwara,terangkum indah dalam ruang sastra, gemulai indah diksi memanjakan telinga, menghapus rasa ragu yang ingin merasuki jiwa. Kehadiranmu adalah segalanya bagiku,kau mampu menghilangkan sendu membinasakan luka yang membuat kaku rasaku,dan pertemuan yang selama ini ku tunggu tidak berujung semu karena sekarang aku tengah duduk bersamamu. Kem...

HATI YANG TERUS DI KHIANATI

Gambar
  "Sengaja ku tulis catatan ini malam hari,agar tidak ada orang yang tau bahwa aku telah gagal dalam perihal hati. Setelah segala yang ku beri di khianati  hingga membuatku seperti mati.   Kini... tugas hatiku telah selesai, harus gugur dari medan perang untuk memperjuangkan  perasaan, setalah kau tembaki aku dengan ratusan amunisi perkataan,kau lempari aku dengan granat pengkhianatan tepat di markas hati yang dalam,hingga kau robek-robek seragam ketulusan. Aku tak mengerti kau ini   seseorang yang seperti apa?, kau ini manusia golongan apa? Dengan rasa tak bersalah kau terus saja menyerang diriku dengan peluru-peluru lara hingga aku pun kehilangan arah tak tau lagi harus kemana setalah hati ku berlumuran darah-darah luka. Namun Aku akan terus berjalan dengan bekal luka mencari sebuah harapan yang bisa membalikan rasa, di lorong panjang kegelapan jiwa, walau harus dengan langkah yang terpatah-patah dan jebakan-jebakan sandiwara yang telah menung...

DI AMBANG KECEWA

Gambar
  Berawal dari sebuah kesalah pahaman dan semuanya kini menjadi berantakan, rencana yang hampir matang,persiapan yang hampir telaksanakan,hingga cincin pun sudah aku dapatkan, dan kau hilang di kegelapan malam yang kelam. Aku tak tau semua ini berawal dari apa, dan kenapa?  Aku hanya menikmati desir ombak di  bibir pantai menyaksikan sinar mentari dengan puing puing luka yang sedang aku papah, bersamaan dengan lembutnya angin senja kau menghilang tak ada sepatah kata yang kudengar, apalagi sebuah  kabar hingga hati ku mulai terbakar  oleh  api kecewa yang   berkobar. Aku takut jika nantinya hati ku semrawut, hingga aku pun bergelut dengan luka yang seperti menghantarkan maut, bagaimana tidak! Dengan seluruh pencapaian yang hampir aku selesaikan kemudian kau seenaknya  pergi meninggalkan,hilang tanpa berpamitan. Semudah itu kau memberi harapan,segampang itu kau mengucap perkataan, hingga akupun terbawa cerita kebahagian, aku ter...