Dialog Sepasang Senja karyaSi Kang Senja & Senja Kirana Dewi
Dialog Sepasang Senja Serunai angin seakan mengiringi pergerakan peralihan siang menuju malam yang diperantarai senja. Syahdu... seolah mulai mewartakan kisah tentang dongeng 1001 malam di Kota Tua dengan sejuta keindahannya, agar perlahan seisi kota jatuh dalam buaian. Sementara di tengah syahdu itu, sepasang senja lainnya memecah hening dengan aksara yang terdengar lamat-lamat. L : Kepada rindu yang kemarin belum sempat ku semaikan, bila kembali pada peluk yang telah remuk tak kasihankah pada jiwa yang berserak itu. P : Rindu yang mana yang tengah kau bicarakan, Tuan? Kau berusaha menyemai rindu yang tanpa tuju. Lalu memintaku untuk mengasihani. Sungguh tak masuk akal! L : Lihat puan. Disini aku masih menggunakan kalimat yang sama, seperti kala kita gaungkan dalam sajak-sajak pengantar tidur itu. Mungkinkah lelap itu, yang membuatmu lupa akan janji yang pernah kita rajut bersama? P : Tidak Tuan, lelap itu justru menyadarkanku ketika ak...